Hati memiliki nalarnya sendiri, sedangkan nalar tak memiliki hati.
~||~
Azera melebarkan senyumnya, ketika melihat laki-laki tersebut berjalan mendekati dirinya. Laki-laki tersebut juga membalas senyuman Azera dengan senyuman yang menenangkan.
"Kenapa kak?", tanya Azera sembari tersenyum.
Laki-laki tersebut hanya menggeleng sembari tersenyum. Lalu duduk di sebelah Azera, dan menarik pinggang Azera untuk berdekatan dengannya.
Azera bergeser mendekati laki-laki tersebut, lalu menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki tersebut.
"Kak?", panggil Azera.
"Hmm?", tanya laki-laki tersebut.
"Ngga jadi", ucap Azera, lalu ia memejamkan kedua matanya.
"Kamu sebentar lagi selesai kan sayang?", tanya laki-laki itu.
"Hmm", Azera membuka kedua matanya dan hanya menjawab dengan singkat.
"Pulang ya?", tanya laki-laki itu.
"La ini udah pulang kak", jawab Azera seadanya.
"Pulang ke rumah kita sayang, masa kamu biarin aku tidur sendirian. Meluk guling terus", ujar laki-laki tersebut sembari cemberut.
"Iya iya kak Aza", jawab Azera terkekeh lalu mencubit kedua pipi Aza.
Lalu Aza menarik Azera ke dalam dekapannya. Ia sangat merindukan istri mungilnya ini yang entah mengapa, dengan tiba-tiba membuat peraturan konyol. Dengan membuat dirinya tinggal sendirian di rumah mereka, sedangkan Azera berada di rumah orang tuanya.
Aza terus menghirup harum wanginya khimar yang digunakan Azera. Ia sangat merindukan momen-momen seperti ini, momen dimana ia selalu berduaan dengan Azera.
Ya, laki-laki tersebut adalah Aza, Azharian Genta Ismet. Sudah hampir 1 tahun yang lalu ia menikahi adik kelasnya di pesantren itu.
Selesai pendidikan di kairo Aza memang melanjutkan S2 nya di İstanbul, ia memiliki keinginan untuk mengkhitbah Azera, sejak mereka masih berada di pesantren. Aza memendam perasaannya, hingga ia menyelesaikan pendidikannya di kairo. Aza melanjutkan S2 nya di İstanbul, ia sudah membicarakan hal ini kepada kedua orang tuanya. Dan kedua orang tuanya pun setuju.
Aza nekat mendatangi rumah Azera, disaat kebanyakan laki-laki memilih untuk menghindari keluarga pihak perempuan. Namun Aza memilih to the point untuk mengkhitbah Azera. Ia pikir ketika ia sudah terikat akan lebih melegakan bagi dirinya.
#Setengah dulu ya kawan, besok aku lanjutin
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Hati
De Todo#Hak cipta dilindungi Allah SWT Baca aja ya, tanpa mereka ketahui, takdir berkata lain. Pertemuannya di kota byzantium adalah takdirnya. Baca dulu nanti baru menyimpulkan :) Jangan lupa apresiasikan kritik dan saran kalian :), semoga cerita ini me...