8. Bertemu sebelah mata

100 15 1
                                    


" صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ "

Artinya:"Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu" (HR Ahmad).

Senja di sore hari adalah kenangan yang tak terlupakan baginya. Pertemuannya dengan akhwat itu yang masih terngiang-ngiang di fikirannya. Bagaimana bisa setelah sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali. Meskipun hanya ia yang merasa bertemu, karena hanya ia yang melihat.

Aza sedang berada di balkon kamarnya, menikmati senja seorang diri. Kedua sahabatnya sudah kembali ke Indonesia 5 jam yang lalu. Sempat ia membujuk kedua sahabatnya itu agar lebih lama lagi di kota Byzantium ini. Namun karena pekerjaan kedua sahabatnya yang sudah selesai di kota itu, mereka berdua lebih memilih kembali ke Indonesia.

Ia kembali teringat dengan akhwat itu, gadis bermata hazel. Gadis yang mengingatkan ia tentang kehidupan yang sebenarnya yang sederhana.

*Flashback on

Di İstanbul Atatürk Havalimanı, ia mengantar kedua sahabatnya yang akan kembali ke Indonesia. Sedih memang melepas pergi sahabat yang lama tidak bertemu, namun harus kembali ke negara asal. Ia akan merasakan sendiri kembali di rumahnya.

Adiknya lebih memilih tinggal di apartemen dengan sahabatnya. Ya karena mungkin Balqis lebih nyaman tinggal dengan sesama perempuan.

"Aza, antum kenapa melamun. Jangan sedih lah, kita pasti akan bertemu lagi", ujar Ahmed menyemangati.

"Bener za, pasti kita bertemu lagi. Makanya cepet-cepet deh antum ngelarin pasca sarjana antum", sahut Yusuf.

"Bener kata kalian", jawab asa tersenyum.

"Lagian bukannya besok keluarga antum mau ke sini?", tanya Yusuf sembari membenarkan kopernya yang sedikit berantakan.

Mereka bertiga sedang duduk di caffe dekat di İstanbul Atatürk Havaliman, sembari menunggu keberangkatan Ahmed dan Yusuf.

"Benar juga, ane lupa. Besok orang tua ane ke sini sama Abang ane", jawabnya yang kembali teringat dengan ucapan Bundanya beberapa hari yang menelfon dirinya.

"Za, kami pamit ya za. Sebentar lagi take off, antum Bae-Bae di sini", ujar Yusuf.

"Iya suf, kalian hati-hati ya. Afwan jika selama kalian di sini kurang ane perhatiin", sahut Aza.

"Antum ini seperti sama siapa saja, ane mah santuy santuy saja", jawab Yusuf sembari bercanda.

Lantas Ahmed dan Aza hanya terkekeh melihat tingkah ajaibnya Yusuf. Setelah acara perpisahan dengan kedua sahabatnya, Aza pergi meninggalkan kawasan İstanbul Atatürk Havalimanı. Ia berjalan sedikit tergesa-gesa, karena ada panggilan darurat dari kantornya.

Dari arah depan ia melihat gerombolan orang yang berjubel yang sedang berjalan menuju ke arahnya. Ia seperti melawan arus yang kencang. Hingga ia melewati gerombolan orang-orang tersebut, tanpa sengaja ia menabrak seorang perempuan. Hingga perempuan itu terjatuh.

Brukkk...

"Astaghfirullah", kaget perempuan tersebut.

"Astaghfirullah, i'm sorry", ujar Aza sembari membantu perempuan tersebut berdiri.

Lentera HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang