1.Masa Kelam

30K 700 19
                                    

"Jangan salahkan orang lain atas apa yang terjadi tapi cobalah kendalikan hawa nafsu terlebih dahulu"

---
Air Mata Surga
______________________

"Malam ini taruhannya beda, Dit."

"Apa?"

"Kalo lo bisa menang balapan kali ini, bukan cuma uang, tapi resort bokapnya Vando diBali juga melayang dan menariknya lagi dia bakal serahin Friska, cuma cuma."Tawaran yang sangat menarik.

Radit yang menggenggam gelas dengan cairan kuning didalamnya hanya diam, menimbang sesaat.
Tiba-tiba pria itu membanting gelasnya, lalu berjalan sempoyongan menuju halaman luar club langganannya ini.

"Oke gue terima, No."ucap Radit pada Reno yang langsung menyalahkan mesin mobilnya.

Tak berselang lama seorang wanita dengan pakaian super mini berada ditengah arena balap, lalu mengangkat sapu tangan dan menjatuhkanya.

***

Pagi hari, pria itu terbangun lalu terduduk kaget karena. Dilirik samping kanannya, sudah ada Friska yang masih terlelap dengan tubuh yang hanya terbungkus selimut. Wanita gila! Rela menjajakan tubuhnya yang demi uang, dan parahnya rela saja menjadi bahan taruhan, Radit tersenyum miring, tidak waras.

Memang jika difikir, balapan tadi malam seperti kegiatan anak kecil yang sedang ingin saing menyaingi, dan jujur dirinya tidaklah tertarik akan hal seperti, tapi beda ceritanya jika ada unsur lain, contohnya karena penghinaan yang dilakukan Vando terhadap dirinya, tidak bisa dibiarkan.

Saat tiba dirumah...

Radit yang sangat malas berdebat dengan siapapun hari ini, harus menghela nafasnya panjang. Seorang gadis dengan tatapan sadis seraya berkacak pinggang, menyambut kedatangannya, sudah pasti mengundang keributan batinnya.

"Tunggu dulu,"kata gadis itu menahan lengannya.

Dengan malas langkahnya terhenti, netranya mulai sibuk menelisik dalam rumah.

"Lagi, really?"tanya gadis itu menggeser posisi menghadap Radit.

Dengan malas pria itu menggeleng lemah. Berjalan terseok menuju kamarnya.

"Tolong hargai siapapun yang sedang berbicara, bisa?"cecar gadis itu menatap punggungnya yang semakin menjauh.

Radit tetap saja melangkah lebar,dia tidak memperdulikan ocehan adiknya itu.

Ameta Analisa Anugerah, adik semata wayangnya ,walaupun Meta tidak seperti adik yang patuh dan penurut pada Radit tapi ia sangat menyayanginya, pasalnya Meta tidak pernah sedikitpun merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Pria itu pergi meninggalkan dia dan ibunya yang sedang hamil tua saat itu, karena lebih memilih wanita lain yang lebih kaya daripada ibunya.
Jangan tanya lagi perasaan Radit padanya, jika kata kata diatas benci, mungkin itu yang akan dia katakan.

Sekarang Radit sudah siap dengan setelan jasnya.
Hari ini dia akan berangkat ke kantor,sebenarnya dia tidak ingin pergi karena kepalanya yang sangat pusing,mungkin karena efek alkohol tadi malam.
Tetapi dia sudah kadung janji hari ini akan bertemu dengan pengusaha dari Singapura.

"Enggak sarapan dulu, Bang,"Suara perempuan paruh baya menyembul dari arah dapur.

"Enggak,"jawabnya seraya berlari memakai dasi.

***

Setelah sampai di kantor,Lisi--sekertarisnya mengatakan bahwa meeting akan diadakan direstoran bintang lima ternama.
Dengan cepat Radit dan Lisi langsung menuju restoran itu  karena mereka sudah telat.

Air Mata Surga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang