2.1. Married?

577 74 5
                                    

Happy Reading--

2 tahun kemudian....

Kehidupan kembali normal seperti biasa bagi Ruru. Tidak ada Yeonjun lagi. Entah, mungkin setelah ucapan Ruru saat itu cukup menyakitinya.

Walaupun begitu, takdir memang selalu mempunyai rencana yang begitu luar biasa. Ruru dan Yeonjun kini satu kampus, tak jarang mereka untuk berpapasan.

Namun, Ruru sama sekali mengabaikannya layaknya melihat orang asing. Itu memang membuatnya sedikit sedih, tetapi ia mulai terbiasa dan ia merasa bahwa rasa sukanya terhadap Yeonjun telah memudar di telannya waktu yang terus berputar.

Sebenarnya, Ruru tak hanya menjaga jarak dari Yeonjun, tapi dengan Soobin pula.

Ya, keputusannya itu memang agak menyakiti Soobin yang selama ini ia menjadi orang yang selalu menyemangati dirinya dan menemaninya ketika Ruru masih memiliki hubungan dengan Yeonjun.

Tetapi menurut Ruru itu tidak akan efektif jika ia juga tak mengakhirinya dengan Soobin. Ruru akan merasa teringat kepada Yeonjun terus-menerus.

"Aku tahu ini tidak adil bagimu. Tapi aku benar-benar harus lost contact apapun denganmu"

Sampai akhirnya, sekarang Ruru sering bersama Hueningkai dan Taehyun.

Hueningkai selalu membuatnya tertawa dan bahagia, sedangkan Taehyun malah sebaliknya. Ia terus membuat Ruru jengkel dan kesal akan tingkahnya kepada dirinya.

"Hei, coba kau perhatikan langit di atas. Apa kau melihat apa yang aku lihat?" Taehyun mengacungkan jari nya ke atas langit

"Memangnya ada apa?"

"Kau tak bisa melihatnya? Yang benar saja, kau perhatikan lagi dan lihat lebih teliti."

Ruru memicingkan matanya dan terus mencari apa yang di lihat oleh Taehyun, tapi tetap saja ia tak bisa menemukannya. "Kau sedang mempermainkanku, ya?!" Omel Ruru

"Silly girl. Apa kau tak melihat di langit sana ada langit dan awan. Kenapa kau begitu bodoh, sih?!"

Krik...

Itu yang dirasakan Ruru sekarang. Ruru tak bisa berkata apa-apa. Leluconnya sungguh seperti kacang kering yang biasa ia makan. Kini Ruru sudah siap dengan kepalan tangannya untuk memukul Taehyun  "Lemme hit you!"

*****

"Ruru..." Panggil Huening sambil mengangkat tangannya memberi isyarat pada Ruru

"Oh, huening. Ada apa?"

"Aku mempunyai beberapa pertanyaan untukmu. Tolong jawab dengan cepat, okay?"

Ruru mengangguk.

"Kertas berwarna?"

"Putih"

"Awan berwarna?"

"Putih"

"Tissue berwarna?"

"Putih"

"Sapi minum?"

"Tentu saja air... Hahahaha wleeeee" Ruru tertawa meledeki Huening yang kebingungan

"Apa kau kira aku akan masuk ke dalam jebakanmu? hahahaha" Ruru tertawa terbahak-bahak dan disambut Huening yang ikut tertawa pelan

"Kau memang pintar" Huening mengacak gemas rambut Ruru

"Ternyata Taehyun memiliki kegunaan juga ㅋㅋㅋ"

Ketika Ruru dan Huening saling tertawa satu sama lain, Yeonjun yang baru saja keluar dari gedung kampus tanpa sengaja melihat Ruru dan Huening yang sedang tertawa bersama dari kejauhan.

Kemudian, tak berapa lama Yeonjun terus memandangi mereka berdua dari jauh. Ponsel Yeonjun berdering.

Saat ia melihat siapa yang menelpon, itu adalah panggilan dari Appa-nya. Tanpa pikir panjang, Yeonjun menggeser logo telpon warna hijau di layar ponselnya.

"Yeoboseyo, Appa?" ucap Yeonjun di telpon sedangkan matanya masih melihati Ruru dan Huening

"Kapan kau bisa kembali ke korea?" -

"Aku tidak tahu"

"Kenapa tidak tahu? Kau harus segera menikah dengan Yoora, Yeonjun..."

Yeonjun membuang napasnya kasar ketika mendengar hal yang diucapkan Seojun barusan di telpon.

Sementara itu, Ruru dan Huening beranjak pergi. Sehingga kini Yeonjun lebih terfokus pada obrolannya bersama Appa-nya.

"Tsk. Aku baru saja kuliah 4 semester, Appa. Aku tidak ingin menikah di usia muda, mengerti?"

"Tidak. Kau bisa melanjutkan kuliahmu setelah menikah dengan Yoora. Minta izin kepada dosen kau dan Soobin lalu pulanglah ke korea, Appa bersama yang lain akan mempersiapkan tanggal pernikahannya untukmu." -

"Appa! Kenapa kau memaksa aku harus menikah dengan Yoora?!! Aku sungguh tidak mencintainya"

"Cinta bisa datang ketika terbiasa bersama. Turutilah ucapan Appa untuk kembali ke korea sementara. Jika tidak, mantan kekasihmu Ruru Lee itu akan terluka."

"Ck. Baiklah" Tanpa ragu-ragu Yeonjun langsung mematikan sambungan telpon itu

Yeonjun mengibaskan rambutnya kebelakang. Selalu saja dirinya di ancam seperti itu oleh Appa-nya maupun Eomma-nya.

Mereka tahu kelemahan dan kekurangan Yeonjun.

Ya, karena merekalah orang tuanya.






TBC➖

Eh?

Itu dua kalimat terakhir memiliki teori loh :3

Itu dua kalimat terakhir memiliki teori loh :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang