Suasana malam yang mencekam. Semua orang mungkin sudah terlelap tidur dengan mimpi yang menemani. Namun tidak dengan kedua kakak beradik ini. Imam sedang sibuk mengemasi barang-barangnya dan juga barang-barang milik Fiona. Imam mempunyai ide untuk kabur dari rumah. Mengapa? Karena siang tadi, ayahnya membawa seorang wanita yang diyakini selingkuhannya. Dan bisa dilihat, wanita itu sangat tidak menyukai Imam dan Fiona. Maka dari itu, Imam memutuskan untuk kabur dengan membawa Fiona.
"Udah?" Tanya Imam pada Fiona yang sedang memakai sepatunya
Fiona menganggukkan kepalanya. Imam pun membuka jendela kamarnya. Ia melompat duluan dan disusul Fiona setelahnya. Setelah berhasil melompat dari lantai atas, mereka mengendap-endap menuju tembok pagar yang tak jauh dari tempat mereka berpijak. Imam melihat sekitar untuk memastikan tidak ada orang yang melihat.
Fiona mulai menaiki bahu Imam dan diangkatnya hingga ujung tembok yang tak terlalu tinggi. Lalu disusul Imam dan turun dengan melompat.
Setelah diluar, mereka berlari agak cepat agar tidak ketahuan oleh ayah mereka.
"Kak, kita mau kemana?" Tanya Fiona
"Kita kerumah bang Azhar" Jawab Imam
"Jauh dong?"
"Lumayan sih. Tapi gakpapa lah. Kalo capek bilang, biar kakak yang gendong kamu" Ucap Imam dibalas anggukan dari Fiona
Jarak antara rumah Imam dan Azhar adalah sekitar 15 kilometer. Jauh amat dah!
"Kak, Fiona capek" Keluh Fiona
Dengan sigap, Imam menggendong Fiona dan mulai berjalan normal. Waktu masih menunjukkan pukul 02.00 dini hari.
"Kak, kok keluar darah lagi?" Tanya Fiona sambil menunjukkan hidungnya yang mimisan
Imam pun mengambil saputangan disakunya dan mengelap darah segar yang ada di hidung Fiona. Imam sebenarnya tak mengerti penyakit apa yang dialami Fiona.
"Fiona kenapa sih, kak? Kok sering keluar darah dari hidung?" Tanya Fiona
"Kamu cuma kecapean doang. Udah, kamu tidur aja. Kakak pesen gocar dulu" Ucap Imam
Imam pun segera memesan gocar. Tak lama kemudian, gocar yang dipesan pun datang dan mereka langsung memasukinya.
***
Azhar pov
Malam ini gua niatnya begadang. Berhubung besok hari Minggu. Orang tua gua lagi di luar kota dan kak Hana nya masih di Jepang membuat gua bebas. Gua sudah siapin makanan ringan sama laptop buat gua main game.
Lagi asik-asiknya gua main game, suara dering telpon pun mengganggu gua. Gua segera ngambil handphone gua dan menempelkannya di telinga kiri gua.
"Siapa?" Tanya gua
'Ini gua Imam'
"Tumben nelpon?"
'Gua lagi kabur nih sama Fiona. Tujuan gua kerumah lu, bisa kan?'
"Iya bisa. Tapi lu jadi babu dirumah gua" Ucap gua sedikit becanda
'Sabodo!'
Bip
Gua tertawa mendengar suara Imam yang kesal disebrang sana. Gua sempet bingung, kok dia sampe kabur sih? Apa ada masalah?
Author pov
"Napa lu?" Tanya Raka ketika melihat Alya menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD FRIENDSHIP [HIATUS]
HumorTentang persahabatan yang absurd. Sahabat yang melengkapi hari-hari dengan suka dan duka. Sahabat yang selalu hadir. Bukan sahabat yang hanya datang ketika butuh, dan pergi ketika dibutuhkan. Semua kenangan dengan sahabat tak akan pernah hilang wala...