2.7. Isn't you

448 68 11
                                    

Happy Reading--

Huening mengeluarkan benda persegi itu dari sakunya lalu ada sebuah notifikasi pesan.

Di dalam notifikasi ponselnya, terlihat ada 'Ruru's send a photo' membuat kedua mata Huening terbuka lebar saat melihat foto yang dikirim.

Beberapa detik kemudian ponsel Huening terus saja berbunyi sedangkan di chat room dirinya bersama Ruru hari ini sekarang dipenuhi foto.

Nampaknya Yeonjun lah yang mengirim foto ini semua. Rahang Huening mengeras setelah melihat foto terakhir yang dikirimkan oleh Yeonjun.

Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga.

"Baj*ngan gila!"

Dokter kim dan Taehyun yang sejak tadi hanya memperhatikan Huening langsung menanyai apa yang terjadi.

"Ada apa?" tanya Taehyun

Dengan cepat Huening menoleh dengan raut yang khawatir dan memberikan ponselnya untuk memberitahu apa yang terjadi.

Awalnya Taehyun menerima ponsel Huening ragu, tetapi akhirnya ia mengambilnya juga. Reaksi yang hampir sama juga didapatkan Taehyun.

Ia segera menghampiri V dan memperlihatkan semua foto yang dikirimkan menggunakan ponsel Ruru.

Berbeda dengan reaksi Huening dan Taehyun, raut wajah V sama sekali tak berubah dari yang sebelumnya. Datar.

"Coba kau hubungi ponselnya." Pinta V

Taehyun mengangguk. Kemudian Taehyun menghubungi kontak Ruru, baru panggilan pertama itu sudah diputuskan. Tetapi Taehyun tak menyerah dan terus mencoba menghubungi, namun lagi-lagi ditolak.

Setelah percobaan ke beberapa kali, akhirnya panggilan itu dijawab. Taehyun dengan ceoat menloudspeakearkan agar terdengar oleh mereka semua.

"Hall--"

"Tidak perlu terburu-buru begitu, baru saja aku membawa Ruru satu jam yang lalu. Kenapa kalian ini sungguh ingin cepat-cepat kembali membawanya dariku, hmm?" Ucap Yeonjun santai dari sebrang sana

Huening yang geram mendengarnya langsung merebut ponselnya dari genggaman Taehyun.

"KATAKAN SAJA DIMANA RURU?!"

"Hoho... bukankah aku sudah mengirimkan foto Ruru. Dia aman bersamaku, tenang saja. Aku ini mencintainya, mana mungkin aku melukai Ruru." -Yeonjun

"Kau memang br*ngsek."

Ttuuttt... ttuttt....

Panggilan tersebut diputuskan sepihak oleh Yeonjun. Huening yang seakan ingin melempar ponselnya tak jadi karena V menyahut.

"Kau jangan coba-coba untuk melempar ponselnya, itu adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk menemukan Ruru."

Huening mendengus. Tak tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya, jika saja mereka tidak menemukan Ruru dalam waktu 24 jam maka terpaksa harus memberitahukan kepada orang tua Ruru bahwa Ruru telah menghilang di culik.

Taehyun dan Huening merasa frustasi dengan semua ini, keadaan mereka sangat kacau setelah kembali ke korea. Padahal sebelumnya di Los Angeles kehidupan mereka tak begitu rumit.

"Berikan ponselmu." Ujar V

"Aku akan memberikan ponselnya kepada polisi untuk melacak lokasi saat panggilan tadi. Kalian jangan terlalu cemas, Ruru akan segera ditemukan." Lanjut V

Kedua lelaki itu hanya bisa mengangguk. Selain itu, keheningan pun terjadi.

******

Dua hari kemudian...

Sampai sekarang Huening bersama yang lainnya masih belum bisa menemukan Ruru dan Yeonjun. Pada hari sebelumnya, polisi sempat menemukan lokasi dimana Yeonjun menelpon saat itu.

Tetapi ketika mereka mendatangi tempatnya, tempat itu kosong. Nampaknya Yeonjun sudah pergi dari tempat itu.

Pernikahan Yoora dan Yeonjun pun telah menjadi kacau balau. Selain karena Yeonjun yang menghilang, Yoora berkata bahwa sesungguhnya dirinya tidak menyukai Yeonjun sekalipun.

Selama ini dirinya hanya bersandiwara di depan kedua orang tuanya.

Hal itu sontak membuat kedua orang tua Yoora marah, Yoora pun kini tak bisa keluar rumah karena itu adalah hukuman bagi Yoora juga.

Sedangkan orang tua Yeonjun sehabis mengetahui Yeonjun menghilang dihari pernikahannya, mereka sangat cemas sekaligus marah.

Sementara itu kedua orang tua Ruru masih belum mengetahui bahwa Ruru menghilang. Sebelumnya Huening akan memberitahu, tapi V menghentikannya.

Huening juga sempat melawan dan berkata bahwa siapa dirinya untuk mengatur, namun tetap saja V yang menang dan Huening bersama Taehyun tak bisa melawan.

Disisi lain orang tengah panik mencari kedua orang tersebut, Yeonjun dan Ruru. Kini keduanya tengah terbaring di ranjang dengan di sinari oleh cahaya sang fajar yang baru saja terbit dari timur.

Membuat salah satu diantara mereka terbangun akibat cahaya itu.

Yep, dia adalah Yeonjun.

Yeonjun terbangun dan melihat ke arah jendela kamarnya yang langsung mengarahkan ke pemandangan air biru langit yang sangat indah ditambah suara ombak yang membuat alunan irama di pagi hari terasa hangat.

Dirinya merenggangkan tubuhnya setelah terduduk di atas ranjang. Sedikit menghirup udara segar, setelahnya ia menoleh kepada seorang wanita yang masih terbaring lemah dengan dibaluti peralatan medis yang membuat Yeonjun muak untuk melihatnya.

"Cih, dasar tidak becus."

Yeonjun mendekatkan tubuhnya kepada Ruru, tangannya mengusap kepala Ruru yang terperban dengan pelan, karena masih terdapat luka didalamnya.

"Maafkan aku, Sweety. Aku terpaksa melakukannya, jika tidak aku tetap akan menikah dengan wanita yang tidak kucintai." Yeonjun menghela napasnya

Yeonjun mengecup kening Ruru lembut dan dalam.

"Aku sungguh tidak mengira bahwa kecelakaan yang kusebabkan kepadamu akan berakibat seperti ini, maaf."

Tess...


















TBC

➖TBC➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang