"Aku disini karena allah dan jika suatu hari nanti aku pergi itu juga karena allah,jangan tanya kenapa karena itu sudah kehendaknya"
---
Air Mata Surga
_____________________Pagi hari Rukhsa sudah dibuat bingung karena ulah tiga sahabat suaminya itu.
Tiga pria tampan itu sudah berada diruang tamu sejak pukul tujuh pagi sedangkan sekarang sudah hampir pukul delapan,bayangkan saja ditengah kesibukan mereka masih sempat meluangkan waktu hanya untuk memberi hadiah pada Radit.Usai sholat subuh tadi Radit kembali bergelut dengan selimutnya,bayangkan saja dia hampir terjaga semalaman karena memandangi wajah sang istri yang sedang tertidur pulas disampingnya.
Barulah saat Radit mendengar suara ngaji dari masjid rasa kantuknya datang.
Baru tidur sebentarr saja Rukhsa sudah membangunkannya karena sudah masuk waktu subuh.
Apa itu salah Rukhsa?tidak kan,itu salahnya sendiri salah siapa begadang tidak jelas.Rukhsa berdiri disamping tempat tidur tepat dihadapan Radit,dia mengigit telunjuknya sendiri sambil manarik ulurkan tangannya.
Hampir lima menit lamanya dia melakukan aksinya tapi belum ada juga tanda-tanda Radit akan bangun.
Gimana mau bangun,dibangunin juga enggak.
Rukhsa beralih membuka gorden kamarnya,mungkin dengan tersorot silau matahari Radit akan terusik.
But not,hasilnya zong Radit tidak juga bangun dia malah semakin merapatkan selimutnya.
Rukhsa menghela nafas ditempat,akhirnya dia beranjak menyentuh pundak Radit.
Satu centi lagi akan sampai dia kaget bukan main karena Radit tiba tiba menggeliat.
Memenjamkan matanya sejenak,"m-mas,"panggil Rukhsa dengan sedikit menarik selimut Radit.
"Mas,"tidak ada jawaban juga.
"Mas Radit!"panggilan ketiga dengan suara sedikit tinggi.
"Hm,"jawab Radit dengan suara serak.
"Dibawah ada temennya dari tadi nunggu,mau ada perlu penting katanya."
Radit berusaha mencerna sejenak sembari mengumpulkan kesadaran.
"Siapa?"tanyanya yang langsung menatap Rukhsa.
"Pak Aska,pak Bima dan pak Reno."
Radit menggerutu dalam hati enggak tau diri,masih pagi udah bertamu.
Radit langsung bangun dan berjalan kekamar mandi.
***
"Ren pengantin baru Ren,"kata Aska heboh saat melihat Radit menuruni tangga.
Reno yang sedang asyik dengan handphonenya seketika langsung mematikan benda pipih itu dan meletakkan diatas meja.
Aska menggeleng dan tersenyum smirk,"capek ya,sampek baru bangun jam segini."
"First night,"timpal Bima yang juga memperhatikan Radit.
Radit yang baru sampai langsung menatap horor ketiga temannya itu.
"Berapa ronde?"tanya Reno dengan tampang mengejek.
"Lo kesini pada mandi dulu nggak sih,"tukas Radit sebal dengan pertanyaan vulgar para temannya ini.
"Yaiyalah,lo pikir ini udah jam bertapa?jam delapan Radit,"jawab Aska geram.
"Dasar omes,piktor predator,"umpat Radit penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Surga ✔
General Fiction[Selesai] Bagi seorang Raditya Anugerah yang terlahir dengan harta berlimpah, mendapatkan apa yang dia inginkan bukanlah perkara rumit. Kehidupan Hedonisnya membuat semua hal yang dilarang agama menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan. Dosa! Bukan se...