¤ Part 3 ( Lo Marah? ) ¤

1.6K 125 2
                                    

"Lo marah sama Gue? Pertanyaan Gue susah ya? Soal matematika aja bisa Lo jawab, kenapa Gue nanya itu doang Lo gak bisa jawab?"
~ Rama Dewantara ~

Happy Reading ❤

Author POV

Hembusan angin pagi menerpa wajah Dista dengan manjanya. Sembusan anginya dapat menarik ujung bibir gadis tersebut. Menikmati kehidupan seolah-olah tak terjadi keributan dimasalalunya.

Tubuh ringkihnya mencoba untuk tetap kokoh. Kaki-kakinya mencoba untuk melangkah lebih maju. Dan memasang topeng wajah agar bisa menipu para teman bicaranya.

Dista harus melapangkan dadanya lebih luas lagi. Memaafkan perbuatan kedua orang tuanya yang sudah menyakiti fisik maupun hati.

Dista tidak pernah dianggap ada. Kehadirannya seolah hanya angin lalu. Tapi, semuanya tak perlu orang lain tahu.

Kini dirinya siap bertempur dengan dunia belajar. Setidaknya, dengan bersekolah Ia melupakan sedikit kejadian yang melukainya.

Dengan switer abu-abu, Dista siap berangkat ke sekolah. Switer yang menutupi sebuah luka.

"Bi..." panggil Dista pada pembantu rumah tangga dirumahnya. Menyelusuri dapur mencari sosok yang sudah dianggapnya seorang Ibu.

Dista tersenyum tatkala menemukan Bi Sirah. "Bi, Aku berangkat sekolah dulu ya..." mengulurkan tangan untuk bersalaiman.

Mengusap pundak kanan Dista, "Iya, hati-hati ya, Non."

"Iya, Assalamualaikum..."

"Walaikumsalam..."

🌻🌻🌻

Hari ini mata pelajaran olahraga di kelas Rama. Dan anak itu sedang asik dengan bola yang digiringnya.

"Udah lah capek, kantin aja kuy!" Ajak Fajar yang sudah kelelahan. Sedari tadi mereka berolahraga bebas. Sebab, guru penjas tidak masuk hari ini. Rama dan teman lainnya sedari tadi bermain bola kaki. Tapi kini Fajar mulai menyerah karena suasana matahari yang memandangnya terik.

"Yaelah loyo amat kaya aki-aki! Baru aja main!" Cerocos Rama yang memandang Fajar sengit.

"Melek bego! Ini udah jam berapa?!" Seru Fajar yang tak terima akan ucapan Rama.

Apa Rama tak kenal lelah? Apa Rama sudah pikun? Bahkan jam olahraga sudah hampir habis.

Dengan malas, Rama mengakhiri sesi main bola kaki dengan menendang bola ke arah gawang. Dan...

Wuysssss

Gol!

"Wuhuuuuu, 3-1!" Rama senang sendiri atas hasil usahanya, "Woy cewek-cewek!" Panggil Rama pada teman-teman perempuannya yang sedang asik mengibrol.

"Gak ada yang mau tepuk tangan apa? Gue udah ngegolin yang ke 3 nih!" Kesalnya.

Dan dengan malas, mereka bertepuk tangan, ah, itu terpaksa daripada harus mendengar Rama mengoceh panjang lebar.

"Ayo, Ma! Gue haus!"

"Iya, iya! Bawel banget kaya Caca!"

Fajar dan Rama melangkahkan kaki menuju kantin.

Setelah sampai, Fajar segera memesan makanan dan minuman. Sedangkan Rama mencari tempat duduk.

Somplak Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang