"SOOYOUNG buka pintunya!!", Sentak seorang wanita yg sudah bisa dikatakan tidak muda lagi.
"Enggak MA", balas Sooyoung terisak dibalik pintu kamarnya yg sudah ia kunci dan ia tahan agar ibunya tidak dapat membuka pintu tersebut.
"YAAA PARK SOOYOUNG!, Kamu harus dengerin penjelasan mama terlebih dahulu..", lelah nyonya Park membujuk Sooyoung agar dia mengerti bahwa yg dilakukan oleh Nyonya park untuk kebaikannya juga.
"Mama..., Yg mama lakuin itu udah gak sesuai sama rencana awal.", Sooyoung masih enggan membukakan pintu kamarnya dan masih tidak ingin mendengar penjelasan dari sang ibu.
"Sooyoungie kamu buka dulu pintunya, mama bakal jelasin semuanya biar kamu lebih ngerti...", Nyonya Park yg sudah mulai menurunkan nada bicaranya dan berharap putrinya akan membukakan pintu kamarnya dan mau mendengarkan penjelasan darinya.
Tak lama kemudian pintu kamar terbuka, menandakan bahwa Sooyoung sudah membukakan pintu itu agar ibunya dapat masuk dan mulai menjelaskan.
Nyonya park masuk dan melihat mata anaknya yg membengkak karena menangis dan masih agak sesegukan, nyonya Park pun langsung merengkuh tubuh putrinya."Maafin mama sayang, kamu cuman harus dengerin mama dulu, kamu ngerti?", Nyonya Park yg mulai melepaskan pelukannya dan menatap wajah Sooyoung yg sembab dan berantakan.
Sooyoung mengangguk dan mulai bersiap mendengarkan apa yg akan dijelaskan oleh sang ibu.
"Kamu gak perlu tidur apalagi berbuat lebih sama Klayen mu, kamu cuman harus buat mereka pingsan, terus kamu buat mereka tergila-gila sama kamu, buat mereka kasih tau kamu tentang semua kekayaan atau aset yang mereka punya. Selebih nya kita kuras semua, kamu ngerti?", ucap nyonya Park panjang lebar.
Terdengar jahat memang rencana yg dijelaskan oleh nyonya Park pada putrinya, untuk bermain² dengan para pengusaha kaya berhidung belang dan hanya ingin mengambil kekayaan mereka, Sooyoung muak dengan semua rencana ibunya selama ini, namun apalah daya ia tak ingin membuat ibunya kecewa padanya, karena ibunya lah yg selama ini berjuang merawatnya, membiayai sekolahnya walau hanya sebatas lulusan SMP.
Sooyoung mengangguk paham dengan tersenyum miris.
"Bagus kalau kamu udah mulai ngerti, sekarang kamu dandan siap-siap. Temuin klayen berikutnya", nyonya Park tersenyum kemudian berdiri dan pergi keluar meninggalkan kamar Sooyoung.⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Seorang pria membuka pintu kamar disalah satu hotel termewah yg sengaja ia sewa. Pria tersebut merebahkan tubuhnya diatas sofa yg terdapat didalam kamar tersebut dan mulai mengutak-atik ponselnya lalu mengetikkan sebuah pesan pada ponselnya tersebut.
'Datanglah segera,
Aku tak suka menunggu. Berikan pesona terbaikmu'Pria tersebut melemparkan ponselnya, lalu menunggu seseorang yg tadi ia kirimi pesan.
Sooyoung mulai memasuki hotel yg menjadi tempat pertemuannya dengan klayennya kali ini.
"Hotelnya lumayan juga, berarti yang satu ini juga lumayan", ucap Sooyoung dengan mata yg masih menelisik dari kanan hingga kiri hotel tersebut, hingga suatu pesan masuk pada ponselnya.
'Datanglah segera,
Aku tak suka menunggu. Berikan pesona terbaikmu'Sooyoung menatap layar ponselnya dengan tersenyum miris.
"Saatnya jadi Park Sooyoung sang penggoda", Sooyoung meneruskan langkahnya untuk menuju kamar yg sudah dipesan oleh klayennya yg satu ini.⬇️⬇️⬇️ ⬇️⬇️⬇️
"Kamu duduk diem disini, tunggu papa balik lagi. Ok?" Ucap seorang pria pada putrinya yg masih berusia sekitar 5 tahun untuk menunggunya di lobi hotel sendirian, walau sebenarnya tidak sendirian karena pria tersebut sudah meminta kepada para staf yg berada dilobi untuk menjaga atau hanya sekedar memperhatikan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU - VJOY/TAEJOY
Short StoryYou comeback- Mimpi akan hilang saat kau mencapai ku. Kepingan salju akan mencair, setiap kali merindukan mu. Aku akan pantas untuk mu. Masih merindukan mu dan berpikir bahwa kau akan datang. Masih berharap bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari na...