40. Paradise.

4.2K 631 30
                                    

Hai?

Ada yang menunggu? Makasih sudah nunggu ya.

***
Soobin melambaikan tangannya kearah orang tua Yeonjun yang berdiri di depan pintu rumahnya itu.

Mereka akan pulang setelah seminggu berada disini, ah sebenarnya Soobin tidak mau pulang tapi dia janji sama mommy dan daddynya cuma seminggu disini, yaudahlah dia nurut aja ketika pacarnya itu mengajak dia pulang.

Lagian mereka mau mengurusi acara pernikahan mereka iya, mereka sebentar lagi akan menikah, tapi sebelumnya keluarga Yeonjun akan melamar dulu, ah iya orang tua Yeonjun pergi kesana tidak bareng Yeonjun dan Soobin.

Katanya sih mereka akan menyusul, ya tidak apa-apa sih, lagipula tanpa melamar langsungpun sudah dipastikan mereka berdua akan menikah.

Yeonjun juga tersenyum ketika teman-temannya disini mengucapkan selamat tinggal ke dirinya, padahal Yeonjun cuma mau ke kota lagi tapi kok ucapan selamatnya seperti dia mau meninggal aja.

Lagi-lagi ada bola yang terlempar ke sepatu Soobin, Soobin menunduk dan segera mengambil bola tersebut lalu dia berjongkok sambil menunggu anak kecil yang berjalan kearahnya, itu bola milik bocah itu.

Ah bukankah ini anak mantan pacarnya kak Yeonjun, batin Soobin sambil tersenyum ketika anak itu sudah sampai di hadapannya.

Yeonjun cuma menunggu pacarnya itu, lagian mereka tidak terlalu terburu-buru kok, ah iya mereka kesini naik kereta pulangnya juga naik kereta, kata Yeonjun lebih hemat naik itu, lagian Soobin sudah harus bisa belajar berhemat dari sekarang walaupun mereka belum nikah sih.

"Kak, bolaku," pinta anak kecil itu sambil mengerucutkan bibirnya membuat Soobin gemas, lucu sekali sih.

"Boleh, ini ambil," jawab Soobin sambil menyerahkan bola itu ke bocah di depannya.

Anak kecil itu tersenyum lalu baru saja dia mau lari tapi sudah ditahan duluan oleh Soobin.

"Eh mau kemana, aku ada sesuatu untukmu," ucap Soobin sambil membuka tasnya lalu menyuruh Yeonjun agar menahan bocah itu untuk tidak kabur.

Lalu Soobin mengambil sebuah cokelat bar yang lumayan panjang, dia pikir disini akan membosankan makanya dia beli ini aja buat nyemil eh ternyata buktinya tidak dia makan sama sekali nih cokelat, jadi lebih baik dia kasih aja ke anak ini.

Lagipula bocah ini mengemaskan, matanya berbinar ketika melihat Soobin memberinya sebuah cokelat.

"Makasih," ucapnya sambil tersenyum senang ketika Soobin memberinya cokelat.

Soobin mengangguk lalu segera berdiri, "Sampai jumpa lagi ya."

Lalu Yeonjun dan Soobin segera berjalan menjauh.

Mereka tidak sadar saja kalau Loha melihat mereka berdua, diikuti juga oleh ayahnya.

"Kalau ayah gak ngelakuin hal itu, aku pasti bakalan tenang sekali rasanya saat ini, tapi sampai sekarang aku masih ngerasa bersalah aja sama kak Yeonjun sama orang tuanya juga," ucap Loha sambil berlari masuk ke kamarnya meninggalkan ayahnya yang cuma bisa diam mendengar ucapan anaknya itu.

***
"Yang tadi tuh anaknya Loha kan? Wah anaknya lumayan ya, eh tapi Loha juga emang cantik sih," tanya Soobin lalu berpegang tangan sama Yeonjun sambil berjalan melewati jalanan desa yang lumayan licin.

Kali ini Soobin yang mengajak jalan, katanya kalau naik mobil nanti mereka cepat sekali pergi dari desa ini, ya terserah Soobin sih, kemarin-kemarin dia marah-marah karena diajak jalan kaki, sekarang malah menawarkan diri.

"Iya anaknya, aku lupa sih siapa namanya," jawab Yeonjun lalu tersenyum ketika masih ada yang menyapa mereka, padahal mereka sudah cukup jauh dari desa mereka.

Soobin masih saja berpegangan dengan Yeonjun sambil melewati jalan yang licin, lagian dia sengaja, kali aja dia jatuh, nah pacarnya bakalan ikut jatuh, biar malunya sama-sama.

