Happy Reading
Bacanya pelan-pelan aja, soalnya gak tau kapan UP lagi. Author ini memang jahat heheAuthor POV
Pagi kembali datang, sinar mentari kembali menyinari wajah asri gadis manis, Dista Permata. Meskipun masih tampak terlihat lebam membiru di sekitar area matanya.
Setelah membereskan tempat tidurnya, Dista bergegas untuk berangkat ke sekolah. Ia tak mau kejadian kemarin lusa terulang kembali. Lukanya masih perih, Ia tak ingin menambah luka baru lagi. Sebenarnya Ia sudah lelah dengan kehidupannya, disakiti setiap hari, tidak dianggap, hingga setiap malam dirinya menangis, jika saja tidak mengingat Tuhan, entah bagaimana lagi hidupnya.
Kadang dirinya juga berfikir, apakah Tuhan menghadirkan Rama sebagai pelindungnya? sebagai penyelamatnya suatu hari nanti? karena, saat Rama hadir, Ia merasa tenang. Jiwanya merasa aman saat berada di samping Rama. Serta merasa senang saat Rama menanyakan keadaanya. Ia juga sebenarnya ingin membukakan pintu Rama agar tau kehidupannya, namun untuk saat ini, masih belum. Ia masih harus tau apakah Rama benar-benar menyukainya atau hanya iseng semata. Ya kalian tau sendiri, bagaimana tingkah Rama yang banyak gaya. Seperti bermain-main, tidak serius dengannya.
Tapi, kenapa tingkah lucu Rama membuatnya senang, membuatnya merasakan bahagia walau hanya sesaat. Bahkan tadi malam, Rama merajuk karena interaksi dirinya dengan Galuh. Rama cemburu kan? Sampai-sampai pesannya saja hanya di baca. Memikirkan pesan semalam membuat Dista tersenyum, mengingat bisa-bisanya Ia mengirim pesan 'sayang' astaga, bar-bar sekali tiba-tiba kirim pesan begitu.
Akbiat terlalu lama melamun, tidak sadar waktu berlalu begitu cepat. Dengan sigap Dista langsung bergegas untuk mandi.
🌻🌻🌻
Pagi-pagi begini Fajar takut melihat wajah Rama yang senyum-senyum sendiri dari tadi. Kemarin saja marah-marah tidak jelas, lah sekarang sudah seperti pemuda yang mendapatkan undian. Fajar yang sedari tadi duduk memperhatikan menyenggol lengan Rama.
"Ada apa gerangan kawan... Pagi-pagi udah setres," kata Fajar dengan tatapan keponya.
Rama menengok, "manusia jenis lu gak akan paham." Kemudian tertawa lalu senyum-senyum kembali.
Bulu roma Fajar seketika berdiri, apakah Rama kerasukan? Tidak mau memikirkan lebih panjang, Fajar memilih untuk bungkam.
Dari pagi sampai bel istirahat berbunyi, Rama tidak henti-hentinya melamun lalu tersenyum. Caca yang berada di depan Rama saat ini saja kebingungan.
"Jar, kesambet apa dia?" tanya Caca pada Fajar yang di jawab dengan gelengan kepala.
Deon yang sedari tadi melihat Fajar saja merasa geli. Jangan-jangan Rama sedang kasmaran.
"Cewek mana?"
Pertanyaan Deon seketika membuyarkan lamunan Rama, serta membuat Caca menatapnya tajam, sedangkan Fajar sudah mulai paham.
"Cewek siapa? Kamu jangan macem-macem ya!" ujar Caca cemburu.
Deon menarik sebelah ujung bibirnya, senang atas ungkapan yang diucapkan oleh pacarnya itu. Entah, Deon rasa Caca akhir-akhir ini sering cemburu terhadapnya. Dan itu membuat Deon senang bukan main.
"Ceweknya Rama, sayang." Deon mengulurkan tangan mengusap puncak kepala Caca.
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Somplak Couple!
Подростковая литератураWarning : (Mengandung kata-kata kasar) Sebenernya Gue ini gak buluk-buluk amat, alyas ganteng banget. Gue ngejomblo kerena Gue merasa kalo Gue ganteng. Kasian fans-fans Gue nanti patah hati kalo tau Gue punya pacar, ehm! Dan sialnya saat Gue dapet...