Warning ada sedikit danger 17+
Hingga saat ini belum ada laporan bahwa putrinya telah ditemukan, taehyung semakin bingung. Bagaimana caranya ia untuk memberitahukan hal ini pada Irene dan juga ibunya, dengan memikirkan itu ia hanya bisa melamun tanpa menyentuh makan malam yg telah Sooyoung siapkan. Sooyoung sedari tadipun hanya memperhatikan Taehyung dengan segala kebisuannya.
"Makan makanannya, ibu bilang makanan jangan di cuekin." Sooyoung mengambil sesendok nasi dengan sedikit kuah sup yg ia buat, ia arahkan itu pada taehyung, mau tak mau pada akhirnya taehyung menyambut makanan yg Sooyoung berikan padanya, ia tak mau Sooyoung merasa bahwa ia tak menghargainya.
Walaupun keduanya hanya makan dalam dia, semua yg terdapat di atas meja telah habis. Sooyoung bangkit membereskan semua piring dan gelas-gelas kotor, tak lupa ia pun mencucinya. Sementara taehyung, ia tengah memperhatikan Sooyoung dari belakang, lekuk tubuh yg gadis itu miliki sangatlah indah, dengan komposisi tubuh ideal dan sempurna. Taehyung berusaha untuk membuang jauh-jauh pikiran kotor yg baru saja hinggap di kepalanya, anaknya hilang namun ia malah memikirkan hal-hal semacam itu. Tapi salahkan Sooyoung untuk hal ini, mengapa ia menggunakan baju yg cukup transparan (?).
"A...aku tidur." Sooyoung berbalik, ia kemudian tersenyum sembari mengangguk. Akhirnya taehyung mau bicara, dalam keadaan sekacau apapun mereka harus tetap berusaha tenang. Oleh karena itu Sooyoung tetap bersikap tenang walau sebenarnya hatinya sudah sangat mengkhawatirkan Gyuri.
-------------------------------------------------
"Kenapa kamu bawa anak ini?!" Nyonya Park dibuat terkejut dengan kedatangan Jongin bersama seorang anak, terlebih yg ia tahu anak itu adalah anak dari pria bernama Taehyung yg akhir-akhir ini membuatnya kesal.
"Ngomongnya pelan tante, dia lagi tidur."
"Iyaa dia lagi tidur, tapi kamu ngapain bawa dia kesini? Pulangin ke orang tuanya." Nyonya Park mengatakan itu karena ia takut bahwa dengan kedatangan anak ini maka ia akan dibuat sulit oleh anak yg banyak bicara seperti Gyuri.
"Tante, aku ada rencana yang bagus." Jongin menurunkan Gyuri dari pangkuannya ke sofa, ia harus menjelaskan sedikit rencana yg akan ia buat. Begitu mendengar kata rencana nyonya Park langsung duduk diikuti dengan Jongin.
"Rencana apa yg maksudnya?"
"Tentunya rencana yg ada kaitannya sama anak ini." Jongin mengelus lembut rambut Gyuri yg menutupi wajah anak itu, nyonya Park hanya memalingkan wajahnya. Ia tak habis pikir bahkan anak kecil pun Jongin akan manfaatkan.
"Tante lihat sungjae?" Jongin menggendong kembali Gyuri dengan perlahan. Ia berniat untuk membawanya ke kamar kosong yg tersedia.
"Dia bilang harus keluar kota beberapa hari, gak tau ngapain si bodoh itu disana." Nyonya Park menyalakan pemantik dan menyalakannya pada sebatang rokok, ia menyesapnya dalam-dalam kemudian menghembuskan nya kembali. Jongin pun membawa Gyuri dari ruang tamu, bisa bangun karena terbatuk anak itu bila menghirup asap rokok.
-------------------------------------------------
Sooyoung membuka kenop pintu dihadapannya, rupanya pemilik kamar itu sudah tertidur. Sooyoung datang untuk melihat keadaan taehyung, walaupun usianya sudah dewasa tapi percayalah taehyung masih harus diperhatikan seperti seorang anak kecil. Sooyoung melangkahkan kakinya masuk, ia mengambil jam alarm yg berada pada pelukan taehyung, bagaimanapun caranya kebiasaan taehyung satu ini harus di hilangkan.
Kemudian ia menarik selimut yg awalnya hanya menutupi tubuh pria dihadapannya sebatas pinggang, kini ia menariknya hingga sebatas dada. Namun tiba-tiba saja sudah ada yg memegang lengannya. Spontan Sooyoung terkejut, taehyung membuka matanya. Tatapannya begitu redup.
"Temenin aku." Kini ucapnya.
"Baiklah." Sooyoung pun duduk ditepi ranjang, ia berniat untuk menemani taehyung sampai pria itu kembali pada tidurnya.
"Gimana caranya aku kasih tau Irene sama ibu?" Taehyung memeluk lengan Sooyoung yg ada pada genggamannya.
"Jangan Kasih tau ini sama mereka dulu, Meraka bakal kebebanin nanti." Taehyung menatap Sooyoung selama beberapa saat, ucapannya ada benarnya.
Tatapan taehyung semakin lama semakin redup, pandangannya mengarah pada leher putih nan mulus milik Sooyoung. Hawa panas mulai menyelimuti tubuh pria itu, taehyung menarik lengan Sooyoung. Pria itu bangkit dari baringnya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Sooyoung. Merasa bahwa taehyung mulai bersikap aneh, Sooyoung berusaha bangkit namun taehyung tetap mencekal lengannya.
"A...a..aku harus pergi ke kamar aku."
"Tidur aja disini." Bulukuduk Sooyoung seketika berdiri begitu mendengar suara taehyung yg terdengar sangat menyeramkan, seperti singa yg akan menerkam mangsanya. Tanpa basa-basi taehyung sudah menempelkan bibirnya pada bibir Sooyoung, ia melumatnya dalam. Sedangkan tangannya ia gunakan untuk mencekal lengan Sooyoung yg berusaha untuk melepaskan diri darinya. Taehyung menurunkan ciumannya menjalar ke leher mulus Sooyoung, ia menyesapnya meninggalkan bercak merah keunguan. Karena merasa terganggu dengan penolakan Sooyoung yg terus memberontak, taehyung membalikkan tubuh Sooyoung hingga gadis itu ambruk. Tanpa memberikan kesempatan untuk Sooyoung kembali bangkit taehyung langsung menindih tubuh Sooyoung. Kini ia dapat lebih leluasa, ia yg memegang kendali atas gadis dibawahnya walaupun ada banyak penolakan.
--------------------------------------------------
"Aku mohon...., Bantu aku biar Jongin kembali sama aku. Cuma kamu yg biaa bantu aku Jae." Sungjae hanya bisa pasrah kala mendengarkan permohonan wanita dihadapannya. Ia harus membantunya, namun itu berarti sama saja ia berhianat pada Jongin yg sudah ia anggap sebagai saudara kandungnya. Namun ia tetap tak bisa jika harus menolak keinginan wanita yg ia cintai itu.
Sungjae mengangguk, Hana pun memeluk tubuh Sungjae. Ia sangat berharap bahwa Jongin dapat kembali padanya, ia juga yakin jika Sungjae ada dipihaknya maka peluangnya untuk kembali mendapatkan Jongin semakin besar. Namun ia tak tahu jika ia sudah mengungkapkan keinginannya pada orang yg salah, pada seseorang yg justru mencintainya.
Mendengar ponsel miliknya berdering nyaring, Sungjae melepaskan pelukan Hana dan meraih ponselnya yg berada dalam saku celananya. Notifikasi layar tersebut memperlihatkan sebuah nama, Jongin. Sungjae sudah menduganya, sahabatnya itu pasti akan langsung meneleponnya jika sudah sampaikan rumah. Karena tak ingin diganggu, Sungjae hanya membiarkan panggilan tersebut dan mematikan dering ponselnya.
-------------------------------------------------
Keringat bercucuran membasahi tubuh keduanya, udara dalam ruangan pun terasa semakin memanas. Sooyoung sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi, ia sudah terlalu lelah untuk memberontak. Kini ia hanya bisa meringis menahan pedih dan menahan erangan yg sedari tadi lolos tak tertahankan. Taehyung semakin menggila, ia terus memberikan banyak kecupan di setiap lekuk tubuh Sooyoung. Ia tak memperdulikan air mata yg mengalir bercampur dengan keringat yg membahasi tubuh Sooyoung. Nafsunya masih belum bisa ia kendalikan, semakin lama nafsunya malah semakin bertambah. Taehyung kembali mengulum bibir Sooyoung, ia ingin bukan hanya dirinya yg merasakan kenikmatan.
•
•
•
•
•
•
•Dan ya disini gak banyak ngomong tapi banyak gerak ya:)
Gak kerasa mau ending💜💚

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU - VJOY/TAEJOY
Historia CortaYou comeback- Mimpi akan hilang saat kau mencapai ku. Kepingan salju akan mencair, setiap kali merindukan mu. Aku akan pantas untuk mu. Masih merindukan mu dan berpikir bahwa kau akan datang. Masih berharap bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari na...