"Kamu mau beli sesuatu disini untuk mommymu, daddymu, atau adikmu?" tanya Yeonjun yang hampir saja lupa dengan hal itu, padahal dia ingat kalau Beomgyu pernah bilang beliin dia sesuatu saat mereka di desa, tapi mereka bingung emangnya mau beliin apaan disini coba?

Soobin yang sadar langsung menepuk dahinya sendiri, dia lupa, tapi mommy sama daddynya bakalan biasa aja sih, soalnya mereka gak minta, nah dia ini ingat sama adiknya itu.

"Kenapa ya pas kita di sungai kemarin, gak tadahin airnya," ucap Soobin membuat Yeonjun melongo, maksudnya kenapa? Lagian untuk apa juga?

"Airnya mau aku kasih ke Beomgyu, oleh-oleh," lanjut Soobin membuat Yeonjun cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sumpah pacarnya kok begini ya? Padahal sebelum mereka kenal pacarnya itu sumpah tingkahnya gak konyol seperti sekarang, yang ada sifatnya dulu matre, pamer, dan lain-lain.

Matre dan pamer yang paling mendominasi karena saat itu Yeonjun pernah mendengar Soobin minta barang sesuatu ke pacarnya dengan suara yang lumayan besar seperti mau pamer ke cewek-cowok yang ada di sekitar dirinya.

Yeonjun yang belum menjadi pacar Soobin aja cuma bisa tergelak, langsung down lebih jelasnya, permintaan Soobin itu mahal banget, maksudnya harga barangnya mahal, lah Yeonjun yang cuma anak rantauan ini mau bagaimana ketika ngajak Soobin pacaran saat itu.

Untung saja dia diterima sama Soobin, mana dia gak bawa apa-apa lagi, dia mau bawa cokelat saat itu tapi kelihatan sekali kalau itu mainstream, makanya tidak jadi dia bawa.

Ya bagus deh, dia gak keluar uang, lagian pernyataannya tetap saja diterima oleh Soobin.

"Beomgyu akan mengamuk kalau kamu kasih dia air sungai," ucap Yeonjun membuat Soobin tertawa geli.

"Lho, mommy saat itu malah ngasih Beomgyu air pantai plus pasir pantainnya, emang luar biasa sekali mommyku," jawab Soobin membuat Yeonjun langsung speechless, ok dia gak mau berkata lagi.

Kenapa keluarga pacarnya ini gesrek semua? Padahal kalau dipandangan orang-orang keluarga Soobin itu sangat berwibawa, lho aslinya malah aneh semua orangnya.

"Ah iya, gimana kak, besok ayo temanin aku ke cateringnya buat cek menu makanannya, aku mau pilih yang enak," ajak Soobin tiba-tiba membuat Yeonjun bingung.

"Lho, kakak sama keluarga kakak aja belum ngelamar kok tiba-tiba sudah ngajak milih makanan?" tanya Yeonjun membuat Soobin langsung meletakkan telunjuknya di bibir pacarnya itu.

Soobin tersenyum, "Sudah dibilang, tanpa melamar resmi aja sudah bakalan jadi nikah kok, kata mommy aku disuruh pilih sendiri makanannya."

Lagi-lagi Yeonjun dibuat takjub oleh keluarga pacarnya itu.

"Kata daddy, ini hadiah terakhir buat aku, jadi aku mau aja, kakak juga harus mau, lagian gak perlu malu kok, daddy cuma mau buat acara pernikahan anaknya terlihat sangat mewah, kado terakhir nih, kakak gak perlu terbebani."

Yeonjun cuma tertawa ketika mendengar ucapan Soobin, dia gak merasa terbebani ataupun malu kok, lagian tidak apa kalau acara pernikahannya ditanggung oleh orang tua pacarnya, tidak apa.

Nanti setelah mereka menikah, Yeonjun sendiri yang akan menanggung semuanya, walaupun dia masih kuliah sih, gaji kerja sampingannya juga lumayan kok.

Soobin harus siap aja kalau diajak makan yang murah dan lain-lain.

Kan, katanya mereka mau buat surga berdua? Maka dari itu mereka akan membuatnya dari nol.

Tbc.

Hallo!!!

Akhirnya setelah sebulan aku gak update? Eh gak tau sebulan atau belum, maaf ya aku lupa alur, huhuhu, sekarang lagi mengingat lagi.

Makasih sudah nungguin💜❣

Semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.












Salam,



Anaknya Taekook.


Paradise -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang