1.7. Birdpoop

471 71 5
                                    

Happy Reading--

Sekarang Ruru tengah bersiap menuju sekolahnya. Ia baru saja selesai menalikan sepatunya dan masuk ke dalam mobil Chang-wook atau nama internasional nya lebih dikenal dengan Chan.

Chang-wook adalah ayah Ruru. Kebetulan hari ini Chan tidak ada urusan penting di kantor sehingga ia bisa mengantar putri kesayangan satu-satunya ini.

"Sudah siap?"

"Sudah, Appa." Ruru menoleh pada Chan dengan tersenyum

"Baiklah..." Chan bersiap menyalakan mobilnya, sementara itu Ruru membuka jendela mobilnya lalu melambaikan tangan pada Younha

"See you, Eomma."

Younha pun membalasnya dengan melambaikan tangannya juga. Kemudian Chan melajukan mobilnya.

Beberapa saat mobil melaju, Ruru menutup kembali jendelanya. Setelahnya ia memandang lurus kedepan memperhatikan jalanan. Keadaan menjadi hening.

Ruru sempat melamun dan hal itu dilihat tanpa sengaja oleh Chan. Chan yang membagi pandangannya antara jalan dan Ruru menghela napas sebentar.

"Sayang, kau kenapa?"

"Eoh?" Lamunan Ruru terbuyarkan oleh suata Chan yang memanggilnya "Kenapa melamun? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"A... a tidak Appa. Aku baik-baik saja,"

"Sungguh?"

"Hmm" 

"Yasudah. Tetapi jika kau punya masalah, sebaiknya ceritakan saja pada Appa atau Eomma, okay? Tidak baik untuk menyimpannya sendiri saja"

"Baiklah, Appa." Ruru mengangguk menurut yang membuat senyuman terukir di wajah Chan

"Apa kau menyukai tinggal disini?"

"Tidak tahu. Aku belum pergi kemana-mana semenjak pindah kemari. Mungkin ketika kemarin Eomma mengajakku ke Fremont sunday market aku menemukan berbagai hal menarik"

"Sungguh? Wah, kenapa tidak mengajak appa kalau begitu?!" Seru Chan dengan nada merajuk

"Bukankah appa sibuk?"

"Kata siapa?"

"Appa sendiri yang bilang"

"Ah itu... rrrr"

"Sudahlah, Appa."  Ruru mengambil ponselnya dan kini tak memperdulikan lagi ucapan sang Appa yang mencoba menjelaskan masalah tadi

Pada akhirnya Chan sendiri yang meyerah lalu menggeleng-menggelengkan kepalanya melihat putrinya yang sudah tumbuh besar tanpa didampingi dirinya.

Alasannya adalah Chan harus mengurus pekerjaannya yang berada disini, karena itulah ia tidak bisa menemani putrinya tumbuh dewasa.

Namun ia beruntung sekarang, Ruru memutuskan untuk pindah kemari. Sehingga Chan bisa melihat bagaimana Putrinya bertambah dewasa lagi.

Keadaan kembali hening, tetapi itu hanya terjadi satu menit ketika Chan melihat sebuah mobil putih dengan plat yang nampak familiar di matanya sedang terparkir di pinggir jalan.

Disana juga terdapat dua lelaki yang memakai seragam sekolah sama seperti Ruru terlihat khawatir.

Chan yang penasaran, menghentikan mobilnya di depan mobil putih itu. Ia membuka jendela mobilnya lalu mengeluarkan kepalanya untuk melihat.

"Hyuka?!" Panggil Chan

Ruru yang kebingungan apa yang Chan lakukan ikut menengok kebelakang. Tetapi hanya sebentar dan kembali memainkan ponselnya.

20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang