"Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan ilmu sehingga kamu mengamalkannya. (HR. Abu Hasan)
Bermain bersama anak-anak panti adalah hal yang paling menyenangkan bagi para penyayang anak kecil. Melihat mereka yang tertawa lepas tanpa beban, tanpa memikirkan dimana keluarga kandung mereka. Namun keluarga kandung ataupun bukan, mereka semua lebih merasa senang dengan keluarga sekarang yang selalu ada disaat mereka merasakan sedih ataupun bahagia.
Mereka selalu mensyukuri apa yang ada, tak pernah mengeluh dengan keadaan. Senyum ceria adalah salah satu andalan yang selalu dipamerkan kepada para penilik di panti, setiap penilik panti yang melihat mereka akan merasa terharu. Seperti yang Azera lakukan saat ini, bermain bersama anak-anak panti tersenyum, tertawa, lalu merasa sedih ataupun terharu.
Ia harus lebih banyak bersyukur lagi dengan keadaan ia yang lebih beruntung. Orang tua yang masih lengkap, ayah dengan bunda. Kedua kakak yang selalu menyayangi, bi Marni yang selalu siap sedia ketika ia meminta bantuan. Ia sangat-sangat beruntung dengan hidup yang ia jalani sekarang.
Azera, Defney, dan Kibo sedang memperhatikan tingkah anak-anak panti yang sedang bermain, terkadang mereka menanggapi perkataan beberapa anak yang sedang bertanya. Azera memilih untuk bermain bersama anak panti terlebih dahulu, karena ia memang lebih suka menghibur anak panti, berbagi kesenangan kepada anak panti. 5 temannya sedang mengikuti rapat.
"Siapa yang mau hadiah?", seru Azera girang kepada anak-anak panti.
"Aku kak aku",
"Aku kak",
"Me",
"Aku mauuu",
Seperti itulah tanggapan dari anak-anak panti yang merasa senang dengan hadiah yang akan diberikan oleh Azera.
"Tapi... Ada syaratnya nih", ujar Azera sembari terkekeh. Lantas walaupun mereka mendengar ada kata syarat, tidak bisa menghentikan semangat mereka.
"Apa kak syaratnya?", tanya mereka serentak.
"Kalian harus maju di depan sini sama kakak, terus kalian baca 10 ayat pertama surat Ar-Rahman. Nanti kalian bisa dapet hadiah, gimana? Ada yang mau?", ujar Azera sembari tersenyum.
Banyak dari mereka yang langsung menundukkan kepala, karena mereka belum merasa hafal dengan surat tersebut.
"Ada yang mau ngga?", tanya Azera lagi.
"Nanti kakak kasih hadiah loh", ujar Defney menanggapi.
"Iya nih, kak Kibo tambaih deh", tambah Kibo.
Namun mereka semua masih tetap menunduk, belum ada yang berani mengangkat jarinya. Azera berfikir bahwa ia dan teman-temannya harus mengajari anak-anak panti untuk mengaji bersama, agar kelak mereka bisa menghafal surat-surat wajib.
"Aku kak", suara lantang dari seorang anak kecil perempuan yang umurnya sekitar 5 tahun.
"Iya kamu", ujar Azera merasa senang, karena ternyata mereka semua sebenarnya bisa. Hanya saja mereka kurang berani untuk membaca surat tersebut di depan umum.
"Aku mau baca 10 ayat pertama surat Ar-Rahman kak", ujar anak kecil itu.
"Siapa nama kamu adik?", tanya Defney kepada anak kecil tersebut.
"Fatimah kak", jawab anak kecil tersebut yang dikenal dengan Fatimah.
"Wah nama yang cantik ya teman-teman", ujar Azera tersenyum lembut.
"Iya kakk", jawab mereka serempak.
"Terimakasih kak, terimakasih teman-teman", jawab Fatimah sedikit malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Hati
De Todo#Hak cipta dilindungi Allah SWT Baca aja ya, tanpa mereka ketahui, takdir berkata lain. Pertemuannya di kota byzantium adalah takdirnya. Baca dulu nanti baru menyimpulkan :) Jangan lupa apresiasikan kritik dan saran kalian :), semoga cerita ini me...