اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: بَيْنَمَارَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَاللهُ لَهُ فَغَفَرَلَهُ"Bahwsanya Rasulullah saw bersabda, "Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah swt berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya". (HR. Bukhari)
"Azharian Genta I."
Seorang pria sedang berjalan-jalan di Gulhane Park sendirian, menikmati sejuknya suasana kota yang penuh sejarah itu disaat musim semi. Padahal sudah 2 tahun dia tinggal di kota Istanbul, namun baru kali ini dia menikmati indahnya pemandangan kota Istanbul di pagi hari yang sejuk.
Tak heran dengan itu, karena kesibukannya hanya teralihkan kepada pekerjaan. Sesekali ia melihat anak-anak kecil sekitar umur 5 tahun sedang berlarian dan tertawa. Tak lupa pula ada beberapa lansia yang sedang berjalan-jalan menyehatkan tubuhnya, dan para wanita yang sedang mendorong troli bayi bersama dengan suami mereka.
Pria berumur 25 tahun itu berjalan menyusuri jalanan yang diapit oleh berbagai macam tumbuhan hidup. Hembusan semilir angin begitu sangat menyejukkan tubuh. Kicauan burung menambah kesan khidmat pada pagi hari ini, bahkan bukan hanya hari ini saja, mungkin juga setiap hari.
Berbagai macam warna bunga yang bermekaran menambah kesan indah hari-harinya. Ibarat kata hidupnya penuh dengan warna. Bangku-bangku taman yang berjejer rapi di pinggir jalan, tak lupa lampu yang sengaja dinonaktifkan pada pagi hari.
"Subhanallah indahnya ciptaan-Mu", lirihnya dengan perasaan yang sangat lega.
Sudah lama ia tidak merasakan perasaan yang sangat lega seperti ini. Mungkin lebih menyenangkan lagi jika dia mengajak keluarga besarnya jalan-jalan ke Gulhane Park.
Kringg...kringgg...kringgg
Bunyi Panggilan terdengar dari ponselnya.
"Halo Assalamu'alaikum Bun".
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, apa kabar anak bunda?".
"Alhamdulillah, Aza di sini baik-baik saja bun. Bunda bagaimana kabarnya?".
"Alhamdulillah kalau gitu. Alhamdulillah bunda baik-baik saja di sini za".
"Alhamdulillah bun. Bunda kapan ke sini Bun?".
"Mungkin Minggu depan za, sekalian sama Abang kamu".
"Abang juga mau ikut Bun?".
"Iya nih za, katanya sudah kangen sama adeknya. Sekalian mau liburan ke Turki katanya".
"Hehe ada ada saja sii abang ini, Ayah sama Alean ikut juga Bun?".
"Tau tuh Abang kamu... Ayah jelas ikut dong, mana boleh bunda ke sana kalau ayah enggak ikut".
"Alean juga ikut dong, sudah kangen berat sama unclenya tuh katanya", lanjut bundanya.
"Wah berarti rumah di turki pasti rame nih", jawabnya terkekeh.
"Jelas dong za, ide abangmu tuh. Katanya mau ngeramein rumah Aza di sana". Jelas bundanya sembari terkekeh pelan.
"Ya sudah Aza tunggu kedatangan Bunda sama semuanya ya Bun". Ucapnya dengan tersenyum, meski bundanya di sana tidak melihat.
"Iya za, yasudah bunda tutup teleponnya ya za, kamu disana sehat-sehat ya nak".
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Hati
Random#Hak cipta dilindungi Allah SWT Baca aja ya, tanpa mereka ketahui, takdir berkata lain. Pertemuannya di kota byzantium adalah takdirnya. Baca dulu nanti baru menyimpulkan :) Jangan lupa apresiasikan kritik dan saran kalian :), semoga cerita ini me...