"Woooaahh cakep juga tuh cewek! Kalo itu mantan lo, kenalin ke gue dong!"
Pletak!
Satu jitakan keras mendarat dengan mulus di kepala Brian. Lelaki yang tak kalah jangkung dengan Jaevan itu mengusap-usap puncak kepalanya yang terkena jitakan tadi sambil meringis.
"Kenapa sih lo sensi mulu sama gue? Salah aku tuh apa? Apa salahku?"
"Jijik gue," cibir Jaevan sambil bergidik.
Setelah menempati kursi kosong di depan Jaevan, Brian mengambil buku menu yang tersedia di hadapannya. Sembari menunggu yang lain datang, Jaevan juga sibuk men-scroll benda persegi panjang yang sedari tadi setia menemaninya itu. Jemarinya dolak-dalik dari laman Instagram - Twitter - Facebook - Line - Whatsapp - begitu saja seterusnya.
Hari ini Other Side tak ada kegiatan manggung maupun latihan. Oleh karena itu, Brian si tukang makan mengajak teman-teman sebandnya itu untuk nongkrong bareng.
"Lo mau pesen apa sih? Dari tadi cuma bolak-balik itu buku menu, depan-belakang-depan-belakang. Kopi gue udah abis nih," omel Jaevan lagi.
"Gue mau pesen teh tariknya aja. Mas!" teriak Brian nyaring hingga sekumpulan gadis-gadis yang berada di sebelah meja mereka menoleh. Tatapan gadis-gadis itu yang semula sangar sekarang berubah lembut tatkala mereka melihat Brian. Brian yang menyadari tatapan gadis-gadis itu segera tebar pesona dengan cara tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata.
Pletak!
Kembali satu jitakan mendarat di puncak kepala Brian. Jaevan melotot tajam ke arah Brian yang masih mengelus-elus bekas jitakannya tadi.
"Masnya udah berdiri di situ dari tadi, kampret! Malah godain cewek-cewek sebelah!"
"Eh iya. Mas pesan teh tariknya satu, esnya dikit aja. Terus kopi hitamnya satu lagi. Lo mau repeat order kan?" kali ini tatapan Brian beralih ke Jaevan. Yang ditanya hanya menggumamkan kata 'iya' samar.
"Oke itu aja Mas. Makasih ya."
Hening beberapa detik sebelum Brian memberanikan diri bertanya lagi kepada Jaevan. "Cewek tadi... beneran mantan lo?"
"Bukan urusan lo!" ketus Jaevan.
"Gue heran sama lo, Jae. Sejak awal kenal lo di band ini, lo selalu sensi sama gue. Gue ada salah sama lo ya?"
Jaevan menatap tajam tepat di manik mata Brian. Ada gemuruh dalam dadanya yang berusaha ia tahan. "Mending lo gak usah tau apa yang bikin gue jadi kayak gini."
Brian menutup kembali mulutnya yang terbuka karena matanya menangkap sosok Dhion, Phillip dan Stevano yang sudah menapaki lantai kafe ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side - #31DWC
FanfictionDi atas panggung mereka berlima dikenal sebagai anggota band indie yang tampan, penuh talenta dan berkharisma. Tapi begitu di luar panggung, semuanya sama sekali berbeda. Ini adalah kisah Stevano, Jaevan, Brian, Phillip dan Dhion di luar panggung ya...