04| HUKUMAN

1.8K 151 0
                                    

Suara bel istirahat pertama pun berbunyi, ketika guru keluar dari kelas, tampak banyak siswa dan siswi yang ikut keluar. Mengekori sang guru hingga melewati ambang puntu kelas.

Lisa meratapi nasib, suara bel itu seakan adalah tanda akhir hidupnya. Lisa langsung segera pergi ke ruang BK, meminta apa hukumannya ke guru BK yang mengaku- ngaku sebagai teman sekolah daddynya dulu.

Ruang BK.

"Permisih," lisa mengetuk pintu ruangan itu. Mencoba untuk berlaku sopan sekarang.

"Masuk, nggak di tutup" sahut guru yang ada di dalam

Lisa pun masuk ke dalam, ia mulai duduk di kursi ketika guru itu mempersilahkannya untuk duduk.

"Saya pikir kamu kabur dan tidak akan ke ruangan ini" ujar guru itu

Diam, lisa tidak menanggapi. Rasanya begitu sia- sia saja untuk mengucapkan sebuah kata, apa lagi untuk hal yang menurutnya tidak bermanfaat.

"Saya lupa memperkenalkan diri, kalau kamu tanya bapak kamu, pasti dia tau. Panggil saja saya pak Jhon, guru BK di sekolah ini"

Lisa hanya manggut- manggut,

"Oke, saya tak ingin bertele- tele. Hukumanmu hari ini adalah mengepel lantai perpustakaan hingga bersih" tutur nya

"Baik pak. Kalau gitu saya permisih dulu" tanpa menunggu respon dari guru di hadapannya, lisa langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

Pak jhon yang melihat tingkah lisa hanya geleng- geleng kepala.

"Putri mu tak berbeda jauh denganmu dulu. Park jungsoo" gumam pak jhon sambil memandang pundak lisa yang akhirnya tak tampak lagi di balik pintu.

🗝

Lisa sekarang tengah menjalankan hukumannya yaitu, mengepel lantai. Banyak murid yang berada di perpustakaan melihat kearahnya dengan tatapan bermacam- macam.

Lisa mah tidak perduli, yang jadi prioritasnya sekarang adalah menyelesaikan hukuman dari pak jhon. Bahkan jika ada murid yang terpeleset karena menginjak lantai yang baru ia pel, lisa tak menanggapi dan tak berekspresi sedikit pun.

Aktivitas lisa tiba tiba saja terhenti sejenak, ketika ada tiga orang meneriaki dirinya. Lisa awal nya tak perduli tapi saat yang memanggilnya tadi meneriaki kata 'Nona lice' spontan saja lisa membalikkan badannya, lalu melihat ke sumber suara.

Tampak tiga pria itu tengah berlari kearahnya, lisa mengerutkan kening. Ia merasa tak asing dengan ketiga pria itu, sesekali ia mencoba untuk mengingat siapa mereka.

"Nona, kau sedang apa di sini?!" Tanya ketiganya bersamaan ketika berada di depan lisa.

"K- kalian siapa?"

"Nona melupakan kita? Ini tidak adil, iya kan" ujar pria bergigi kelinci

"Nona mungkin lupa, tapi perkenalkan dulu nama kita. Pasti nona lice ingat" usul pria berbadan kecil dan agak pendek dibandingkan kedua temannya

Keduanya mengangguk, menerima usulan itu. Lisa hanya diam, bingung dengan tingkah pria di depannya.

"Nona, namaku kim ji won. Tapi nona sering memanggilku Bobby" ujar pria yang bergigi kelinci

"Kim jin hwan, nona sering memanggilku jay kecil. Tapi umurku lebih tua dibandingkan nona" ujar pria bertubuh kecil yang menampakan semua deretan gigi putihnya

"Namaku koo jun hoe, tapi nona sering memanggilku june" timpal pria yang agak tinggi dari bobby dan jay.

"Apa nona lice ingat sekarang?" Tanya ketiganya,

Lisa mengedipkan matanya beberapa kali, mencoba mengigat ketiga nama itu. Hingga akhirnya lisa mengingatnya, walau sedikit ragu untuk diungkapkan.

"Jay? Bobby? June? Ummm.....kalian mantan Elffarol kan?" Tanya lisa memastikan

Ketiganya kompak mengangguk, lisa tersenyum puas. Pantas saja ia tidak asing lagi dengan tiga wajah itu, ternyata mereka adalah mantan anggota Elffarol.

Bobby, jay, dan june ikut bergabung dengan lisa saat umurnya menginjak 14 tahun tiga bulan sebelum kakak lisa meninggal dunia.

Mereka bertiga kompak keluar dari Elffarol karena suatu alasan, lisa sendiri tak tau alasan mengapa ketiga anggotanya keluar. Mereka keluar dari geng juga saat lisa baru masuk jenjang SMA dan sekarang ia sudah kelas 11, wajar saja jika ia lupa dengan ketiga pria itu.

"Nona lice sudah besar ya, makin cantik aja" puji jay

"Iya, tapi kenapa nona bisa disini?" Tanya bobby penasaran. Karena bagaimana bisa, ketua dari Elffarol berada di GHS, sekolah yang terkenal dengan ke disiplinannya yang tinggi.

Jay dan june langsung mengaggukkan kepalanya, "Apa nona juga murid di sini?" Tanya june karena melihat seragam yang di kenakan lisa

Lisa mengangguk pasrah, "hm, seperti yang kalian lihat. Gue murid baru di sini" ungkapnya yang membuat ketiga namja itu terkejut

"Nona murid baru di sini? Kok bisa? Nona nggak lagi ada misi rahasia kan?" Tanya bobby bertubi- tubi

"Kenapa nona bisa sekolah di sini?"

Pertanyaan- pertanyaan itu seakan tengah mengintrogasi lisa.

"Hei tunggu, harusnya gue yang nanya. Kenapa kalian keluar dari Elffarol terus kok kalian bisa tau kalau gue ada di sini?" Tanya lisa tak mau kalah

Ketiganya tersenyum, "kita dapat pesan dari nona rose dan nona jisoo, kalau nona lice ada di GHS. Iya kan" jawab june

"Lalu kenapa kalian keluar dari geng?" Tanya lisa yang sudah melipat kedua tangannya di dada.

Ketiganya tertawa kecil. Wajar jika lisa menanyakan hal itu, karena mereka keluar dari geng tanpa kabar sedikitpun. Menghilang begitu saja, lalu setelah sebulan, ada kabar jika mereka bertiga keluar dari Elffarol dan jujur lisa tak tau kemana mereka pergi.

TBC....

Jangan lupa untuk vote & komen:)

Aku minta tolong ke kalian semua untuk Share Cerita ini ke teman- teman sesama pengguna Wattpad, Thanks^^

The Endless Problem || TAELIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang