11. Klasik

99 11 0
                                    

Akan tiba suatu masa pada manusia, siapa di antara mereka yang bersikap sabar demi agamanya, ia ibarat menggenggam bara api.

~Cinta bertepuk sebelah tangan masih menjadi urutan pertama di nominasi kisah cinta yang klasik~

Azera sedang berada di mall bersama Erkhan. Azera mengenakan setelan gamis yang berdesain rompi yang berwarna navy namun pada lengan panjangnya berwarna abu, yang dipadukan dengan Pashmina berwarna navy. Tak lupa flatshoes navy yang ia kenakan dan Slingbag abu. Sedangkan yang Erkhan kenakan adalah kemeja maroon yang dipadukan dengan kaus hitam, dan celana bahan berwarna maroon Tak lupa sepatu sneakers bermerk Adidas berwarna maroon.

Kakak beradik itu berjalan beriringan menuju stand restoran seafood. Mereka memang sering sekali hangout bersama, kemana-mana sering bersama. Jika orang yang tidak tahu mereka kakak adik pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi.

Azera juga sering hangout bersama Serkan (Read : kakak kedua). Awal rencananya memang mereka akan hangout bertiga. Namun karena Serkan sedang ada operasi mendadak jadilah hanya berdua saja.

Mereka berdua duduk di tengah persis menghadap pintu masuk, sehingga jika ada siapa saja yang masuk pasti mereka melihatnya. Letak yang strategis memang. Hingga seorang waiters datang untuk menunggu pesanan yang akan mereka sebutkan. Tak sekali waiters tersebut melirik kepada Erkhan terus-menerus sembari tersenyum menawan. Seperti memperlihatkan ketertarikannya pada Erkhan.

"Ra mau makan apa?", tanya Erkhan kepada adiknya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Aku makanannya mau Susi, terus minumnya lemontea aja bang", jawab Azera.

"Susinya dua, lemontea nya juga dua", ucap Erkhan yang menyebutkan pesanannya.

Setelah menulis pesanannya, waiters tersebut pamit kepada Azera dan Erkhan.

"Kali ini Abang yang traktir kan bang", celetuk Azera tiba-tiba dengan cengengesan.

"Iya iya, kamu mah biasa. Kapan coba Abang ngga traktir kamu setiap ke sini", cibir Erkhan.

"Eh pernah ya aku yang traktir Abang sama kak serkan, waktu aku kalah game dulu itu", jawab Azera tak terima.

"Lha itu kan cuma satu kali", sahut Erkhan tak mau kalah.

"Iya iya deh iya", jawab Azera dengan mengerucutkan bibirnya. Lantas ditanggapi Erkhan hanya terkekeh geli melihat raut wajah adiknya.

"Permisi tuan nona, hidangan datang. Silahkan dinikmati, semoga tuan dan nona menyukai hidangan dari restoran kami", ucap waiters sembari meletakkan makanan di meja.

"Terimakasih", ujar Azera dan Erkhan bersamaan.

"Sama-sama", jawab waiters sembari tersenyum lalu meninggalkan meja mereka berdua.

Azera dan Erkhan makan dengan serius hingga makanan mereka habis. Setelah makan Azera izin untuk ke toilet sebentar. Erkhan menunggu Azera dengan bermain ponselnya. Dan mengecek email yang masuk dari kelien. Meskipun sedang hangout, Erkhan selalu menyempatkan waktunya untuk mengecek email ataupun pekerjaan yang bisa dicicil ketika sedang tidak di kantor.

"Assalamu'alaikum, bang Erkhan", sapa seorang pria kepada Erkhan.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, loh Aza", kaget Erkhan.

Lentera HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang