0.8. He

529 78 6
                                    

Happy Reading--

Ruru menatap polaroid yang tersimpan di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruru menatap polaroid yang tersimpan di kamarnya. Ia hanya memiliki satu foto bersama dengan Yeonjun selama ini.

Hal seperti itu saja, Ruru yang memaksa agar Yeonjun mau berfoto bersamanya saat itu.

Dan foto yang satunya lagi adalah dimana Ruru menyimpan foto yang diunggah oleh Yeonjun sendiri.

Tanpa sadar, sebuah cairan bening keluar dari matanya itu dan membasahi foto tersebut.

"Kenapa? Selama ini aku sangat mencintaimu, Yeonjun. Hiks..."

#20cm➖

"Ruru"

Yoora yang baru saja datang langsung menyapa Ruru dan duduk di sebelahnya.

Ruru yang tengah sibuk dengan bukunya lantas sedikit menengok pada Yoora. Ia sedikit menghela napasnya lalu menutup buku yang sedang ia baca.

"Kau memiliki waktu 2 menit untuk menjelaskan."

Yoora sejenak terdiam.

"Aku... Maaf, Ruru. Aku bukan bermaksud untuk merebut Yeonjun darimu. Ini semua adalah perjodohan yang telah di tentukan oleh kedua orang tua kami. Aku sendiri tidak ingin dijodohkan tetapi orang tuaku-"

"Cukup. Jangan terus menyeret kedua orang tuamu. Ini adalah dirimu sendiri. Kenapa kau tidak bersikeras menolaknya?

"Maafkan aku mengatakan hal egois seperti itu, tapi kau sendiri tahu bahwa Yeonjun sudah memiliki pacar. Dan kekasihnya adalah sahabatmu sendiri."

"Kami hanya berpura-pura, Ruru. Kau jangan salah paham dulu." Yoora meraih bahu Ruru

Namun Ruru menghindar. Ia tahu hal yang ia lakukan ini cukup egois dengan tak mendengarkan Yoora. Tapi ia sudah sangat merasa kecewa.

"Jika kau memang tidak menginkan perjodohan ini, kenapa semenjak kau tahu aku berpacaran dengan Yeonjun kau selalu membuat diriku ragu akan Yeonjun?"

"Tidak. Aku..."

"Sudahlah. Guru akan datang,"

#20cm

Sudah 2 bulan semenjak hari itu.

Ruru berpindah tempat duduk dan selalu mengacuhkan Yoora yang mencoba membujuknya dan memberi penjelasan.  Sementara, setelah Soobin membawa Ruru ke rumah Yeonjun, sekarang keduanya lebih sering bertemu.

Soobin sendiri yang selalu menawarkan dirinya dan mencoba menghibur Ruru walaupun hanya sedikit Ruru dapat terhibur olehnya.

Disisi lain, Ruru yang menunggu Yeonjun agar menemuinya. Tak kunjung datang pula.

Ruru ingin sekali yang menemui Yeonjun lebih dulu, tapi apakah pantas? Selama ini selalu dirinya yang mendahului Yeonjun.

Tetapi kali ini Ruru tidak mau.

Lagi, lagi Ruru dibuat kecewa oleh Yeonjun untuk kesekian kalinya.

"Kau sungguh brengsek" Gumam Ruru

"Ruru, Soobin datang."

"Aku turun"

Ya, hari ini adalah hari libur. Ruru ada janji dengan Soobin untuk bertemu. Ia akan membicarakan sesuatu yang penting.

Soobin dan Ruru sedang berada di dalam mobil untuk ke sebuah restoran.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" Ruru menoleh pada Soobin yang sedang fokus menyetir

"Dia terlihat begitu baik"

Ruru tersenyum pahit, "Baguslah. Aku bisa tenang"

"Kau terlalu baik, Ru." Soobin menengok pada Ruru sebentar lalu melihat ke jalanan depan lagi

"Tapi, bagaimana dengan perjodohan mereka?"

"Aku dengar, mereka akan melangsungkan pertunangan tiga hari lagi."

"Tepat pada hari kepergianku," Ucap Ruru pelan dan ia memiringkan senyumannya

"Maksudmu?" tanya Soobin

"Tidak. Akan aku beritahukan padamu nanti"





















TBC

maaf ya baru up :")
Ini aku nyoba bgt buat up, soalnya lagi banyak tugas online. Jadi, sorry klo gak nge-feel sama pendek juga :(

 Jadi, sorry klo gak nge-feel sama pendek juga :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang