Typo bertebaran.
Selamat membaca 😊.
---
Beberapa bulan kemudian....Jihyo memutuskan untuk kembali ke korea, dirinya tidak bisa berlama-lama di Amerika karena itu akan terus membuatnya kembali mengingat kenangannya bersama Jungkook.
Dirinya saat ini tengah menarik kedua koper besar dengan Hyunjin dan Gomny yang berjalan di sampingnya. Sejak kematian Jungkook, Jihyo memutuskan untuk memotong rambutnya.
Sebuah mobil berwarna hitam datang, lalu turun seseorang yang sudah lama tidak di lihat Jihyo. Dia berjalan mendekati Jihyo dengan senyumannya.
"Noona aku merindukanmu." ucap Daniel segera memeluk Jihyo.
"Aku juga merindukanmu." ucap Jihyo dengan senyum terpaksanya.
Jangan sampai kalian mengira Jihyo tidak senang dengan keberadaan Daniel, tapi Jihyo berubah menjadi pribadi yang dingin kepada orang lain sejak kepergian Jungkook.
Tanpa menunggu lama, Daniel langsung memasukkan koper-koper Jihyo di bagasi mobil dan mempersilahkan Jihyo dan anak-anaknya untuk masuk ke dalam mobil.
Sepanjang jalan, Daniel melirik ke sampingnya untuk melihat Jihyo. Jihyo tidak mengeluarkan sepatah kata pun membuat Daniel tersenyum miris.
Daniel tau, semua masalah yang Jihyo miliki. Daniel tau masalah ini dari keluarga Jihyo, karena mereka sudah menganggap Daniel sebagai keluarga meskipun dia sudah tidak bekerja lagi di perusahaan Park tetapi dia membangun perusahaan sendiri.
Daniel sendirilah yang meminta kepada Tuan Park untuk menjemput Jihyo saat tau bahwa dia akan kembali di Korea.
Sepanjang jalan, Jihyo hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Kepala Daniel menoleh sebentar menatap Jihyo, hatinya sakit melihat Jihyo yang tidak seceria dulu. Dia berjanji akan kembali membuat senyuman itu kembali.
Kepala Daniel juga menoleh ke belakang melihat kedua anak Jihyo yang tengah tertidur pulas dengan posisi Hyunjin memeluk Gomny. Senyuman kecil Daniel muncul melihat mereka berdua.
"Aku akan berupaya mengembalikan senyumanmu, Noona." batin Daniel.
---
Mobil Daniel sampai di sebuah apartemen yang akan Jihyo tempati sekarang bersama kedua anaknya. Daniel keluar untuk mengambil koper dan Jihyo membangunkan Hyunjin."Sayang, kita sudah sampai." ucap Jihyo lembut mengelus kepala Hyunjin.
Hyunjin membuka matanya lalu segera menggendong Gomny untuk masuk ke apartemen. Setelah itu, Jihyo menuju ke arah Daniel.
"Biar aku saja yang membawanya." ucap Jihyo.
"Noona masuk saja, nanti aku akan membawanya. Noona pasti lelah dengan penerbangan tadi." ucap Daniel.
Dengan terpaksa, Jihyo melangkahkan kakinya meninggalkan Daniel. Dia tersenyum melihat Hyunjin yang sedang memberikan bantal di sekitar Gomny agar dia tidak jatuh dari ranjang.
"Sayang, kamu langsung mandi habis ini. Mommy mau beres-beres dulu." ucap Jihyo yang di anggukan oleh Hyunjin.
Jihyo keluar dari kamar Hyunjin dan pergi ke kamarnya. Disana, Daniel sudah sampai dengan membawa kedua koper tadi.
"Makasih Daniel, bergabunglah bersama kami untuk makan malam." ucap Jihyo.
"Iya, Noona. Kalau begitu, aku keluar. " ucap Daniel segera keluar dari kamar Jihyo dan duduk di sofa sambil menyalakan TV.
Di kamarnya, Jihyo memasukkan pakaiannya di lemari lalu menarik koper 1 tadi ke kamar Hyunjin dan mengeluarkan pakaian Hyunjin dan Gomny untuk di lipatnya lalu di masukan ke dalam lemari.
Sebelum ke dapur, Jihyo mencium kening Gomny terlebih dahulu lalu menyiapkan pakaian Hyunjin di atas ranjang.
Jihyo memasak makanan kesukaan Hyunjin dan juga Daniel yaitu Bulgogi dan Sup Seolleongtang.
"Mommy aku selalu menyukai masakanmu. Lezat sekali." puji Hyunjin yang membuat Jihyo tersenyum tipis.
Daniel menangkap senyum itu, dia tau bahwa hanya kepada anak anaknya saja Jihyo bersikap seperti biasa. Daniel sesekali menyuapi Gomny yang berada di pangkuannya.
"Nonna, apa aku boleh bermalam disini? " tanya Daniel yang sempat melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 10 malam.
"Boleh, Noona juga baru mau menawarkannya. Hmm, kamu bisa tidur di kamar Hyunjin bersamanya. Nanti Gomny akan tidur bersamaku. " ucap Jihyo.
Selesai makan, Daniel membantu Jihyo mencuci piring piring kotor dan merapihkan meja makan. Daniel menggendong Gomny dan Hyunjin mengenggam tangannya lalu mereka bertiga berjalan menuju kamar.
Jihyo yang melihat itu menampakan senyumannya, melihat itu dia jadi teringat Jungkook. Lelaki itu memperlakukan Gomny dan Hyunjin persis seperti Jungkook.
Didalam kamar, Jihyo tidak langsung tidur. Tetapi dia menatap foto suaminya. Tangan kirinya membungkam mulutnya yang sedang terisak sekarang. Dirinya amat sangat merindukan suaminya itu.
Diliriknya Gomny yang berada di atas ranjang, takut kalau anaknya itu akan terbangun. Tanpa Jihyo sadari, Daniel mengintip dari sela pintu. Daniel di beritahu oleh Hyunjin bahwa Jihyo setiap malam selalu memandangi foto Jungkook dan akan menangis setelahnya.
Maka dari itu, Daniel datang untuk melihatnya. Lama diam, akhirnya Daniel perlahan membuka pintu dan membuat Jihyo terkejut lalu mengusap air matanya.
"Noona, kamu membuatku ikut sedih." ucap Daniel yang kemudian membawa Jihyo ke dalam pelukannya.
"Ada apa Daniel, kenapa malam-malam kemari?" tanya Jihyo sambil berusaha menyembunyikan mata sembabnya.
"Jangan berbohong Noona, kamu tidak sekuat itu. Jadi tumpahkan semuanya dan aku akan setia mendengarkan semuanya." ucap Daniel menatap mata Jihyo dengan lembut.
"Aku masih belum bisa menerima keadaan ini. Aku merindukannya." ucap Jihyo berusaha keras menahan isakan tangisnya.
Daniel mempererat pelukannya lalu beberapa kali mengecup kening Jihyo.
"Lupakan semua, Noona. Aku tau ini sulit karena seseorang yang kita cintai meninggalkan kita untuk selamanya tapi aku yakin Noona bisa menghadapi semua ini. Lakukan demi Gomny dan Hyunjin." ucap Daniel yang membuat Jihyo menganggukkan kepalanya.
Tangan Daniel mengusap pelan rambut pendek milik Jihyo.
"Tidurlah, aku akan memeluk Noona." ucap Daniel membawa Jihyo di sofa besar yang berada di sudut kamar lalu memeluk Jihyo dengan selimut.
☀️☀️☀️
Bagaimana tanggapan kalian buat part ini?
Berikan vote dan komennya juga...
08 September 2019.
- R
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Slow Update)
FanfictionSequel of Devil Husband Baca Devil Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini agar kalian tidak bingung (Cerita di update jika ada waktu luang) Sepasang makhluk tuhan yang dulunya salah satu dari keduanya begitu mencintai pasangannya walaup...