Taehyung menaikkan satu alisnya tidak mengerti. Ia mendapati dua bunga mawar, segera ia mengambil bunga tersebut dan sebuah kertas putih.
Pria itu kembali dibingungkan oleh benda di tangannya. Taehyung bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada lisa?
"Hanlian? Lo kenapa lisa?" Ucap taehyung sembari meremas secarik kertas di tangannya.
Rahang kokoh itu mulai mengeras, bahkan taehyung sudah mengepalkan tangannya.
"Gue nggak bakal tinggal diam, kalau ada orang yang berani ngusik lo, lisa. Urusan lo bakal jadi urusan gue juga, because you're mine" Setelah itu, taehyung mulai beranjak pergi.
🗝
Langit sudah berganti malam, lisa tengah mencari udara malam di luar. Ya, walaupun ia agak takut jika akan diteror lagi. Tapi, lisa mencoba untuk lebih berani.
Saat asik melihat- lihat keadaan sekitar, tak sengaja kedua indra penglihatannya menangkap sosok hitam yang berlari begitu cepat.
Karena merasa curiga, dengan lugunya lisa ikut mengejar sosok hitam tersebut.
Lisa makin dibuat kebingungan saat tujuan sosok hitam itu adalah tembok besar belakang sekolah, ia pun langsung memilih untuk berhenti. Dari kejauhan lisa dapat melihat aksi sosok hitam tersebut.
Tanpa menunda apapun, sosok itu segera memanjat tembok bahkan dengan mudahnya ia melompat keluar dari zona sekolah!
Gadis itu dibuat tak percaya, mulut lisa bahkan sedikit terbuka. Apa ini mimpi?
Bagi lisa ini adalah pengalaman seumur hidupnya yang paling langka saat tinggal di Gradions, ketika kabar jika pengaman Gradions adalah yang paling ketat dan tidak ada seorang pun yang bisa meloloskan diri bak penjara kelas kakap. Namun, sosok hitam itu berhasil mematahkan kabar tersebut.
Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali, ia melihat ke sekitar. Tidak ada yang terjadi, bahkan sirene yang tempo hari saat dirinya mencoba kabur berbunyi kini tidak berbunyi. Rusak kah?
Lisa diam sejenak, bertarung pada pikirannya. Sekilas ia melirik benda bulat yang menempel di pergelangan tangan kirinya, sekarang sudah pukul 21:02 pm.
Mungkin yang tadi ia lihat adalah khayalan semata akibat sudah mulai larut malam, tidak mungkin ada yang bisa meloloskan diri dari sekolah ini dengan mudah.
Lisa sedikit tertawa kecil, meyakinkan dirinya jika ia tadi hanya salah lihat. Tanpa kecurigaan sedikitpun, gadis itu segera beranjak pergi kembali menuju asramanya.
🗝
Di sisi lain,
Brakk!...
Sebuah suara tercipta dari benda yang jatuh dari ketinggian lalu mendarat pada tanah. Pakaian yang serba hitam hampir menyamarkan tubuhnya dengan gelapnya malam.
Sosok hitam itu, bangkit dari posisinya. Ia melihat arloji di pergelangan tangan. Seakan merasa tepat, sosok itu mengangguk sedikit lalu mulai berjalan menyusuri hutan belakang sekolah.
Sosok itu tidak khawatir, bahkan langkah kakinya terasa ringan meninggalkan tembok pembatas zona tersebut. Yang pasti, sekarang ia sudah tidak lagi berada di lingkungan sekolah Gradions!
Sosok hitam itu terus berjalan tak jarang ia juga berlari menuju suatu tempat. Langkah kakinya mulai memelan ketika tiba di tengah jalan yang sudah tak terpakai, sosok yang diketahui berjenis kelamin laki- laki itu mulai mendekati penutup lubangan di tengah jalan.
Pria itu membuka penutup dan masuk ke dalam tempat saluran pembuangan air di kota. Sosok itu terus berjalan menyusuri gelapnya lorong bawah tanah dengan sebuah senter Hp sebagai penerangan.
Tak jarang ia bertemu lubangan- lubangan dan pembelokkan, langkah pria itu berhenti pada jalan buntu yang ada beberapa barang rongsokkan di sekitarnya.
Tangannya perlahan memindahkan besi baja yang munutupi sesuatu, pria itu mulai memasukan beberapa kode pada scen password yang tertutupi besi baja tadi.
Tak lama kemudian, sebuah pintu rahasia mulai terbuka lebar. Pintu yang sempat tertutup dan membuat jalan itu menjadi jalan buntu. Dengan pasti, pria itu melangkah masuk ke dalam ruangan rahasia tersebut.
Sebuah suara riuh samar- samar mulai didengar oleh sosok itu, tangannya mulai menyentuh knop pintu. Dan saat pintu itu ia buka, ia dapat melihat dengan jelas lima teman- tamannya tengah bercanda tawa di ruang khusus intermission.
Pria itu mulai menghela nafas lelah sembari membuka masker hitam yang sedari tadi ia pakai. Salah satu dari kelima orang itu mulai sadar jika mereka sekarang sedang kedatangan tamu tak terduga.
"Hai! Taehyung, apa kabar?" Sapa seorang pria yang menyadari kedatangan Taehyung!
Seketika, empat sisahnya mulai menyadari kedatangan taehyung. Mereka tampak senang karena taehyung kembali ke Basecamp setelah sekian lama, padahal seingat taehyung ia meninggalkan teman- temannya baru genap satu bulan.
"Kapan lo ke sini?" Tanya j-hope dengan senyumnya.
"Barusan-hyung" jawab pria itu yang segera duduk di sofa kebanggaannya.
Taehyung mengelus sofa merah itu dengan perlahan, ia sangat merindukan tempat singgasananya
"Lo bakal lamakan di sini? Biar gue kabarin anggota lain, kalau ketua mereka sudah kembali" ujar jungkook
"Gue bakal balik lagi ke sekolah itu, jadi nggak usah kabarin ke anak Daemonnic kalau gue udah datang" balas taehyung tenang.
Rapmon mengernyitkan dahinya, "kayaknya lo ada maksud lain kan buat ke sini?" Selidiknya sembari memicingkan matanya pada taehyung. Jelas rapmon curiga, pasti ada maksud lain jika taehyung datang ke Basecamp hanya sebentar.
Taehyung tersenyum evil, "iya, gue mau minta tolong ke kalian" ungkap taehyung
"Jadi gue putusin buat kembali" lanjutnya
TBC...
Jangan lupa untuk vote & komen:)
# Numpang promosiin cerita teman aku nih:
• Nasya story' by Titaniaa_LA
• Persahabatan Bulan Bintang by Duwi_Lasmiyati216
semoga kalian suka ya...jangan lupa vote & komen nya lho😘😅 see you...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Endless Problem || TAELIS
FanfictionDi publish pertama kali pada: 27 November 2019. sebelum dibaca/ disimpan di perpustakaan. follow akun aku terlebih dahulu ya.... Dan maafkan aku jika ada typo😁😅 ☘☘☘ Lalisa park, gadis berparas cantik yang gemar tawuran, dan balap liar. Namun, semu...