3

18.3K 837 7
                                    

***

Pagi yang cerah,matahari mulai terbit terpampang cahayanya hingga menusuk ke penglihatan gadis yang tengah tertidur pulas sekarang ini,membuatnya terbangun terpaksa karna harus bergegas pergi ke sekolah.

Walaupun sekolah itu adalah milik keluarganya tetap saja ia tidak boleg senak jidatnya,jika melanggar peraturan maka uang sakunya akan dipotong,Belum lagi cermah dari kedua orang tuanya.

Gadis yang tengah memakan lauk pauk dihadapannya kini sedang dipenuhi oleh wajah laki-laki yang bernama zeva.

Betapa bahagianya gadis itu setelah mengecek ponselnya dan mendapatkan notif singkat yang berisikan "Ok" menyakitkan sekali bukan? Namun pesan sesingkat itu saja sudah membuatnya bahagia,hingga tersenyum-senyum sendiri,sampai-sampai  ia tak sadar jika kini semua pasang mata tertuju padanya.

"Dek,kamu baik-baik aja kan?"tegur Bima-papahnya-,namun tak mendapatkan sedikitpun sahutan.

"Dek,nanti temenin kakak ke mall ya?kaka mau beli buku baru"Ujar Lisa yang tak mendapatkan sahutan.

Bahkan kekuarganya pun dibuat heran pasalnya,anak/adik terakhirnya ini tidak pernah seperti ini,yang biasanya pecicilan,selalu memulai topik pembicaraan duluan,mengapa sekarang hanya sebuah senyuman tak jelas saja yang diperlihatkan?

"Woyyyy!"Revan mengagetkannya membuat gadis itu terlonjak kaget,sampai-sampai sendok yang tengah dipegannyapun dilempar entah kemana,karna saking kagetnya gadis itu.

"Ck.Resek lo bang!kalo gw jantungan gimana coba."Ucap Lina dengan kesal sambil menampilkan sorotan tajam.

"Abisnya lo diem aja sih,kan kita semua ngiranya lo kesambet setan"Ujar Lisa sambil terkekeh membuat semuanya ikut tertawa

"Gak abang,gak kakak sama-sama resek lo berdua."Ujarnya membuat kedua nama yang disebut terkekeh geli sedangkan gadis itu memutar bola mata malas dan menghembuskan nafas kasar sambil menyenderkan punggungnya ke batang kursi.

"Oh iya papah mau ngomong serius sama kalian bertiga"Ucap sang papah serius membuat mereka semua menghentikan aktivitasnya dan menatap sang papah serius.

"Besokkan akan ada acara untuk merayakan ulang tahun SMA Radhika,nah saat itu juga papah akan bongkar identitas kalian semua,bahwa kalian adalah anak dari keluarga Radhika dan abis papah bongkar setelah itu kakak akan pindah ke LA"Ucap sang papah santai membuat mereka semua melotot tak percaya,bahkan mamahnya pun yang sedang minum sampai tersedak karna kaget akan info itu.

Baru saja Lina membuka mulut hendak protes namun langsung dipotong cepat oleh sang papa karna mengetahui gerak-gerik wajah anaknya itu.

"Gak ada yang protes!Keputusan papah sudah bulat seperti bola pimpong"

"Apa ini gak terlalu cepat pah?Kasihan anak anak masih belum pada siap"Ujar sang mamah

"Gak!"Ujar sang papah singkat.

***

Gadis itu sekolah dengan tak semangat bahkan sang kakak dan abangnya pun terlihat sangat kesal karna info dadakan tadi.

Lina pun sampai dikelas dengan wajah murung.Mendaratkan bokongnya dengan kasar.Andai saja gadis itu tidak tengah kesal sudah dipastikan ia akan mencaci maki bangku itu karna kesakitan.

"Lin lo ngapa?ko wajah lo murung gitu sih?" Tanya rina yang tak tulus terlihat jelas diwajahnya,Namun tak digubris sedikitpun oleh Lina.

"Ga usah sombong apa lo!belagu banget jadi orang!selama ini gw udah sabar ya ngadepin lo yang egois!Gw kasian deh sama lo,Udah miskin dan gak punya temen lagi,Sekalinya punya palingan cuma dijadiin babu doang!" Ada-ada saja Gadis ini.Belum pernah melihat macan bangun dia?

"Justru yang patut dikasihani disini itu elo!kok gw merasa kata-kata lo itu kayak semacam orang ngemis minta dingertiin ya?!Terus kalo gw miskin emangnya kenapa?masalah buat lo?denger ucapan gw baik-baik!Mau lo kaya atau gua yang miskin,kita semua dimata tuhan tuh sama aja,Sama-sama pendosa,jadi jangan berlagak lo yang paling maha benar da~"

Plakk!
Satu tamparan mendarat dipipi kanan mulus milik Lina.

"Bacot!Knp lo jadi jahat gini sih?!Bahkan mulut lo sekarang aja bisa gw beli!"Ujar Rina geram

"Gw?Jahat?"Ujar Lina menampilakn senyuman miring "coba tanya sama diri lo sendiri kenapa gw bisa jahat sama lo.Sikap gw itu tergantung sama sikap orang ke gw.Bahkan otak lo yang picik aja udah kebaca dimata gw.Oh dan satu lagi,lo mau beli mulut gw kan?Gw jual ke elo 10M,Gw tunggu bsk diacara,Byee semoga sukses JABLAY!"Ucap lina dengan sengaja menekan kata-kata terakhirnya lalu menyeret salsa untuk ikut denganya.

"Ayo sa,ikut gw"Ujar Lina sambil menarik lengan salsa.Jangan tanya kenapa bisa ada salsa?Kan mereka sekelas bahkan dari awal pertengkaran itu dimulai salsa sudah ada disamping Lina

Mereka pun berjalan santai menuju gerbang

"Bentar gw nelfon pak Toni dulu"Ujar Lina lalu diangguki kepala oleh salsa

Lina menyalakan ponselnya mencari nama kontak yang ditujunya,Menelfonnya lalu.

"Halo pak,tolong anterin mobil Lina yang biasa Lina pakai,Pak Toni langsung kesekolah aja,Lina tunggu didepan gerbang"Ucap Lina dengan pak toni disebrang telfon

"Siap neng"Jawab pak Toni di sebrang telfon

Halo guyss
Capternya segini aja ya,soalnya aku udah ngantuk,ini updatenya malem banget hampir pagi malah nih.

Segini aja yaa,maafin author kalo banyak yang typo,kalo bisa coment aja ntar kalo ada yang typo,biar author benerin.

ZEVLI (K&Q Of Mafia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang