0.7. Hurt

568 79 6
                                    

Happy Reading--

"Yoora?" Ruru menatap kedua insan yang sedang berpelukan itu dengan mata yang berlinang

"Eoh, Soobin. Kau datang kemari?" 

Seorang wanita paruh baya menyaut ke arah Soobin dan Ruru. Ia tersenyum, tetapi saat melihat ke arah Ruru, wanita itu menatap intens.

Sementara Yeonjun dan Yoora yang mendengar Soobin datang dari ibunya Yeonjun itu langsung menengok dan melihat disana tidak hanya ada Soobin, namun Ruru juga ada.

Seketika mereka melepas pelukannya.

"Soobin, siapa gadis disampingmu? Kenapa dia menangis?" tanya Minyoung (Ibu Yeonjun) tajam

Ruru yang menyadari bahwa dirinya sedang di lihati oleh Minyoung pub dengan segera menghapus air matanya.

"Err, dia adalah temanku. Ruru lee" ucap Soobin agak gelagapan

"Owh, Ruru lee." Minyoung mengangguk-angguk

Disisi lain, Yeonjun yang sudah tau alasan kenapa Ruru menangis tadi. Mencoba menahan dirinya untuk tidak langsung menghampiri Ruru.

"Kenapa kau menangis dirumahku, hm?" Minyoung mendekati Ruru

Ruru masih menundukkan kepalanya sampai ketika Soobin menyenggol lengannya untuk menjawab pertanyaan dari Minyoung, Ruru pun menegakkan kepalanya.

Ya, matanya masih berkaca-kaca.

"Emm, itu... -"

"Aku menjahilinya tadi di saat perjalanan, sehingga dia bisa menangis seperti itu saat sampai disini."

"Benarkah? Memangnya apa yang kau lakukan sampai dia bisa menangis?"

"Aku hanya mengatakan bahwa kekasihnya itu sudah di jodohkan dengan orang lain. Lalu dia langsung menangis, Ruru itu agak sensitif." Jawab Soobin dengan agak menyinggung kebenaran yang sebenarnya

Yeonjun kini tahu bahwa Soobin dengan sengaja telah memberitahu Ruru persoalan tentang dirinya yang telah dijodohkan.

Ia mengepalkan tangannya. Sedangkan Soobin yang melihat ekspresi Yeonjun, hanya berdecih pelan.

"Maafkan aku, bibi. Aku baru pertama kali datang ke rumahmu langsung dengan penampilan yang seperti ini. Kalau begitu, aku pamit saja bi. Maafkan aku juga telah menganggu momen kalian." Ucap Ruru dan menunduk 90 derajat kepada Minyoung

Saat Ruru hendak beranjak pergi, suara yang tak asing di telinga Ruru itu terdengar.

"Ruru, tunggulah sebentar." Sahut Yeonjun

Langkah Ruru terhenti, tetapi ia tidak berbalik. Karena lagi-lagi air matanya keluar tanpa henti.

"Kau mengenalnya Yeonjun?" Minyoung bertanya pada Yeonjun

Yeonjun sempat gelagapan, "Ruru adalah temanku, bibi. Tentu saja Yeonjun juga mengenalnya" Sela Yoora mendahului Yeonjun yang nampaknya Yeonjun sendiri bingung harus menjawab apa

'Teman? Kau sungguh temanku ya, Yoora?'

"Ruru, Soobin, ayo kita mengobrol dahulu. Kalian baru saja datang, mana mungkin langsung pulang begitu saja." Ujar Yoora

Ia berjalan menghampiri Ruru, kemudian saat Yoora akan menggandeng tangan Ruru, Ruru dengan perlahan melepaskan gandengan tersebut sambil menggeleng.

"Aku tiba-tiba ingat ada urusan penting yang tak bisa aku tinggalkan. Mungkin, lain kali saja kita mengobrol lagi." Ruru sedikit mengeluarkan senyumnya

Fake smile :")

"Ruru, biarkan aku dan Yeonjun mengantarmu pulang. Bagaimana?" tanya Yoora

"Tidak, tidak. Cukup Soobin saja yang antar aku pulang. Kalian lanjutkan saja, aku tak akan mengganggu lagi."

"Soobin, ayo. Aku pamit bibi,"

Ruru menarik tangan Soobin kemudian mereka pun keluar. Sesampainya di depan Gerbang, Ruru melepaskan genggamannya di tangan Soobin.

"Soobin, maaf aku menjadi merepotkanmu." Ucap Ruru dengan kepala sedikit menunduk

Soobin tidak tega.

Walaupun Ruru menunduk, kelihatan sekali bahwa ia begitu terluka. Matanya pun bengkak akibat menangis.

"Ruru, jika kau ingin menangis, menangislah. Kau tidak perlu menjadi tegar didepanku. Biarkan aku menjadi teman yang bisa kau ajak berbagi kesedihan dan kebahagianmu."

"Ya, aku tau. Kita mungkin baru bertemu beberapa kali, tapi tidak ada salahnya." lanjut Soobin

"Jika begitu, pinjamkan aku bahumu."

Tanpa mendengar persetujuan dari Soobin, Ruru langsung mendekat dan menempelkan wajahnya di dekat bahu Soobin.

Ia menangis sejadi-jadinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menangis sejadi-jadinya. Ruru sudah menahan tangisannya daritadi, sekarang ia sudah tak peduli dan membiarkan air matanya keluar terus.

Soobin pun melingkarkan satu lengannya pada Ruru. Mencoba menenangkan dirinya.

Di sisi lain, Yeonjun yang akan mengejar Ruru menjadi berhenti ketika melihat Ruru dan Soobin yang tengah berpelukkan.

Yeonjun terus mengepalkan kedua tangannya. Dia selalu berada di ambang yang sulit. Kali ini, ia pun harus menghadapi masalah yang lain karena Soobin.

"Hikss... kenapa, kenapa dua orang yang sangat aku percayai semuanya mengkhianatiku. Hiks..."





















TBC➖

➖TBC➖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang