Typo bertebaran.
Selamat membaca 😊.
---
Kejadian kemarin masih terus terputar di pikirannya sampai-sampai dirinya tidak sadar telah mengabaikan Hyunjin yang kini tengah menyodorkan sebuah piring kepadanya."Mommy!" Seru Hyunjin menyadarkan Jihyo.
"Em, maafkan Mommy. Sini piringnya." Ucap Jihyo segera setelah tersadar yang langsung mengambil piring sang anak.
"Ini makanannya sayang. Makan yang baik ya." Ucap Jihyo mengusap rambut Hyunjin lalu mencium pipi kirinya.
"Mommy baik-baik saja kan?" Tanya Hyunjin menoleh menatap Jihyo.
"Iya sayang, kamu jangan khawatir ya." Ucap Jihyo memberikan senyumannya untuk menyakinkan Hyunjin.
Hyunjin tampak terdiam sebentar, dia kemudian akhirnya melanjutkan makannya tanpa bertanya lagi membuat Jihyo menghembuskan nafasnya lega.
"Aku akan mencari tahunya sendiri jika memang Mommy tidak ingin memberitahu karena tanda itu sangat jelas terlihat." Batin Hyunjin yang memang menyadari bekas tamparan itu ditambah lagi sudut bibir Jihyo yang belum sepenuhnya sembuh.
Mereka bertiga menikmati sarapan tanpa harus terburu-buru dikarenakan ini hari minggu dan mereka juga akan bersama pergi di butik untuk pembukaan kembali sesudah di renovasi.
"Sayang, kamu langsung mandi ya. Mommy akan bereskan semua dulu." Ucap Jihyo begitu melihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi. Mereka memang tadi sedikit telat untuk bangun pagi.
"Iya, Mommy." Jawab Hyunjin dengan patuh lalu segera melangkah menuju kamarnya.
Sebelum berberes, Jihyo mendudukan Gomny di ruang tengah dengan beberapa mainnya yang masih bisa ia pantau dari jauh apabila terjadi sesuatu kepada Gomny selagi dirinya berberes.
"Baby boy, main sendiri dulu ya." Ucap Jihyo dengan menirukan suara khas anak kecil.
"Ya, Mom." Jawab Gomny seraya mengangguk membuat Jihyo mengusap kepalanya sebelum pergi.
Dirinya kemudian beranjak menuju meja makan untuk mengambil piring-piring kotor yang telah Hyunjin susun sebelumnya sehingga sekarang Jihyo tinggal memindahkannya untuk dicuci. Begitu selesai mencuci piring, Jihyo membersihkan meja makan tadi yang sempat basah akibat minum Hyunjin yang sempat tumpah.
Tanpa rasa lelah, Jihyo mengambil sapu dan mulai membersihkan lantai disekitar meja makan. Setelah dirasa sudah bersih, Jihyo kembali menuju ke ruang tengah yang sudah terdapat Hyunjin yang telah rapi sedang bermain dengan Gomny.
"Anak tampan." Ucap Jihyo tersenyum melihat Hyunjin.
"Mom, ayo cepat kita berangkat. Aku sudah tidak sabar ingin melihat butik milik Mommy." Ucap Hyunjin antusias.
Bagaimana tidak, dari awal Jihyo memang tidak pernah mengajak Hyunjin untuk pergi ke butiknya walaupun hari libur karena pasti selalu ada halangan. Dan sekarang dengan begitu semangatnya Hyunjin ingin sekali cepat-cepat ke sana.
"Iya sayang. Mommy dan Ade ke kamar dulu mau siap-siap." Ucap Jihyo yang sudah menggendong Gomny lalu mereka sama-sama memasuki kamarnya sementara Hyunjin memilih menunggu mereka selesai seraya menonton serial kartun kesukaannya.
---
Di dalam ruangannya, dia tampak berulang kali mengusap wajahnya. Dia benar-benar tidak bisa fokus untuk menandatangani berkas-berkas di depannya. Kejadian kemarin terputar di otaknya seperti kaset rusak."Arghhh." kedua tangannya terangkat mencengkram kepalanya dengan kuat.
"Maaf aku sudah menyakitimu, Hyo." Gumamnya begitu teringat wajah Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Slow Update)
Hayran KurguSequel of Devil Husband Baca Devil Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini agar kalian tidak bingung (Cerita di update jika ada waktu luang) Sepasang makhluk tuhan yang dulunya salah satu dari keduanya begitu mencintai pasangannya walaup...