1.1. Double Y

506 74 6
                                    

Happy Reading--

Hari ini adalah tanggal 9 maret. Ruru akan pergi ke kediaman ayahnya dan menetap disana, hari ini juga bertepatan dengan hari pertunangannya Yeonjun dan Yoora.

Ruru saat ini berada di dalam kamarnya untuk berkemas.

"Aku ingin datang dan melihat kalian sebelum aku pergi. Tetapi, aku takut aku akan menangis." gumam Ruru yang tengah membereskan pakainnya untuk dimasukkan ke dalam koper

Tess...

"Eoh, Aigoo. Kenapa air ini selalu turun saat aku mengingat tentang mereka. Aishh... Aku tidak menyukainya." Dengan sigap Ruru menghapus air matanya dan langsung menresleting kopernya

Kemudian ia menaruh kopernya di lantai. Setelah itu ia turun kebawah untuk bertanya kepada ibunya yang sudah siap atau belum.

"Eomma, apa sudah siap?" Ruru melihat ibunya yang sepertinya sudah siap

"Sudah. Eh, tapi jam penerbangan kita masih lama. Apa kau tidak ingin bertemu dengan teman-temanmu dulu? Eomma juga akan berpamitan kepada teman-teman eomma" Tanya ibu Ruru

Ruru nampak berpikir sebentar.

Teman? Ia bahkan hanya memiliki satu teman yaitu Yoora. Tapi saat ini ia belum berani untuk bertemu dengannya.

"Tidak perlu eomma. Eomma jika ingin pergi, pergi saja. Aku akan menunggu di bandara."

"Apa kau serius?"

"Tentu saja eomma"

"Hmm, baiklah." Younha(ibu ruru) mengangguk lalu merogoh sesuatu di tas nya

Younha mengeluarkan setumpuk kunci yang banyak kepada Ruru. Ruru membulatkan matanya.

"Eoh?"

"Eomma pergi dulu, jangan lupa untuk mengunci rumah ini dengan benar. Oh ya, jangan lupa juga untuk memeriksa apakah semua pintu sudah dikunci. Gerbang juga harus kau-..."

"EOMMA AKU INGIN BERTEMU TEMANKU" Ruru langsung berlari keluar bersamaan mengatakan hal itu

Setelah sampai gerbang depan, Ruru melihat ke arah tangannya.

Tsk. Dia membawa kunci yang diberikan ibunya kepadanya.

"OH MY GOSH. AKU LUPA" Ruru berputar balik dan berlari kembali masuk kedalam dan menaruh kunci itu dengan terburu-buru ke tangan Younha lalu berbalik lagi untuk keluar

"EOMMA TOLONG BAWAKAN KOPERKU YA!"

"YAK!!! ANAK KURANG AJAR" teriak Younha membalas Ruru

Younha kemudian hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Akhirnya ia melihat Ruru yang bersemangat lagi setelah beberapa hari yang lalu itu.

"Eomma harap kau selalu bahagia, Ruru."

#20cm

"Hosh... Hosh..." telapak tangan Ruru ia tempelkan pada dinding yang berada di sebelahnya

Ia mencoba menstabilkan napasnya yang tak beraturan. Ia sedikit menunduk untuk menahan rasa lelah dari pelariannya.

20 CM || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang