07 - Long Time No See

1.3K 147 20
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca 😊.

---
"Noona, apa yang kau lakukan di sini." Jihyo pun melepaskan pelukan mereka dan berbalik ke arah Daniel.

"Aku bertemu dengan temanku, kami bertemu sewaktu aku masih tinggal di Amerika." ucap Jihyo dan temannya pun menampakkan dirinya. Hal itu membuat Daniel menatapnya tidak percaya, akhirnya mereka kembali bertemu.

"Kang Daniel."

"Sana."

Jihyo hanya terdiam melihat keduanya yang terlihat sudah saling mengenal. Dia kemudian memandang keduanya secara bergantian.

"Yak, apakah kalian saling mengenal?"

"Ya, Kami bertemu sekitar setahun lalu waktu aku akan pergi ke butikmu." jelas Sana.

Jihyo terdiam mengingat sesuatu lalu kemudian tersenyum jahil sambil memandang keduanya.

"Oh, jadi dia orangnya." sambil tersenyum tipis membuat Daniel memandang bingung Jihyo.

"Kenapa Noona tersenyum?"

"Ah, kau adalah orang yang Sana cer... Hmmppp." Dengan cepat Sana langsung membekap mulut Jihyo.

"Tidak ada apa-apa, Daniel. Lupakan saja ucapannya tadi." ucap Sana dengan segera agar Daniel tidak curiga.

Daniel menganggukan kepalanya. Mereka bertiga berjalan ke meja yang sedang di tempati Irene juga Gomny. Dengan wajah gemasnya, Sana menghampiri Gomny dan langsung menggendongnya.

"Hati-hati menggendongnya." ucap Jihyo memperingatkannya karena pernah sewaktu di Amerika Sana hampir menjatuhkan Gomny.

"Tenang, Jihyo. Aku sudah belajar dari pengalaman dulu." Sana mengelus pipi Gomny juga sesekali menciumnya membuat Daniel tersenyum melihatnya.

Akhirnya seseorang yang selama ini membuatnya terus memikirkannya, muncul juga di hadapannya dan ternyata juga teman dari Jihyo. Wah, ini seperti sebuah takdir.

"Daniel, sepertinya aku dan Gomny pulang bersama Sana saja. Karena dia akan menginap di apartemenku untuk beberapa hari."

"Baiklah Noona, aku dan Irene pergi duluan. Kami masih harus mengurus sesuatu." Daniel tersenyum dan sekilas melirik Sana sebelum pergi bersama Irene.

Tak lama kemudian, Sana dan Jihyo juga keluar dari restoran tersebut lalu menuju parkiran dan dengan cepat Jihyo mengambil alih Gomny karena Sana yang akan menyetir.

"Sana, kau datang ke sini untuk apa? Bukankah butikmu berada di Amerika." tanya Jihyo sambil menyetel musik dengan volume sedang dan Gomny asik makan biskuit di pangkuannya.

"Aku ada pekerjaan di sini. Mungkin aku hanya 1 minggu saja di sini dan setelah itu aku akan balik lagi di Amerika." jawabnya dengan pandangan tetap fokus memandang ke depan.

"Hyo, aku turut sedih atas kabar itu. Maafkan aku jika tidak ada saat kejadian itu, aku benar-benar merasa bersalah."

"Tidak apa, San. Aku memakluminya, lagipula waktu itu kau sedang ada urusan yang tidak bisa di tunda." Jihyo tersenyum tipis.

"Aku dengar kau juga berubah menjadi pribadi yang dingin kepada orang lain. Hyo, aku tau ini sulit. Tapi bertahanlan demi Gomny dan Hyunjin karena mereka masih membutuhkan kasih sayangmu. Aku harap kau cepat pulih dan kembali ceria lagi." Satu tangan Sana mengenggam tangan Jihyo untuk menguatkannya.

"Terima kasih, aku akan berusaha sekuat mungkin."

Mobil Sana pun terparkir dengan sempurna dan mereka berjalan bersama menuju apartemen Jihyo. Ternyata di sana sudah terdapat Hyunjin yang sedang menonton kartun.

Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang