"Ini untuk ibu, Soobin beliin hadiah, semoga ibu suka ya," ucap Soobin sambil memberikan paper bag yang dia bawa di dalam tasnya, dia gak bawa koper.
Sebelumnya dia mau bawa, tapi kata Yeonjun mereka itu cuma mau mampir lalu menginap seminggu bukannya mau pindah, ngapain bawa koper kayak orang mau pindahan.
Lalu Soobin juga heran, kemana semua koper miliknya, tiba-tiba hilang sendiri.
Pas dia tanya mommynya sih, mommy jawab kalau disembunyikan sama daddynya yang masih gak percaya kalau anaknya mau dipinang orang, Soobin cuma bisa menghela nafas panjang ketika mendengar jawaban dari mommynya itu.
Daddynya masih gak mau melepas dia ternyata, padahal dulu daddynya yang menyuruh Yeonjun agar cepat-cepat menikah sama Soobin.
Soobin menatap calon mertuanya yang menerima hadiah dari Soobin dengan senang hati, dia bisa melihat paper bag yang diberikan Soobin itu dari merk terkenal.
Walaupun tinggal di desa, dia juga harus tau dong fashion orang kota, kalau ada uang dia bakalan beli juga.
Mereka itu gak miskin-miskin banget, kalau di desa mereka juga termasuk orang berada kok disini.
Orang-orang yang gak kenal Yeonjun aja yang mengatainya miskin langsung, padahal aslinya gak begitu.
"Makasih ya calon menantu ku tersayang," ucap Jin sambil memeluk paper bag yang berisikan baju itu, baju mahal, nanti aja dipakai, di pajang aja dulu.
Soobin mengangguk lalu menatap kearah Yeonjun yang sedang mencari sesuatu.
"Nyari apa kamu?" tanya Jin yang heran dengan anaknya yang entah sedang mencari apa.
Yeonjun menoleh lalu kembali menatap ke sesuatu di bawah kursi yang sedang di duduki oleh Soobin.
Lalu menghela nafasnya dengan lega.
Aib dia terjaga, soalnya dia dari tadi mencari album foto-foto dia saat kecil, biasanya ibunya itu meletakkannya di atas meja, entah ini kebetulan atau bagaimana, tuh album bisa berada di bawah kursi.
"Soobin, bisa ambilin album yang ada di bawahmu, gak? Disitu isinya foto Yeonjun saat masih kecil, imut-imut kok, dulu giginya ompong lho," pinta Jin membuat Yeonjun tergelak, astaga dia sudah lega tadi dan sekarang kenapa jadi kesal sendiri, ibunya itu sepertinya emang sengaja sekali membuat dirinya malu.
Soobin yang penasaran lalu menunduk kebawah kursinya untuk mengambil album, namun belum saja ditarik, dirinya malah dipanggil sama Yeonjun.
"Eh bin, kamukan capek habis dari kota ke sini, lebih baik istirahat dulu ayo ke kamarmu," ajak Yeonjun agar Soobin tidak jadi membuka album yang berada di bawah kursinya itu.
Semoga aja pacarnya itu mau, semoga dia nurut.
Namun sepertinya keberuntungan tidak sedang memihaknya, Soobin menggeleng lalu mengambil album di bawah kursinya.
Jin uang sedang duduk di sofa cuma bisa tertawa ketika anaknya sudah pasrah duluan, padahal kalau dipikir-pikir sama Jin, tuh album isinya bagus-bagus kok, foto Yeonjun saat masih kecil, entah apa yang membuat Yeonjun malu.
Dulu Yeonjun gak putih-putih banget kayak sekarang, dulu mah dia buluk banget karena sering main ke sawah lalu ikut-ikutan ayahnya ngebajak sawah, makanya dia buluk.
Sekarang mendinganlah, dia gak buluk lagi.
"Lho, kakak dulu buluk ya, kok bisa?" tanya Soobin langsung ketika baru saja membuka album yang berada di pangkuannya.
Yeonjun meringis, pacarnya jahat emang.
"Oh, itu Yeonjun suka ikut ayahnya ke sawah, makanya buluk tapi sekarang gak lagikan? Dia pas sma kemarin malah selalu dirumah biar jadi putih," cerita Jin membuat Yeonjun menutupi telinganya karena malas mendengar ucapan ibunya itu, iya dia dulu sadar kalau dia buluk makanya dia mau mutihin lagi.
Kebetulan juga dia lagi malas ketemu sama mantannya yang sudah nikah itu, makanya dia selalu dirumah.
Soobin cuma tersenyum lalu membuka halaman yang lain.
