"Apa yang baik menurut kita belum tentu baik juga menurut orang lain"
---
Air Mata Surga
______________________"HAH!lo ngelamar Rukhsa lagi?"teriakan histeris itu berasal dari bibir cempreng Meta.
Sepulangnya dari rumah Rukhsa,Radit langsung memberi tahukan mama dan adiknya prihal maksudnya itu.Tapi Salma tidak sehesteris itu tentunya.
"Ternyata selogan 'maju terus pantang mundur' sangat cocok untuk lo brother."Radit terkekeh saat Meta menepuk pelan bahunya.
"Insyaallah,karena itu jawaban dari istikharah gue Amet."
"Abang yakin?"tanya Salma sekali lagi.
"Sebenarnya dari dulu aku udah yakin ma,banget malah.Tapi dulu keluarga Rukhsa menentang ma.karena kelakuan Radit,"terlihat jelas rasa penyesalan diwajah anaknya itu.
"Mama mau kan melamarkan Rukhsa untuk Radit?"seketika Salma menghentikan aktivitas mengganti perban Radit.
Akhirnya hal yang ia takuti selama ini tiba juga.Salma memang bisa menjadi orang tua tunggal untuk kedua anaknya,tapi ini yang tidak bisa dia lakukan.Dia seorang wanita,apa pantas jika dia harus melamar seorang gadis untuk putranya,tidak ada masalah memang tapi tidak etis rasanya.
Seketika darahnya berdesir lebih cepat,tidak ingin membuatnya kedua anaknya khawatir,Salma langsung bersikap biasa.
"Kita minta paman Soni aja ya bang.""Enggak,,enggak usah ma.Enggak perlu rasanya,buat apa?"
"Abang masih marah dengan paman Soni hemm?tapi dia yang bisa melakukan ini bang.Tidak mungkin seorang ibu melamar anak gadis orang untuk putranya."
Tanpa terasa cairan bening itu tiba-tiba lolos tanpa sengaja.
"Ma,kenapa nangis?"tanya Meta yang langsung merangkul Salma.Salma hanya menggeleng pelan,dan menghapus jejak air matanya,"ini air mata bahagia Amet,sebentar lagi abang akan memiliki wanita ketiga,"gurau Salma.
Radit hanya terkekeh dan berjalan keluar untuk sholat isya di masjid depan.
***
Rukhsa masih saja tidak tenang dalam segala aktivitas,seperti mimpi rasanya.Pria itu benar-benar melamarnya lagi,lagi?Rukhsa tersenyum malu sendiri.
Dia tidak menyangka jika Radit akan seserius ini dengannya.Rukhsa yakin padahal jika mau Radit bisa mencari wanita yang lebih darinya setelah mendengar riwayat hidup pria itu.
Rukhsa mengira hubungannya dengan Fikri akan rusak atau berubah setelah pembatalan pernikahan itu,ternyata tidak.Fikri sosok pria yang konsisten tidak pernah mencampur adukan masa lalu saat bersamanya.Awalnya Rukhsa sangat segan saat Fikri kerumah pertama kali setelah pembatalannya tapi sekarang tidak,dia bersikap biasa walaupun tidak dipungkiri Rukhsa merasa bersalah jika mengingat itu.Tapi sudahlah jodoh siapa yang tau.
"Menurut umi Rukhsa harus apa?"tanyanya pada Hana saat sedang diruang tengah.
"Maksudnya harus apa itu apa dek?"tanya Hana bingung.
"Itu tentang lamarannya Radit."
"Lah kok tanya umi,semua keputusan ada ditangan Rukhsa."kata Hana.
"Adek tidak yakin?"kali ini Ferdi yang membuka suara.
"Kali menurut abah gimana?"
"Kalo menurut abah,Radit itu pria baik.Anaknya sopan,Sudah banyak perubahan sekarang walaupun belum sepenuhnya.Awalnya abah juga tidak yakin jika Radit memang benar-benar berubah dengan tulus,tapi setelah abah bertanya pada sebagian orang terlebih lagi pernyataan ustadz Malik membuat abah semakin tercengang kaget.Ternyata selama ini diam-diam Radit belajar dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Surga ✔
Ficção Geral[Selesai] Bagi seorang Raditya Anugerah yang terlahir dengan harta berlimpah, mendapatkan apa yang dia inginkan bukanlah perkara rumit. Kehidupan Hedonisnya membuat semua hal yang dilarang agama menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan. Dosa! Bukan se...