12 - Plan

1K 135 26
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca 😊.

---
Hari ini Jihyo begitu semangat menjalani harinya, dirinya sudah berjanji akan jauh lebih kuat dan tidak mudah putus asa. Semua itu dia lakukan demi kedua anaknya.

Seperti biasa, mereka bertiga sarapan sebelum memulai kegiatan hari ini

"Mommy tau, aku bertemu dengan seorang anak perempuan. Aku bertemu dengannya saat menunggu Mommy jemput 2 hari lalu. Tapi dia sangat galak, ia melempariku batu dan menyuruhku pergi." Ucap Hyunjin dengan wajah kesalnya.

"Jadi anak Mommy meninggalkannya?" Tanya Jihyo yang menyimak baik cerita Hyunjin.

"Iya, dia hampir melukai wajahku. Tapi Mommy, wajahku masih tampan kan?" Tanya Hyunjin yang mendekatkan wajahnya ke arah Jihyo.

Dengan senyuman, Jihyo memegang wajah Hyunjin seraya meneliti dengan serius wajah sang anak.

"Selalu tampan." Ucap Jihyo merapikan rambut Hyunjin lalu mencium pipinya.

"Senang bisa melihat senyum Mommy lagi. Pertahankan senyum Mommy, jangan seperti kemarin." Ucap Hyunjin yang membalas mencium kedua pipi Jihyo.

Begitu selesai sarapan, Jihyo menggendong Gomny menuju mobil diikuti dengan Hyunjin yang berjalan di belakangnya.

10 menit berlalu, mobil Jihyo sampai di depan sekolah Hyunjin.

"Belajar dengan baik ya. Bekalnya juga dihabiskan." Ucap Jihyo kepada Hyunjin yang duduk di belakang.

"Iya Mommy. Aku masuk dulu." Ucap Hyunjin yang keluar dari mobil.

Jihyo memperhatikan Hyunjin yang berjalan masuk ke dalam sekolahnya lalu setelah itu mobilnya berlalu meninggalkan sekolah.

Butik Jihyo berada tidak terlalu jauh dari sekolah Hyunjin sehingga hanya membutuhkan waktu 7 menit untuk sampai ke sana.

Begitu sampai dibutik miliknya, Jihyo melangkah menuju ruangannya seraya memegang tangan mungil milik Gomny dan ternyata di dalam ruangannya sudah ada Mina yang menunggunya.

"Tunggu sebentar." Ucap Jihyo kepada Mina yang dianggukan oleh wanita itu.

Jihyo mengambil beberapa mainan Gomny ditasnya dan memberikannya kepada Gomny yang sedang terduduk ditempat yang memang sudah Jihyo siapkan untuk pengeran kecilnya.

"Ada apa?" Tanya Jihyo yang sudah duduk dikursinya.

"Unnie, tadi sebelum kau datang ada sepasang suami istri yang meminta desain gaun pengantin dan jas untuk pernikahan mereka nanti. Tapi karena kau belum datang, jadi aku yang mengukurnya dan dibuku ini sudah ku tulis ukuran tubuh mereka" Jelas Mina yang dibalas senyuman oleh Jihyo.

"Terima kasih, Mina. Kau bisa kembali bekerja."

Begitu Mina pergi, Jihyo langsung mengambil buku kecil yang tergeletak dimejanya dan membacanya dengan serius. Ia kali ini sangat senang karena ini adalah  pesanan pakaian untuk pernikahan pertama yang mereka terima. Maka dari itu Jihyo akan bekerja keras membuatnya agar kliennya puas akan hasil desainnya.

Jihyo mengambil pensilnya dan mulai membuat sketsa untuk gaun pengantin terlebih dahulu.

Terhitung sudah 2 jam Jihyo mendesain gaun pengantin. Setelah beberapa kali melakukan kesalahan dan menggulangnya, akhirnya desainnya jadi juga. Jihyo melepas pensil digenggamannya lalu meregangkan jari tangannya yang terasa lelah setelah mendesain gaun pengantin.

Mata bulatnya memandang desainnya itu dengan senyuman. Dia sangat puas dengan apa yang sudah ia gambar dan berharap kliennya puas.

"Sangat melelahkan tapi aku belum boleh bernafas lega karena desain jasnya belum ku buat." Ucap Jihyo memandang ke arah Gomny yang ternyata sudah tertidur dengan menindih beberapa mainannya.

Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang