5

15.9K 753 0
                                    

Jam sudah menunjukan untuk makan malam bersama namun gadis yang saat ini sedang bercermin hanya duduk bingung ingin turun atau tidak.

"Turun,enggak,turun,enggak,tur-"tukas Lina terpotong karna ketukan pintu dari bi Imah-pembantu-

"Non disuruh bapak sama ibuk turun untuk makan malam"Ujar Bi Imah dari balik pintu.

"Iyaa biii,Ini mau turun"Teriak Lina dari dalam kamar

"Bismillah ya allah,semoga papah sama mamah gak nanya yang macem-macem"Doa Lina sambil mengangkat kedua tangannya keudara

Akhirnya Lina pun memutuskan untuk turun kebawah.Saat tepat gadis itu menaruh bokongnya dikursi Bima-papahnya-Melihatnya dengan tatapan tajam membuat Lina nyengir menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tidak ada yang mulai pembicaraan duluan selama sedang makan hanya ada suara dari paduan antar piring dan sendok garpu.

Saat semuanya telah selesai makan,Bima memutuskan untuk membuka suara duluan

"Jelasin"Ujar bima dengan pandangan menusuk ke arah Lina

"Apanya?"tanya Lina tak mengerti

"Kenapa.kamu.cabut.sekolah!"Tekan bima membuat Lina menegug salivanya pahit.

"Emm..hah..It..itu tadi Lina ribut sama Rina karna dia duluan yang cari masalah pah,Dia yang mulai pancing emosi Lina!Lina juga gak tau salah Lina apa sama dia,Tiba-tiba nyolot duluan kan Kesel!"Kesal Lina sambil menyenderkan punggungnya kekursi membuat Bima membuang nafas gusar.

"Tapi gak harus cabut juga kan?"Tanya bima

"Iya sih"Jawab Lina dengan pasrah
"Pah Lina mohon banget jangan bongkar indentitas Lina.Lina mohon pah,Biar Lina nanti yang bongkar sendiri disaat Lina udah siap untuk semuanya.Kalo bang revan gpp deh bongkar aja kalo Lina jangan.Kalo ka Lisa kan enak dia bakalan pindah ke LA jadi gak keberatan buat pindah.Lina mohon pahhh"Pinta Lima merengek sambil menggoyangkan Lengan bima.

"Yaudah,Tapi ada satu syarat"Ujar bima membuat mata Lina membulat sempurna

"Apa pah apaaaa?"Tanya Lina antusias

"Kamu harus nurut"Ujar bima mencolek hidung mancung Lina

"Siap pak bos!"Ujar Lina seraya hormat

"Kamu bang?Udah siap buat kebongkar identitasnya?"Tanya bima memastikan

"Udah pah"Ucap Revan sambil mengangguk mantap

"Yasudah,Kalian tidur kih kekamar,Kamu juga siapin barang-barang yang mau di bawa ke LA ka"Ucap Rima-mamahnya-mengingatkan membuat mereka semua menggangguk lalu bergegas kekamar masing-masing.

Lina pun langsung menuju ke toilet untuk mencuci wajah dan sikat gigi.Setelah selesai Lina pun langsung merebahkan dirinya ke kasur kesayangannya mulai membaca doa tidur perlahan demi perlahan matanya mulai terpejam

1 menit.

2 menit.

3 menit.

4 menit.

5 menit.

"ASTAGFIRULLAH YA ALLAH.KENAPA LINA GAK BISA TIDURRRRR!"Teriak Lina frustasi.

Lina pun melirik jam yang berada di dinding dan menunjukan pukul 09.00.Karena Lina sudah terlanjur kesal akhirnya ia pun memutuskan untuk minta dijemput salah satu anggota LionKing

LionKing
(100+)


Lina.R:Yang di basecamp siapa aja?

Rian:Gw,teo sama banyak lagi

Teo:Kenapa emangnya?

