"Bukan Warteg Kaleng-Kalengan 👌Yuk Mampir!"
Menerima catering dan nasi kotak untuk hajatan dan segolongannya
Hubungi : 0812 3456 7890
[Bisa sms, telpon atau WA]Begitulah tulisan besar berwarna hitam yang terpampang di spanduk berlatarkan warna kuning-hijau yang menghiasi depan warteg milik Stevano tersebut. Tidak ada yang tahu kalau sebetulnya Stevano punya usaha warteg yang berada tiga gang jauhnya dari rumah orangtuanya. Iya, disebut rumah orangtuanya karena dia belum beli rumah sendiri dan masih tinggal di situ.
Warteg itu ia kelola bersama dengan ibu dan adik perempuannya yang kadang-kadang ikut membantu kalau sempat dan ingin. Semua masakan di warteg itu adalah masakan ibunya yang memang terkenal sedap di lidah.
"Masakan ibu ini selalu bikin aku ketagihan! Sehari gak makan aja bisa kangen berat loh. Pokok'e aku ragib dan jatuh cinta sama masakan ibu," ujar Stevano suatu hari.
"Halah gombal! Kalo kamu udah nikah juga pasti gak kangen lagi sama masakan ibu!" balas Bu Tipani sambil tetap mengulek bawang merah dan cabai tanpa mengalihkan pandangan dari ulekan.
"Eh, kenapa kita gak bikin orang kangen juga dengan masakan ibu?" Mata Stevano bersinar seketika. Sebuah ide cemerlang muncul di benaknya tanpa terduga.
"Hah? Maksud kamu opo toh?" Kali ini Stevano berhasil mengalihkan tatapan ibunya dari ulekan.
"Kita bikin warteg! Warteg kecil-kecilan aja, dananya pas-pasan soalnya bu! Hahahahaha!"
"Ngaco kamu! Mana ada orang yang mau makan masakan ibu kecuali kamu, bapakmu dan adikmu."
"Pasti ada! Kita coba aja dulu bu. Ya ya?" desak Stevano. Bahkan ia menguncang-guncang manja lengan ibunya.
"Ibu nggak yakin. Tapi... gak ada salahnya dicoba sih. Kemon!"
Itulah cikal bakal lahirnya "Bukan Warteg Kaleng-Kalengan 👌 Yuk Mampir!" yang masih berdiri sampai sekarang. Dari yang awalnya hanya menjual menu ayam-ayaman saja dan sepi pelanggan hingga tersedia menu rendang lezat nan menggoda seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan tetap, warteg ini lumayan dikenal masyarakat sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side - #31DWC
FanficDi atas panggung mereka berlima dikenal sebagai anggota band indie yang tampan, penuh talenta dan berkharisma. Tapi begitu di luar panggung, semuanya sama sekali berbeda. Ini adalah kisah Stevano, Jaevan, Brian, Phillip dan Dhion di luar panggung ya...