"Nah ini sudah putih lagi, keren ya," ucap Soobin membuat Jin mengangguk.
Yeonjun masih pura-pura tidak tau, mau jadi tuli sebentar dia, soalnya ibunya itu suka sekali cerita yang aneh-aneh tentang dirinya ke orang-orang.
"Ini pas dia sudah masuk kuliah setahun lalu dia pulang kampung deh, lalu dia cerita katanya sedang naksir sama maba," cerita Jin membuat Yeonjun langsung menatap tajam kearah ibunya, ibunya mau cerita apaan sih, pasti dia mau buka semua cerita yang pernah dia ceritakan ke ibunya itu pasti.
Yeonjun menyesal pernah cerita ke ibunya, ibunya mulutnya ember banget, gak bisa jaga rahasia.
"Oh kakak dulu naksir sama maba, seangkatan sama aku dong, siapa?" tanya Soobin dengan santai, dia penasaran pacarnya itu dulu naksir sama siapa sebelum naksir sama dia.
Soobin gak peka emang.
"Naksir sama kamulah, naksir sama siapa lagi dia, katanya Choi Soobin mukanya imut banget, lalu kalau senyum selalu bersinar, walaupun matre sih," jawab Jin membuat Yeonjun langsung kabur ke kamarnya, ibunya sangat parah sekali, dia pegal sendiri nutup telinganya, lebih baik dia kabur aja lalu tidur di kamarnya, biarkan Soobin diajak bicara sama ibunya.
Soobin cuma bisa tertawa geli, astaga pacarnya itu sudah naksir dengan dia sejak dulu? dia gak bisa percaya.
Matre? Ya Soobin akui sih dia dulu emang sangat matre mau gimana lagi.
Baru saja Jin mau lanjut cerita, eh tiba-tiba pintu rumahnya terbuka dan ternyata ada seseorang yang baru saja masuk.
"Nah kenalin Soobin, ini ayahnya Yeonjun," kenal Jin saat suaminya baru saja masuk ke dalam rumah lalu duduk di sebelahnya.
Soobin menunduk gugup, pacarnya kemana sih, kok dia ditinggal sendirian disini, mana suasananya seperti sedang mau sidang skripsi lagi.
"Em, hallo om, aku Choi Soobin, pacarnya anak om, salam kenal," kenal Soobin dengan sangat formal lalu menunduk kembali ketika sudah memperkenalkan dirinya.
Jin yang melihat itu cuma bisa tertawa.
"Ah gak perlu panggil om, panggil ayah aja gapapa, kamu calon istrinya Yeonjun? Kemarin lalu Yeonjun cerita kalau dia mau nikah, tuh bocah masih kecil sudah bisa-bisanya ngelamar anak orang," ucap Namjoon sambil menatap kearah Soobin yang sedang tersenyum kaku sekali, iya ayahnya Yeonjun itu Namjoon.
"Baik ayah," jawab Soobin dengan tersenyum manis membuat Jin dan Namjoon jadi gemas sendiri, calon menantu mereka kok begini amat, gak ngeselin kayak tetangga sebelah, yang pernah malu-maluin keluarga mereka.
Ternyata orang tuanya Yeonjun masih dendam.
"Nanti aja kita cerita-cerita, lebih baik kamu istirahat dulu, dari kota ke sini pasti melelahkan, ayo ke kamarmu," suruh Namjoon membuat Soobin mengangguk sambil berjalan kearah kamarnya, dia sudah tau letak kamarnya karena dia tadi mengikuti Yeonjun yang sedang meletakkan tasnya.
Soobin tiduran di ranjang yang ada di kamar ini, gak besar sih, tapi lumayanlah, disini gak ada ac seperti di kamarnya, cuma ada kipas angin disini, namun sepertinya itu sudah cukup apalagi suasana di desa juga lumayan dingin.
"Aduh, aku lupa berikan hadiah buat ayah, yaudahlah nanti aja pas malam nanti, sekarang tidur dulu," ucap Soobin sendiri lalu dengan segera dia tidur.
Tbc.
Akhirnya Soobin bertemu calon ayah mertuanya.
Btw, cerita mereka di desa ada banyak, semoga suka ya.
Yaudah, Vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise -yeonbin✔
FanfictionYeonjun miskin, Soobin kaya. Lalu, mereka berdua akan membuat sebuah surga bersama, yang isinya cuma mereka berdua. #1 in yeonjun || 050422 #1 in soobin || 130722 #1 in yeonbin || 191019 #1 in txt || 150122 #2 in beomgyu || 241020 #2 in taegyu || 22...