LinaR:Lo jemput salsa O',Yan lo jemput gw,Tunggu di belakang rumah,kalo udah sampe kabarin

Teo:Berhenti panggil gw pake nama O.

Lina.R:iya abang beo,maapin ya

Teo:Bangsat!Lo pikir gw burung beo!

LinaR:Bang beo jangan malah-malah nanti aku bilangin ka calca loh

Teo:maennya anceman ah.Gak seru gak seru!

Setelah membaca grup yang membuatnya tertawa cekikikan akhirnya Lina memutuskan untuk ganti pakaian.Lina memakai hotpans dan sweater .

Setelah 10 menit Lina menunggu akhirnya Lina mendapatkan Notif dari Rian

Rian:Gw udah sampe.Gc kesini kalo lama gw tinggal.

Ck.Sabar!

Rian:Lama.
read.

Lina pun langsung memasukan ponselnya kedalam sweaternya dan mulai membuka jendela kamar menuju balkon,Gadis itu mengambil tangga yang memang sudah disediakannya secara sengaja untuk keluar dari rumah disaat genting.

Gadis itu terus menuruni satu satu anak tangganya hingga berhasil menginjak tanah,Setelahnya ia mulai menmanjat pagar halaman belakang yang berwarna hitam dan kebetulan saja Pak Narso sedang tertidur jika tidak sudah dipastikan gadis itu akan memanjat tembok samping rumah.

"Lama banget sih lo!"Gerutu Rian dengan wajah kesal.

"Lo mah bisanya cuma protes doang tapi gak bantuin"balas kesal Lina lalu memakai helm yang Rian berikan dan langsung menaiki jok belakang setelahnya mereka mulai jalan menuju basecamp.

Sesampainya Lina di Basecamp,Ia langsung mengernyit bingung memandangi wajah salsa yang murung ntah karna apa.

"Kenapa lo?"Tanya Lina mengernyit bingung

"Laper"Rengek salsa yang langsung diangguki kepala paham oleh Lina.

Lina merogoh dompetnya lalu mengeluarkan kartu kreditnya dan berujar."Siapa yang mau beli makanan?Nih bebas mau beli apa aja,kasian si salsa kelaparan"Ujar Lina bercanda melirik salsa yang sedang menatapnya kesal membuat Lina terkekeh geli.

"Sini gw aja"Ucap Rangga mengambil kartu kredit Lina.

"Jangan lo ambil tuh kartu.Sampe lo gak balik lagi,Lo tau kan?"Tanya Lina dengan mengangkat kepalan tangannya tinggi-tinggi membuat Rangga mengangguk mengerti.

Setelahnya Rangga mulai mencari makanan,ntah apa saja yang ia beli yang penting semuanya kenyang.

"Lo anak orang kaya ya Lin?"Tanya Teo memincing curiga.

"Kalo iya kenapa?dan kalo enggak juga kenapa?"Tanya balik Lina santai

"Sebutin nama panjang lo"Ujar Rian santai membuat salsa mematung di tempat beda halnya dengan Lina yang masih santai memejamkan mata.

"Naa"Tegur salsa pelan

"Ayunindya Lina Radhika"Ujar Lina sesantai mungkin dan masih setia dengan mata yang terpejam

"Lo anak dari keluarga Radhika?!"Tanya Teo heboh membuat Lina menggangguk malas

"Ko bisaa?"Tanya teo mendekatkan tubuhnya kepo

"Ya mana ge tau bego!"Ujar Lina mendorong badan Teo agar menjauh dari tubuhnya

Udah saatnya juga gw kasih tau.Gak mungkin kan gw umpetin terus.batin Lina

"Jangan sampe identitas gue terbongkar,kalo ada salah satu dari kalian yang bongkar identitas gw,Lo semua tau kan akibatnya?"Tanya Lina dingin dengan keadaan yang masih setia memejamkan matanya membuat mereka semua mengangguk.

***

Salam
Typo bertebaran.

ZEVLI (K&Q Of Mafia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang