09 - Suspicion

1.1K 145 24
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca 😊.

---
Selama seminggu, Umji merasakan perubahan pada Suga. Suaminya itu sering pulang terlambat dan membuat alasan lembur. Padahal, Umji telah mencari tahu dari sekretaris Suga bahwa dia selalu pulang lebih awal seminggu ini.

"Apakah hal buruk yang selama ini ku takutkan akan terjadi?" Gumam Umji menatap dirinya di cermin.

"Sepertinya aku harus memastikannya sendiri." Ucap Umji pada dirinya sendiri lalu memoles wajahnya dengan make up tipis.

Umji kemudian turun ke bawah menuju meja makan. Di meja, sudah terdapat putranya dan juga suaminya. Dia segera duduk di tengah - tengah mereka.

"Selamat pagi, sayang." Ucap Umji mengecup pipi Suga lalu beralih mengelus pipi putranya.

"Selamat pagi juga sayang." Ucap Suga tersenyum melihat interaksi antara istri juga putranya.

"Hari ini kamu lembur lagi?" Tanya Umji seraya memakan makanannya.

"Iya, sayang. Kamu langsung tidur saja bersama Woojin ya." Ucap Suga yang di anggukan oleh Umji.

Suga kembali melanjutkan makannya dan diam - diam Umji menatapnya dengan perasaan khawatir.

"Aku harap perasaanku ini salah." Batin Umji yang kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Selesai sarapan, Umji membereskan semua piring kotor lalu kembali di meja makan. Di sana, suaminya telah siap berangkat kerja dan kini tengah bermain bersama putra mereka.

"Sayang, aku berangkat dulu." Ucap Suga menghampiri Umji lalu mengecup keningnya.

"Iya, Sayang. Jaga kesehatanmu, jangan lupa makan siang." Ucap Umji seraya menggalungkan tanganya pada leher Suga.

"Iya." Jawab Suga tersenyum.

Suga berjalan menuju sofa untuk mengambil tas kerjanya dan menghampiri putranya yang asik bermain.

"Appa pergi dulu." Ucap Suga mencium pipi gembul sang anak.

"Iya Appa." Jawab Woojin.

Setelah Suga menghilang, Umji segera mengambil tasnya di kamar dan menggendong sang anak seraya berjalan menuju arah dapur.

"Jiwon, tolong kamu jaga Woojin dulu. Saya mau pergi sebentar." Ucap Umji pada pembantu rumahnya.

"Baik nyonya." Jawab Jiwon mengambil Woojin dari gendongan Umji.

Umji berlalu keluar dan segera memasuki mobil lalu menjalankan mobil tersebut meninggalkan halaman rumahnya.

Mobil Umji terus mengikuti mobil Suga hingga sampai di kantor. Dia melihat Suga yang turun dari mobil dan memasuki kantor. Umji melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 10 pagi.

"Sebaiknya aku menunggu di sini saja." Ucap Umji yang kemudian merogoh tasnya lalu memainkan ponselnya seraya menunggu tanda - tanda keluarnya Suga.

Sekitar 5 jam Umji menunggu bahkan dirinya sempat tertidur sebentar dan membeli makan siang di cafe sekitar kantor Suga untuk mengisi perutnya.

"Sampai kapan aku harus menunggu." Kesal Umji yang mulai menyalankan mobilnya untuk meninggalkan kantor Suga tapi matanya menangkap suaminya itu keluar dan segera dia menghubungi sekretaris Suga.

"Halo, apa Suga ada jadwal meeting di luar?"

"Halo Nyonya, Tuan Suga tidak ada jadwal meeting hari ini tapi tadi dia terburu - buru keluar dari ruangannya katanya ada sesuatu yang penting."

Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang