"Dibibir bisa bilang tidak tapi hati seseorang siapa yang tau"
---
Air Mata Surga
______________________
AKSANA CAFECafe biasa tempat berkumpulnya para anak muda dikota ini.
Letaknya sangat strategis,sehingga membuatnya lebih diminati banyak orang.Akses untuk berbagi keperluan sangat dekat disini.
Lokasinya ditengah kota membuatnya gampang dilirik.Tak terkecuali para segerumpulan pria tampan yang berada dibagian belakang cafe.
Radit yang baru saja membuka pintu kaca didepan,langsung menuju meja dengan nomor yang telah Reno beritahukan tadi.
Aska yang sedang meminum lemon teanya,melepas paksa pipet dimulutnya kala melihat sosok Radit dengan kemeja biru mudanya tiba-tiba menjulang tinggi dihadapannya.
"Duduk bro,duduk."ucap Aska lalu menyeret kursi didekatnya.
"Assalamualaikum,"salam Reno dan Bima bareng dengan senyum super manis.
Radit terkekeh,"Waalaikumsalam."
"Sorry Dit,"ucap Vando tiba-tiba mendapat tatapan aneh dari kelima pria dihadapannya.
"Are you okey?"tanya Bima dengan tampang bingung.
"Vando Sanjaya,ini lo?"tanya Fahri dengan nada tidak percaya.
"Santai Van,gue udah maafin kok.Tinggal lo nya tulus atau enggak!"
"Ya,belajar lebih baik."
"Hari apa sih ini,bro?jumat keliwon?Dua pria yang sangat berbahaya sepanjang sejarah jadi gini."
Fahri yang sedang memainkan handphone hanya menggendikan bahu mendengar penuturan Reno.
"Pertama Radit kedua lo Van --"
"Ketiga lo,"sahut Vando santai sambil menyeruput kopinya.
"Yang udah nikah emang beda ya,dari tadi hp mulu,"ucap Bima menyindir Fahri yang sejak tadi tetap fokus dengan benda persegi ditangannya.
1 detik
2 detik
3 detik
Baru Fahri sadar jika dirinya yang diomongin para sahabatnya.
Fahri menyengir lebar lalu meletakkan handphonenya diatas meja,"sorry man.Makanya lo pada nikah biar tau sensasinya.""Jangan coba dulu baru halalin,"imbuh Fahri.
Radit dan Aska yang yang sedang meminum pesanan mereka tersedak seketika sampai wajahnya merah.
"Fahri,Fahri emang jago kalo urusan nyela,sukses."Reno menepuk bahu Fahri bangga.
"Kalo gue gimana mau cepet nikah,dapet rustu dari kakak ipar aja belum."
Radit mengerti kemana arah pembicara Aska ini,dengan cepat dia melirik tajam pada pria itu.
"Jangan mulai deh,jadi pria yang bener dulu baru gue restuin,mama juga pasti."ujar Radit dengan tenang.
"Nggak ngaruh juga Aska,mau lo gimana pun Meta udah keburu sama orang lain,"jelas Vando mengangkat alisnya sebelah.
"Baru juga manis Ndo,udah ngeselin lagi,"kata Aska geram.
"Tunggu tunggu,maksud lo apa Van?"tanya Reno setelah mencerna omongan Vando.
"Meta udah ada pria lain,"
"Ya gue kan."jawab Aska dengan bangganya.
"Ya jelas bukan lo lah As,Meta aja jelas-jelas selalu nolak lo,"seloroh Bima membuat Aska mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Surga ✔
General Fiction[Selesai] Bagi seorang Raditya Anugerah yang terlahir dengan harta berlimpah, mendapatkan apa yang dia inginkan bukanlah perkara rumit. Kehidupan Hedonisnya membuat semua hal yang dilarang agama menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan. Dosa! Bukan se...