Wolf and Fox
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
Warning content 21+
Selamat membaca!Hansel tidak bisa berkonsentrasi saat ini. Mereka berada di dalam lift menuju lantai 5 dimana ia menyewa kamar hotel untuk mereka bersenang-senang.
Sepanjang menuju lift, Kyra tidak bisa menahan dirinya dan terus menggoda Hansel. Hal itu membuat gairah milik Hansel melonjak dan membalas ciuman yang di sertai lumatan dan gigitan gemas pada bibir mungil milik Kyra.
Tangannya juga tak tinggal diam. Dia meremas segala aset milik Kyra yang memuaskan dan membuat desahan Kyra menggema di dalam lift yang hanya diisi mereka berdua.
Jika saja pintu lift tidak terbuka, mungkin saja Hansel akan menyetubuhi Kyra saat itu juga. Apalagi dengan penampilan Kyra yang sangat menggoda.
"Sabar sedikit, sayang."
Mengecup bibir Kyra dengan lembut, Hansel mencari kamar mereka. Sepertinya Kyra sudah mabuk berat hingga tidak bisa mengenali khayalan ataupun kenyataan saat ini. Sedangkan Hansel adalah peminum ulung. Di New York, ia bahkan memenangkan pertarungan minum paling kuat dan tidak mabuk, mengalahkan seniornya dan berhasil meniduri model paling seksi yang dibawa.
Pintu kamar hotel mereka terbuka dan Kyra segera melepas heels miliknya. Hansel terkekeh melihat betapa tidak sabarannya wanita dihadapannya.
"Kau benar-benar.."
Hansel memandang Kyra yang kini duduk di pangkuannya dan menyesapi aroma parfum milik Kyra yang manis. Bau apa ini? Raspberry? Wanginya sangat manis dan menggoda.
Matanya memandang wajah Kyra yang kini memandangnya dengan pandangan sarat akan nafsu. Rambutnya yang berwarna hitam dan di warnai putih pada ujungnya menambah kesan sensual. Kyra tidak seperti wanita yang ia temui di New York. Meski Hansel akui, wajahnya cukup manis dengan aset-asetnya yang menggiurkan.
Ciumannya berpindah pada leher Kyra dan memberikan tanda kepemilikan disana. Tangannya juga tidak tinggal diam, meremas kedua payudara Kyra yang menggoda. Menggunakan crop top, memudahkan Hansel untuk mengeluarkan mereka berdua dari sarangnya.
"Aahh.. uhhh.."
Kyra tidak bisa menahan desahannya ketika Hansel melumat asetnya. Mencoba memasukan semua ke dalam mulutnya dan menghisap kuat-kuat. Kyra menjambak rambut Hansel ketika semua rangsangan ia terima. Sedangkan Hansel bagaikan sedang menyusu dengan mata yang menatap tepat di matanya, membuat bagian bawahnya terasa basah.
"Nngghh.."
Lumatan dan jilatan yang dilakukan Hansel kini berpindah ke lehernya. Leher miliknya diciumi bahkan diberikan gigitan kecil hingga meninggalkan bercak kemerahan di lehernya. Semua ini membuatnya gila.
"Ahh.. ahh.."
Hansel tak henti-hentinya menggesekan miliknya pada milik Kyra yang sudah basah. Membuat desahan milik Kyra menggema di dalam kamar hotel mereka.
"Bebaskanlah apa yang akan membuatmu puas," bisik Hansel.
Bagaikan terhipnotis, Kyra melepaskan celana Hansel tanpa berpindah sedikitpun. Ia hanya perlu mengangkat tubuhnya sedikit dan membuka celana yang membebaskan milik Hansel yang besar, berurat dan terlihat perkasa.
"Ugghh.."
Kyra tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh benda panas itu. Mengelus sedikit milik Hansel, Kyra menurunkan celananya dan ingin segera memasukan milik Hansel pada miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolf and Fox
Non-Fiction"Wolf and Fox." ©Aomine Sakura ... Rubah Galak. Julukan yang diberikan kepada Kyra Lovetta. General Manager Hotel ternama di usianya yang masih muda. Serigala Dingin. Julukan yang diberikan kepada Hansel Axelle. Seorang putra konglomerat yang baru s...