Jongin tengah menikmati secangkir kopi di sebuah halaman rumah yg bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan luas rumah ini hanyalah seluas halaman belakang rumah anjing miliknya.
"kamu menyesal?" Tanya Jongin pada lawan bicaranya yg baru saja menyusul duduk disampingnya.
"Enggak!, mungkin belum." Orang tersebut mengepalkan lengannya karena cuaca malam ini memang sangat dingin.
"Kalau dulu itu kamu setia, aku gak akan jadi begini." Jongin memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
"maaf, tapi semua bukan salah aku."
"Udahlah, kalian berdua sama aja." Sungjae yg sedari tadi hanya memperhatikan akhirnya menengahi percakapan antar kedua manusia dihadapannya. Jengkel juga jika sedari tadi kupingnya harus mendengar perdebatan yg tak akan pernah ada ujungnya.
×××××××××××××××××××××××××××××
Walaupun udara malam yg selalu dingin, itu tak akan menghalangi Sooyoung untuk pergi menuju teras rumah dan menatap begitu indahnya langit malam yg selalu bertabur bintang yg seakan tengah memantaunya setiap malam.
Setiap menatap langit malam, rasanya semua beban yg ada pada dirinya hilang dalam sekejap. Namun bodohnya, Sooyoung selalu melupakan untuk membawa jaket ataupun selimut untuk menghangatkan tubuhnya.
Gadis itu menggosokkan kedua lengannya dan meniupnya untuk sedikit menghangatkan tubuhnya. Tiba² saja ada lengan yg mendekap tubuhnya dari belakang. Tanpa menengok sekalipun, Sooyoung sudah dapat menebak siapa pelakunya. Siapa lagi jika bukan pria yg akhir² ini selalu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Lepas...."
"Salah sendiri gak pake jaket, jadi aku yang harus ngangetin." Taehyung meletakkan dagunya di pundak Sooyoung. Jangan bertanya mengapa mereka menjadi sedekat atau mungkin seintim ini.
"Lepas, Gyuri bisa liat." Ucap Sooyoung sembari menggerakkan tubuhnya agar Taehyung melepaskannya, namun pria itu semakin memeluknya erat.
"Sebutin kata ajaibnya." Sooyoung mendelik, ternyata Taehyung masih memiliki sikap kekanak-kanakannya, bukan hanya kekanakan bahkan keras kepala. Sama seperti putrinya.
SOOYOUNG POV
Sebenarnya aku tak bisa memungkiri bahwa aku sangat menyukai pelukan yg Taehyung berikan padaku, namun rasanya mengganggu saja jika malam hari. Entahlah aku jadi agak paranoid jika dia bersikap manja dan menggodaku seperti ini.
"Aku lupa." Ucapku, kulihat ekspresinya berubah menjadi masam.
"Mana mungkin lupa, gyuri kan setiap hari ngajarin kamu." Pria ini benar² menggodaku.
"Atau kamu emang gak mau di lepasin?" Ucapnya, benar² membuatku jengkel.
"Aku cinta kamu."
"Kamu siapa? Angin? Ulangin atau aku cium." Begitu mendengar akhir dari kalimatnya buluk kudukku Langsung berdiri. Suaranya yg berat memberikan kesan Sexy namun seperti akan memangsa saja.
"Aku cinta kamu tuan kim." Kali ini aku yg menggodanya, aku tau dia tak pernah suka jika aku menyebutnya dengan sebutan tuan Kim.
Benar saja wajahnya terlihat semakin masam dengan tatapan redup mengarah padaku.
"Aku cinta mas tae..." Ia melepaskan pelukannya dariku sembari tersenyum.
"Kalau kamu kangen itu bilang aja langsung soo, jangan gyuri terus yang nyampein." Tutur nya dengan sangat percaya diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU - VJOY/TAEJOY
Short StoryYou comeback- Mimpi akan hilang saat kau mencapai ku. Kepingan salju akan mencair, setiap kali merindukan mu. Aku akan pantas untuk mu. Masih merindukan mu dan berpikir bahwa kau akan datang. Masih berharap bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari na...