¤ Part 1 ( Yakin? ) ¤

2.8K 163 9
                                    

Happy Reading ❤

Author POV

Seorang pemuda berusia sekitar 18 tahun baru saja selasai menjalankan ritual mandinya setiap Pagi. Dengan langkah semangat dan gerakan yang lincah, Ia mengenakan seragam dan menyisir rambutnya.

"Hai, ganteng!" Sapanya pada diri sendiri. "Kenapa Gue ganteng?" Sautnya lagi.

Somplak!
Mungkin saja otaknya pindah posisi menjadi di lutut. Pemuda ini terlalu percaya diri. Memang, Dia tampan. Tapi, ah, sombong sekali karena ketampanannya.

"Bang Ama!" Teriak sang Adik dari luar.

"Iya, Caca sayang!"

"Kebiasaan deh, lama! Cepetan turun!" Teriaknya lagi.

"Iya bentar!"

Rama kemudian menyemprotkan minyak wangi di sekujur tubuhnya, "Biar Cewek-Cewek pada nempel, uwuwu..."

"Kebiasaan banget sih!" Omel Caca pada Rama yang baru saja sampai di meja makan.

"Sabar, Ca. Kan Bang Ama harus mempersiapkan diri dulu biar tambah tampan," jawab Rama tanpa dosa.

Zigas mendengus kesal, "Muka kaya Monyet mah Monyet aja, kagak usah diubah-ubah jadi Kodok!"

Rama mengambil tempe goreng lalu memakannya, "Orang ganteng selalu terbully!"

Runi yang melihat tingkah anak-anaknya itu mendengus kesal, "Mau makan Apa mau berantem?"

"Mau ngamen aja, Ma! Lumayan!" Saut Caca.

"Udah-udah makan, berantem terus pusing Papa," kini Rahmat yang sedari tadi hanya diam mendengarkan mulai angkat bicara.

Akhirnya semua menikmati makanan dengan hikmat.

"Yaudah, kalo gitu Ama berangkat dulu, Ma, Pa. Assalamualaikum," menyalimi Runi dan Rahmat.

"Waalaikumsalam,"

Zigas mengajukan tangannya, Rama memincingkan matanya bingung. "Sama Abang gak salim?"

"Emang gak kuliah?"

"Siang,"

Rama memutar bola matanya jengah, lalu menyalimi Zigas. "Lo gak sekolah, Ca?"

"Pertanyaan macam Apa itu?" Protes Caca yang sudah menyalimi Runi, Rahmat dan Zigas.

"Lah, Deon jemput Lo gak?"

"Jemput, belom dateng aja,"

"Yaudah orang ganteng berangkat duluan ya, bye...."

Rama bersenandung riang dengan siulan yang Ia ciptakan. Menaiki motor andalanya, lalu meninggalkan pekarangan rumah, membelah jalan dengan angin Pagi yang semilir.

🌻🌻🌻

"Assalamualaikum...!" Salam Rama pada semua penghuni kelas.

"Waalaikumsalam..."

"Orang ganteng dateng, gak ada sambutan meriah gitu?"

Krik krik krik

Rama melenggang bodoamat, "Woy!" Menepuk bahu Fajar.

"Woy juga!" Saut Fajar yang sudah biasa dengan tingkah tak jelas Rama.

"Ngapa Lo? Galau?"

"Bingung sama Cewek Gue!"

"Yelah masih Pagi udah bucin aja! Kaya Gue dong! Jomblo! Hayuk jomblo aja!"

Somplak Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang