Mungkin ungkapan Gyuri itu benar, orang dewasa terkesan aneh. Mereka bisa berbuat semaunya, bersikap sangat dewasa tapi juga bisa bersifat kekanakan.
Dan inilah yg tengah ia saksikan, ia menyaksikan kecanggungan antara Taehyung dan Sooyoung. Mereka seperti dua orang anak kecil yg malu² karena ulah mereka sendiri. Ia juga bingung kemarin saat makan malam mereka berdua masih saling bicara namun apa ini, mereka seakan tak bisa melirik satu sama lain.
Dan kebanyakan dari anak² seusia Gyuri, mereka akan bersikap tak peduli dan asik dengan dunianya sendiri. Sama halnya dengan yg ia lakukan sekarang ia tetap fokus pada buku mewarnai miliknya.
Sooyoung merasa tidak nyaman dengan kecanggungan yg menyelimuti dirinya dan Taehyung, ia pun berusaha untuk mencairkan suasana.
"Papa kapan mama nyusul?" Seketika Taehyung merasa tangannya terasa kebas, ia pun menghentikan mobil di tempat yg tepat sekolah putrinya.
Sooyoung yg merasakan bahwa Taehyung menghentikan mobil dengan spontan setelah perkataan Gyuri langsung melirik Taehyung yg terlihat sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan dari Gyuri.
"Yuri~a, pulang sekolah nanti kita beli ice cream yu?." Sooyoung berusaha untuk mengalihkan pembicaraan dan setidaknya ia akan membantu Taehyung untuk memberi tau Gyuri bahwa ayah dan ibunya telah berpisah secara perlahan.
Gyuri mengangguk dengan senyum mengembang di bibirnya, ia pun segera turun dari mobil dan tetap berdiri didepan gerbang, menunggu Sooyoung untuk ikut keluar dari mobil.
"Tante gak bisa nemenin gyu sekolah sekarang, tapi tante janji nanti tante jemput sama anter gyu beli ice cream, ok?"
"ok dehh, dadaah." Taehyung menatap putrinya sendu, bagaimana responnya nanti, saat ia tau bahwa dirinya tlah berpisah dengan Irene. Namun ada sedikit rasa tenang saat ia melihat putrinya itu dapat menurut pada perkataan Sooyoung, biasanya ia akan keras kepala dan tak Mau turun dari mobil apabila belum mendapatkan jawaban yg meyakinkannya."Mas tae, aku mau cari tempat tinggal hari ini." Sooyoung melirik kearah Taehyung yg ia lihat pertama kali adalah raut wajah Taehyung yg semakin ditekuk.
"Apa boleh?"
"kenapa kamu nanya begitu, tentu saja kamu boleh pergi semau mu, Kenapa baru kau katakan sekarang." Taehyung menghentikan mobil dan menatap Sooyoung yg sudah lebih awal menatapnya.
"Kan mas tae yang larang sebelum kaki ku sembuh."
"Masa sih?"
"Ahh gimana mas tae, aku udah siapin koprr kok di bagasi." Sooyoung membuka pintu mobil keluar dan langsung membuka bagian bagasi, mengeluarkan kopernya dan berjalan menuju pintu pengemudi.
"Jadi apa yang mau mas tae kasih?"
" Apa sih Maksudnya ?"
"Ya ampun...., mas tae bilang bakal kasih sesuatu pas kaki aku udah sembuh, inget?." Sooyoung melihat Taehyung sedang mengambil sesuatu didalam penyimpanan mobil.
"Ini punyamu?" Dilihatnya dompet berwarna merah marun yg sangat familiar, itu memang benar miliknya. Jadi benar dompetnya hilang saat ia pergi ke hotel itu. Sooyoung langsung mengambilnya dari tangan Taehyung dan menciumi dompetnya yg berharga.
"Kenapa mas baru ngasih sekarang?" Sooyoung mengerucutkan bibirnya maju Karena kesal namun ia juga senang.
"Sebenarnya aku mau kasih dari awal kamu aku bawah kerumah, tapi liat kondisi kaki kamu itu, aku jadi harus buat alesan biar kamu tetep tinggal sampai kakimu itu sehatanlah." Taehyung tak bisa mengalihkan pandangannya pada Sooyoung yg tengah memajukan bibirnya itu. Ia jadi teringat kejadian semalam, ia berusaha membuang jauh² ingatan itu namun semakin menjadi terngiang-ngiang di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU - VJOY/TAEJOY
Short StoryYou comeback- Mimpi akan hilang saat kau mencapai ku. Kepingan salju akan mencair, setiap kali merindukan mu. Aku akan pantas untuk mu. Masih merindukan mu dan berpikir bahwa kau akan datang. Masih berharap bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari na...