Typo bertebaran.
Selamat membaca 😊.
---
Kang Daniel keluar dari kantornya dengan setelan jas yang membuatnya semakin tampan. Semua karyawan wanita di kantornya, mengagumi sosok Kang Daniel ini. Bagaimana tidak, tampan,muda, dan mapan. Hampir semua orang tidak bisa menolak pesonanya jika bertemu dengannya. Tapi pria ini memilih untuk tetap sendiri karena hatinya telah jatuh kepada seorang wanita yang dia temui 1 tahun lalu."Halo Tuan Lee"
"Baiklah, saya akan segera ke sana."
"Terima kasih atas kepercayaan anda."
"Irene, tolong untuk file itu kepada Tuan Lee segera. Aku akan bertemu dengannya di sebuah restoran." Ucap Daniel berbicara kepada Sekretarisnya yang duduk di sebelah supirnya.
"Baiklah Tuan." Irene dengan cepat melakukan tugasnya.
Daniel melongarkan dasinya lalu terlihat memijat kepalanya yang terasa pening. Rupanya kegiatan itu tertangkap oleh Sekretarisnya.
"Tuan sakit? Apa perlu kita menunda pertemuannya?" Tanya Irene khawatir melihat bosnya yang terlalu memforsir dirinya untuk bekerja.
"Tidak apa, aku hanya butuh istirahat saja. Bangunkan aku jika kita telah sampai." Daniel kemudian mulai memejamkan matanya.
Mobil Daniel akhirnya tiba di tujuan mereka. Irene melirik sang bos yang tengah tertidur pulas, dia sebenarnya tidak ingin membangunkannya tapi saat ini mereka tengah melakukan pekerjaan.
"Tuan, kita sudah sampai." Ucap Irene dengan sedikit menepuk lengan bosnya itu.
Perlahan mata Daniel mulai terbuka, dia terlihat terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya. Setelah selesai, dia keluar dari mobil dengan dasi di tangannya.
"Irene, tolong pasangkan saya dasi. Saya sedang malas melakukannya." Irene dengan cepat mengambil dasi yang berada di tangan Daniel dan memasangnya.
"Sudah rapi , Tuan." Ucap Irene tersenyum tipis melihat penampilan bosnya.
Daniel dan Irene berjalan masuk ke dalam restoran mewah itu, mereka kemudian di arahkan oleh Sekretaris Tuan Lee yang sudah menunggu mereka di depan pintu restoran tadi.
Senyum Daniel muncul ketika melihat Tuan Lee, rekan kerjanya.
"Senang bisa bekerja sama dengan anda, Tuan Lee."
"Iya, silahkan duduk." Daniel dan Irene pun duduk bersebelahan dan saling berhadapan dengan Tuan Lee juga Sekretarisnya.
"Langsung saja, di sini saya ingin salah satu aktris anda bisa menjadi model untuk sepatu saya yang terbaru. Untuk detail lebih lanjut tentang kontrak ini, sekretaris saya sudah mengirimkannya di email anda." Tuan Lee tersenyum mendengar penjelasan dari Daniel.
"Saya setuju, untuk pertemuan berikutnya saya akan membawa salah satu aktris saya yang di jamin bisa meningkatkan penjualan sepatu anda. "
Mereka kemudian berbincang-bincang sebentar sebelum akhirnya sampai di akhir pertemuan mereka.
"Terima kasih sekali lagi untuk kerja samanya." Daniel dan Irene berdiri lalu membungkukan badan dan melangkah keluar dari restoran mewah itu.
Sepanjang jalan, Daniel terlihat berusaha menghubungi Jihyo tapi dia sama sekali tidak menjawabnya.
"Akhh, ada apa dengannya." gumam Daniel khawatir.
"Putar balik sekarang, kita pergi ke apartemen ini." Daniel menunjukkan alamat Jihyo kepada supirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Slow Update)
FanfictionSequel of Devil Husband Baca Devil Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini agar kalian tidak bingung (Cerita di update jika ada waktu luang) Sepasang makhluk tuhan yang dulunya salah satu dari keduanya begitu mencintai pasangannya walaup...