Jaevan's Stories : 7

89 12 2
                                    

"Jaevan!"

Panggilan yang lebih mirip teriakan itu berhasil mengagetkan Jaevan yang tengah menyedot bubble drink-nya. Alhasil, ia tersedak hingga terbatuk-batuk.

"Anjaaayyy! Lo muntah ya?"

Jaevan menatap Brian dengan anggara, seolah-olah hendak menerkam lelaki berhidung mancung yang memasang muka jijik itu. Orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka langsung mengernyitkan hidung ketika mendengar pertanyaan Brian. Untung saja siang itu mall tempat mereka berada sekarang tidak terlalu ramai.

"Gue tersedak gara-gara lo, anying!"

"Oh, baru tau gue. Sorry ya," ucap Brian santai. Mukanya yang tanpa dosa itu benar-benar minta ditampol.

"Lo ngapain di sini? Mau mata-matain gue?" tanya Jaevan sinis.

"Gue mau nagih utang sama lo."

Jaevan mengerutkan keningnya. "Utang? Emang gue ada utang apaan sama lo? Yang ada lo belum bayar duit gue yang goban kemarin kali."

Brian malah menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil terkekeh-kekeh. "Bukan utang duit. Tapi utang cerita."

"Gue gak pernah utang cerita apa pun sama lo." Jaevan mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat mereka berdiri saat ini. Brian segera menyusul Jaevan.

"Lo belum jawab pertanyaan gue tempo hari. Kenapa lo sesinis itu sama gue? Gue ada salah apa sama lo? Jelasin."

Raut wajah Brian berubah serius. Senyum yang sedari tadi ditampilkannya mendadak hilang. Jaevan terpaku sedetik melihat ekspresi wajah Brian tersebut. Pasalnya, Brian tidak pernah memasang ekspresi serius seperti saat ini.

"Lo gak kenal siapa gue?"

"Lo Jaevan. Vokalis sekaligus gitarisnya Other Side," jawab Brian datar.

Jaevan menatap tajam mata Brian. "Ck! Sebelum lo gabung di Other Side, lo gak inget gue siapa? Atau lo amnesia?"

"Gue gak ngerti maksud lo apa. Kalo ngomong jangan muter-muter napa!"

Aneh, masa dia gak kenal gue? Atau dia emang amnesia dan gak sembuh-sembuh sampe sekarang? Batin Jaevan bingung. Lalu, sebuah pemikiran melintas dengan cepat di benak Jaevan.

Jangan-jangan... dia...

"Lo punya kembaran?" Jaevan menyuarakan rasa penasarannya.

Hening. Tiga detik yang terasa lama bagi keduanya, sebelum akhirnya Brian membuka suara.

"Iya. Terus apa hubungannya?"

"Nama kembaran lo... Bri?"

Brian terlihat bimbang. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjawab pertanyaan Jaevan.

"Brion. Nama saudara kembar gue Brion."

Bagai disambar petir, Jaevan sekarang mengerti. Ia telah salah paham kepada Brian selama ini.

"Bukan lo yang ada salah sama gue. Tapi saudara kembar lo!"

🎸 Jaevan's Stories End 🎸

Other Side - #31DWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang