¤ Part 2 ( Les Tidur ) ¤

1.9K 129 2
                                    

Happy Reading ❤

Author POV

Setelah perbincangan mengenai bimbel Matematika Rama, kini dirinya dan gadis yang bernama Dista sedang berada di Taman Sekolah.

"Gue bisanya hari Rabu, Kamis, sama Sabtu!"

Kesal. Satu kata yang mewakili Dista sekarang. Bagaimana tidak? Rama meminta Les berlansung pada hari Senin, Selasa, Rabu. Sedangkan pada hari Senin dan Selasa, Dista harus menghabiskan waktunya untuk bekerja di Cafe dekat rumahnya.

"Gue hari Sabtu biasanya main futsal bareng temen-temen!" Rama meremas rambutnya frustasi.

"Gue gak bisa, ada urusan." Jawab Dista ketus.

"Yaudah hari Minggu!"

"Gak bisa!"

Karena kalo hari Minggu itu di Cafe rame pengunjung. Dan gaji Gue nambah. Hehe...
~Batin Dista

"Sok sibuk banget sih, Lo!"

"Kenapa Lo gak hari Minggu aja futsalnya?"

"Gak bisa, jadwal udah permanen!"

Dista menghela nafas, "Ayolah... bilang sama temen-temen, Lo..."

"Ck! Yakok Lo ngatur?!"

"Ma?!"

"Ta?!"

Ucap Rama dan Dista bersamaan.

"Gue gak bisa, beneran deh..." ujar Dista memelas.

"Gii gik bisi, binirin dih..." saut Rama dengan gaya mulut yang meledek. "Yaudah Senin! Kalo tetep gak bisa berarti Lesnya cuma 2 hari!" Putus Rama final.

"Ma, Senin pulang sore..."

"Bodo,"

Dista berfikir sejenak, jika tidak pulang sekolah, berarti Ia harus bekerja sesudah Magrib. Dan pulang pada malam hari, agak malam dari biasanya Ia pulang. Huh, yasudah, daripada harus berdebat lebih lama lagi oleh orang yang sok ganteng didepannya ini.

"Gimana? Lama amat sih mikirnya, sok punya otak juga!"

Sabar Ta, sabar...

Sepertinya Rama adalah orang yang asal ceplas-ceplos. Asal bicara tanpa memikirkan hati orang lain. Jadi, Dista harus menamengi dirinya dengan tembok kesabaran yang lebih tebal.

"Oke, Gue setuju!"

Buk!

Rama memukul bangku yang membuat Dista kaget, "Dari tadi kek! Lama amat! Gue kan laper!"

"Jadi Les hari Senin, Rabu sama Kamis ya?"

Rama mengangguk, "Tapi hari Senin ini Gue gak mau les dulu ya, lagi sepet Gue liat muka Lo."

"Tapi kan udah jadwalnya, Ma..."

"Tapi kan Gue males, Ta..."

"Pantes aja oon, malesan!"

"Wah sembarangan! Gue tuh pinter aslinya! Ngalah aja Gue sama yang rengking 1 di kelas, kan Gue baik hati." Ujar Rama masih sombong.

"Oon aja sombong, gimana pinter coba?"

"Kok Lo ngeselin sih!"

Tunggu, Rama tidak berkaca ya saat berbicara?

"Lo juga ya!" Seru Dista tak kalah sengitnya. Harus dengan cara apalagi Dista menghadapi Rama?

Jika Rama bertingkah seenaknya, maka Dista juga bisa bertingkah layaknya Rama.

"Bodoamat Ta..Ta, Gue mau ke kantin aja!" Rama meninggalkan Dista yang masih termenung akan tingkah Rama, seenaknya.

Somplak Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang