21(ending)

822 70 25
                                    

Cahaya mentari masuk menerobos sela-sela tirai jendela, merasa pengelihatannya terganggu sooyoung pun terpaksa harus membuka kedua matanya. Hal pertama yang ia lihat pagi ini adalah taehyung, pria itu ada disampingnya dan ia juga baru menyadari bahwa ia sedang dalam keadaan telanjang tanpa busana.

Sekelibat ingatan kemarin malampun datang, jika mengingatnya tak akan ada hentinya sooyoung menangis. Sooyoung memindahkan lengan taehyung yang berada pada pinggang nya, ia segara mengambil handuk yang tergantung. Ia menutup tubuh bugil nya dan berjalan keluar menuju kamarnya walau pun rasa nyeri masih melingkupi tubuhnya. Walau sudah ia tahan air matanya tetap lolos membasahi kedua pipinya. Tak bisa di pungkiri jika ia tak menikmatinya, namun tetap saja rasa sakitnya terasa lebih lama.

TAEHYUNG POV

Aku membuka mataku, berusaha untuk mengumpulkan sisa-sisa nyawaku. Aku melihat sooyoung tak ada di sampingku, seingatku kami tidur bersama. Aku bangkit dari ranjang dan langsung berlari ke arah kamar mandi.

Ku nyalakan shower dan ku biarkan tubuhku di aliri setiap air yang berjatuhan, aku memejamkan mataku. Mengingat semua yang terjadi semalam, apa yang aku lakukan. Aku sudah melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.

'aishhhh Kim taehyuung kamu Brengsek' benak ku.

AUTHOR POV

Selepas mandi, taehyung turun menuju dapur. Ia melihat sooyoung yang tengah menyiapkan sarapan. Taehyung langsung menduduki kursi di samping sooyoung yang tengah menyapukan selai pada selembar roti.

Taehyung menggenggam lengan sooyoung, sooyoung melihat kearah taehyung. Tatapannya begitu redup, kedua mata yang membengkak, bahkan sudut luka di bibirnya.

"a aku minta maaf, aku salah."

Sooyoung hanya mengangguk, kemudian tersenyum. Jujur, ada rasa lega tapi juga rasa sakit pada hati taehyung.

"Nanti siang aku ke kantor polisi, aku mau tau info terbaru gyuri disana." ucap sooyoung.

Taehyung mengangguk,

"nanti aku anter."

"eng..enggak usah.... Aku naik bus aja."

"kamu yakin? Aku tau kok rasanya masih nyeri kan?. "

Sooyoung membelalakan matanya. Entah mengapa tapi rasanya ia terkejut.

"maaf..." ucap taehyung sembari menunduk.

"g..gak papa." Sooyoung hanya terdiam rasanya ia benar-benar kecewa dan juga rasa nyeri di hatinya tak pernah sebanding dengan nyeri di selangkangannya.

"aku berangkat kerja, tolong kabarin aku kalau ada berita tentang gyu." Taehyung bangkit dari kursinya, ia kemudian beralih kesamping sooyoung. Taehyung mencium kening sooyoung cukup lama, hingga kemudian ia pergi meninggalkan sooyoung dalam kesunyian.

Sooyoung membersihkan sisa-sisa sarapan, ia masih berjalan dengan agak melebarkan kedua kakinya. Rasanya amat perih, ia tak bisa berjalan dengan normal.

Mendengar ucapaan inspektur polisi yang mengatakan bahwa tak ada kabar atau bukti lain mengenai gyuri membuat sooyoung gusar, ia khawatir akan keadaan anak itu.

Kini sooyoung tengah menunggu bus di halte, hingga akhirnya salah satu bus berhenti di hadapannya. Sooyoung bangkit, ia berjalan masuk kedalam bus tersebut.

SOOYOUNG POV

aku akan menuju kantor taehyung, aku ingin langsung memberitahunya bukan melalui pesan. Aku mengalihkan pandangan ku kearah jendela. Cobaan macam apa ini tuhan? Ini melampaui batasku, di saat kau pisahkan aku dengan gyuri kau biarkan pula kehormatan ku diambil tanpa sebuah ikatan pernikahan.

YOU - VJOY/TAEJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang