0.2. Notpeka

2.6K 119 10
                                    

Happy Reading--

"Jadi, kisah cintamu akan berakhir sampai sini saja, Ruru?" Tanya Yoora

Ruru menggelengkan kepalanya. Mengisyaratkan kata "tidak" pada Yoora. Ruru tersenyum sementara Yoora nampak bingung melihatnya.

"Hei, lelaki pujaanmu mempunyai pacar kau nampak biasa saja. Kau bilang kisah cintamu dengan Yeonjun Oppa mu itu belum berakhir, tapi kau terlihat seperti merelakan dia pacaran dengan orang lain."

Yoora kesal dengan ekspresi gadis di depannya saat ini. Entah apa yang terjadi dengan Ruru, Yoora tak habis pikir.

"Yoora, coba kau pikirkan bagaimana aku bisa setenang ini ketika tahu Yeonjun ternyata sudah punya pacar?" tanya Ruru

Yoora menatap Ruru sebentar kemudian berpikir. Berpikir tentang bagaimana seorang Ruru Lee yang menyukai sang kakak kelas begitu dalam bisa setenang ini saat tahu pujaan hatinya itu punya pacar?

Setelah beberapa ratus detik Ruru menunggu Yoora yang sedang berpikir, akhirnya Yoora membulatkan matanya pada Ruru.

Ruru hanya tertawa kecil melihat ekspresi wajah Yoora saat ini.

"Sudah?" sahut Ruru menaikkan sebelah alisnya

"Pacarnya Yeonjun itu adalah k-kau ... Ruru?" tanya Yoora dengan hati-hati sambil jarinya menunjuk pada arah Ruru

Ruru menampakkan seluruh deretan giginya. Lalu ia mengangguk dengan penuh antusias, sementara Yoora tiba-tiba merasa sesak napas saat melihat seseorang datang menghampiri mereka berdua kemudian merangkul Ruru.

"Hei, hal menarik apa yang sedang kalian bicarakan?" suara yang sedikit berat itu terasa tak asing di telinga Ruru

Ruru melirik ke sebelahnya dan melihat seorang Choi Yeonjun yang sedang tersenyum kepadanya.

"Apa aku sedang bermimpi?! Huh, bagaimana ini bisa terjadi. Ruru, apa kau hanya arwah yang masuk ke dalam mimpiku?"

Sebuah cubitan mendarat di lengan Yoora. Yoora spontan memekik kesakitan, jangan remehkan kekuatan Ruru saat mencubit. Ia tak segan-segan.

"Menurutmu cubitan ini mimpi?"

Ruru dan Yeonjun terkekeh. Yoora nampak sedang loading dengan segala yang terjadi. Ia perlu waktu untuk memastikan semuanya bukan mimpinya. Tapi, cubitan Ruru tadi sangat sakit.

"Ini terlalu cepat bagiku," Ucap Yoora linglung

Yeonjun tersenyum simpul.

Lalu ia melirik pada Ruru yang masih berada di rangkulannya itu.

"Ruru akan menjelaskannya padamu nanti, sekarang aku mau membawa pacarku dulu, okay?"

"Ahh, iya-iya. Silakan saja, aku mau menenangkan pikiranku dulu. Kalian pergi saja, aku tak 'kan mengganggu."

Tangannya ia kibas-kibaskan ke arah Yeonjun dan Ruru. Menyuruh mereka berdua untuk pergi dengan segera.

"Jahat sekali~" sahut Ruru dengan nada canda karena ucapan Yoora yang terdengar seperti mengusir

"Ruru, come on follow me."

20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang