Typo bertebaran.
Selamat membaca 😊.
---
Sana bernafas lega begitu sampai dihotel tempatnya menginap. Seminggu lalu dia memang menginap diapartemen Jihyo tapi dia kemudian memilih untuk memesan hotel yang dekat dengan tempatnya akan melakukan pemotretan. Sebenarnya setelah pekerjaannya selesai Sana akan kembali ke Amerika tapi sang paman menelfonnya dan meminta dia untuk menjadi seorang model."Tadi hampir saja aku ditabrak dijalan." Ucap Sana bernafas lega, dia lah wanita yang hampir Umji tabrak tadi. Syukur saja tidak ada luka sedikit pun, sangat memalukan jika berpose dengan tubuh penuh luka.
Sana menghempaskan tubuhnya dikasur itu dan mulai memejamkan matanya seraya mengisi tenaganya untuk pemotretan besok.
Pagi ini Sana sudah siap dan kini tengah menikmati sarapan yang dibawakan oleh pegawai hotel tadi.
Begitu selesai, Sana langsung menyambar sling bang nya dan keluar dari hotel tersebut. Di lobby hotel, sudah ada pamannya yang menunggunya.
"Paman." Panggil Sana dengan wajah senangnya bertemu dengan pamannya setelah sekian lama.
"Oh Sana, kau semakin dewasa saja." Ucap Tuan Lee melihat ponakannya yang sudah bertumbuh dewasa sejak terakhir kali melihatnya saat Sana berusia 10 tahun.
"Paman memang tidak salah memilihmu sebagai model untuk brand ini. Karena sepertinya sangat cocok denganmu." Ucap Tuan Lee.
Mereka kemudian berjalan memasuki mobil Tuan Lee dan mobil itu berjalan menuju Niel Company.
Sana turun dan memandang kagum perusahaan yang terlihat megah itu, dia dan Tuan Lee berjalan masuk dan menuju sebuah tempat untuk pemotretan.
Para penata rias sudah siap dan segera memberikan make up natural untuk Sana juga mengambilkan baju yang akan Sana pakain.
"Terima kasih." Ucap Sana tersenyum kepada penata rias dan melangkah menuju ruang ganti.
Pemotretan pun di mulai, Sana sudah pernah menjadi model sebelumnya maka tak heran jika dia terlihat seperti model terkenal.
"Dagunya diangkat sedikit dan tangannya mengangkat sepatu itu." Ucap fotografer itu mengarahkan pose yang harus Sana lakukan.
"Iya begitu, ditahan sebentar." Ucap fotografer mulai mengangkat kameranya.
Cekrek...
Cekrek...
Cahaya kamera itu muncul bersamaan dengan pose Sana yang terus berubah-ubah.
Daniel memasuki ruangan begitu telah sampai dikantor sekitar semenit lalu, dia menatap Sana yang berpose dengan senyumannya membuat Irene yg berada di sampingnya menyentuh lengannya.
"Eh ada apa?" Tanya Daniel yang terkejut dengan sentuhan Irene.
"Tuan hari ini jadwal anda hanya ada meeting dengan Tuan Kwon jam 2 siang nanti." Jelas Irene membacakan jadwal Daniel untuk hari ini.
"Baiklah terima kasih, Irene." Ucap Daniel yang kembali memandang Sana.
30 menit berlalu, Sana mulai membungkukkan badannya begitu pemotretan pertamanya selesai. Dia berjalan menuju Daniel begitu melihatnya berdiri memandanginya.
"Jadi kau CEO perusahaan ini." Ucap Sana begitu sampai di hadapan Daniel.
"Iya, senang bisa bertemu denganmu lagi Sana. Aku juga senang mengetahui bahwa ternyata kau adalah model brandku sekaligus keponakan Tuan Lee." Ucap Daniel dengan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Slow Update)
FanfictionSequel of Devil Husband Baca Devil Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini agar kalian tidak bingung (Cerita di update jika ada waktu luang) Sepasang makhluk tuhan yang dulunya salah satu dari keduanya begitu mencintai pasangannya walaup...