¤ Part 19 ( Tidak Jelas ) ¤

667 83 4
                                    

Astagfirullah, part sebelumnya hilaf maksa vote dan komen😂

Happy Reading 🌟

Author POV

Dista terkejut atas apa yang diucapkan Rama. Ia tak salah dengar kan? Rama cemburu? dengannya? Hah?

Kesambet apa Rama bisa bilang begitu? ya jelas saja Dista curiga, Rama kan gengsinya seluas samudra, eh bukan, seluas langit. Lagi pula hari ini cuaca cerah, tak ada hujan apalagi petir.

Apa Rama hanya ingin membuat Ia baper saja? bisa saja seperti itu, karena tingkah Rama padanya yang kurang mengenakkan selama ini. Untuk berjaga-jaga, dirinya harus melawan tingkah Rama yang amat aneh kali ini.

"HAHAHAHAHAHA..." setelah diam beberapa saat, Dista malah menertawakan Rama yang ada dihapannya dengan tatapan bingung.

"Lo lagi kesurupan setan mana, Ma? Hahaha, bisa-bisanya ngomong ngelantur... hahaha..."

"Gue serius, Ta!"

Alah, masa bodo dengan gengsinya! kini Ia harus mengakui bahwa tak suka jika Dista berdekatan dengan Galuh!

Plak

Dista memukul pundak Rama lalu tertawa memegangi perutnya, "astagfirullah, lawak Lo?"

Rama memegang kedua pundak Dista, "Gue serius Mak Lampir! mau berapa kali harus Gue bilang?!"

Dista melongo melihat Rama yang terlihat  emosi. Jika dilihat dari tatapan mata Rama, Rama tidak berbohong. Tapi Dista juga tidak harus percaya dengan ucapan Rama yang kadang melantur kan?

"Gak, Lo bohong! Lo pengen Gue baper sama Lo kan? Sorry, gak mempan!"

"Allahu akbar!" Rama meremas rambutnya. Sungguh sulit sekali menjelaskan pada gadis dihadapannya ini?!

"Gue serius... Dista..." ucapnya dengan menekankan nama lawan bicaranya.

Dista memandang Rama curiga, masih tak percaya. "Jadi Lo gak suka Gue deket sama Galuh?" tanyanya memastikan.

"IYA!"

"Buset, gak usah ngegas juga..."

"Lagian Lo gak percaya mulu!"

"Beneran?" Dista masih tak percaya.

Rama memandangnya sinis, "bunuh orang dosa gak sih?" menghembuskan nafas kesal.

"Kenapa Lo cemburu? Lo suka sama Gue?"

Jlep

Pertanyaan Dista yang langsung pada intinya membuat jantung Rama seperti berhenti berdetak. Gila! ini sungguh gila!

Rama tak menduga-duga sebelumnya jika Dista akan bertanya seperti itu. Dan kini dirinya juga bingung ingin menjawab apa. Sialan! Dista terlalu barbar untuk masalah percintaan!

"Kenapa diem? Lo gak beneran suka kan sama Gue?"

Tatapan mata Dista seperti laser mematikan bagi Rama saat ini. Rama menggigit bawah bibirnya, "em... Gue juga masih... bingung sama perasaan Gue sendiri."

"Hah?"

"Gue gak tau apa yang Gue rasain, Ta. Gue... Gue ngerasa, gak suka tiap Lo deket sama anak curut satu itu! Gue ngerasa Lo bakal ngejauh sama Gue, Gue-"

"Stop!" Dista menghentikan ucapan Rama. "Stop, Ma. Lo bukan siapa-siapa Gue, Lo gak ada hak buat atur siapa aja yang jadi temen Gue. Gue harap, perasaan Lo sama Gue hanya sebatas adik kelas dan kakak kelas, guru les dan anak muridnya, gak lebih." Dista hendak pergi, namun tangannya dicekal oleh Rama.

Somplak Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang