¤ Part 29 ( Pamer ) ¤

296 48 3
                                    

Happy Reading ❤️
Berhubung authornya ultah jadi Up ya hehe

Author POV

Saat ini, dengan amat terpaksa, Rama mengajak Caca, Deon, Fajar dan Tania makan bersama di warung sate langganan Caca. Meskipun terpaksa, Rama sedari tadi menunjukkan senyuman lebarnya sehingga menimbulkan rasa kebingungan teman-temannya itu.

Sejak awal Caca, Deon, Fajar dan Tania duduk di kursi tidak henti-hentinya mereka memandang Rama dengan penuh tanda tanya. Penuh kalimat tuntutan penjelasan. Sedangkan Dista yang ada di samping Rama hanya diam memperhatikan. Dista juga bingung ingin memulainya dari mana, biarkan Rama saja yang urus.

"Ngapa Lo? gak ada ujan, gak ada angin topan, gak ada banjir, tiba-tiba ngundang kita semua?" tanya Fajar dengan penuh rasa penasaran. Jelas saja Fajar kaget, tiba-tiba sepulang sekolah Rama mengirimkan pesan agar Fajar mengajak pacarnya untuk datang ke warung sate langganan Caca. Untung saja Tania sedang tidak ada urusan lain, jadi Fajar bisa mengajaknya. Lagian, biasanya Rama tidak mengizinkannya membawa pacar saat kumpul seperti ini. Ya kalian tahu kan kalau Rama itu jomblo ngenes?

"Gue juga bingung, tumben banget dia ngajak kita ke sini," Kini Caca mulai angkat bicara. "Untung sama Deon juga coba kalo enggak, mampus gue..." sambungnya.

Ah, jika saja bukan keinginan Dista, Rama juga malas berada di sini. Baru pertama datang saja mata Dista, Caca dan Tania sudah berbinar-binar melihat mamang sate.

"Kenapa ngajak ketemuannya di sini sih?!" kesal Deon yang sedari tadi menggenggam tangan kiri Caca. Untuk menyadarkan bahwa masih ada kekasihnya di samping, tapi mata Caca masih sempat-sempatnya melirik ke arah mamang sate yang sedang sibuk mengipasi satenya.

"Mau pamer pacar." Ucap Rama dengan santai.

"Emang ada yang mau sama Lo? modelan kaya Lo emang ada yang minati?" baru saja Rama berucap, Fajar sudah menyerbunya dengan kata-kata.

"Mana kok gak dateng-dateng?" Caca menengok ke kanan dan kiri.

Rama meraih tangan kiri Dista, lalu mengangkatnya, tidak lupa dengan muka sombong yang ia tunjukkan. Lihat saja, alisnya sudah naik turun, senyumannya pun seperti merasa bangga.

"Wah jangan ngadi-ngadi! Ta, Lo kok mau sih sama dia?! Rama tuh oon, somplak, gak bisa diem, kepoan, banyak jeleknya pokoknya. Lo suka dari bagian mananya...?" cerca Fajar seperti tidak terima.

Rama yang mendengar tuturan Fajar tentu saja tidak terima, "di sini ada panci jar, mau muka Lo gue hantam?! Kenapa jadi Lo yang sewot sih setan!"

"Ta, kok Lo mau sama bang Ama? aduh, Lo waktu nerima dia gak di paksa kan? terus dalam keadaan sadar?" kata Caca seraya memandang Dista iba.

"Kamu yakin, Dista?" Tania saja yang tidak terlalu dekat bertanya tentang keyakinan Dista menjadi pacar Rama.

"Yakin kuat ngadepin Rama?" Deon jadi perihatin dengan Dista.

Lah, temen setan semua ini namanya. Rama sedang bahagia malah dijatuhkan begitu saja.

"Pulang kalian semua, kagak jadi gue traktir!" semuanya tertawa mendengar penuturan Rama.

Bagaimana mau percaya, Dista merupakan salah satu siswi yang pintar di sekolah, sedangkan Rama? biang rusuhnya di sekolah. Sangat bertolak belakang, kasihan Dista.

"Ngomong dong Lo, mereka gak percaya sama gue!" kesal Rama lalu meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Dista yang merasa kasian kemudian angkat bicara, "beneran kok aku pacarnya kak Rama."

"Santai aja ngomongnya, biasanya juga ceplas-ceplos, anggep aja mereka temen, mereka juga santai kok." Cibir Rama pada Dista yang jaim.

"Iya Ta santai aja, lo-gue juga gak papa..." saut Caca.

Somplak Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang