2.7

58 7 1
                                    

Sudah 5 hari kapten kim serta istrinya ntah berada dimana, pencarian oleh tim yoongi masih terus dilakukan secara diam diam

"Halo, selamat malam"

"Iya malam"

"Um, kau sudah tidur ya? Maaf kalau menganggu aku baru ada waktu tengah malam begini maaf"

"Ah belum, tidak apa-apa yoongi-ssi"

"Kenapa belum tidur?"

"Hah? Um, ntah lah aku sedang memperhatikan bintang bintang"

"Memperhatikan? Untuk apa?"

"Saat itu aku pernah terbangun tengah malam, dan dari balik jendela aku melihatmu, melihat dirimu dengan damai memperhatikan bintang bintang, dan sesekali tersenyum. Itu benar benar terlihat menyenangkan jadi aku mencobanya haha"

"Hahaha kamu mengikutiku.. lalu bagaimana, apakah hal itu menyenangkan?"

"Sangat"

"Kau ingin tau tidak, mengapa aku suka memperhatikan bintang?"

"Memangnya knp?"

"Saat kecil, aku pernah ditinggal ibuku keluar negri, itu adalah pertama kalinya ia meninggalkan ku. Ia berkata padaku, jika aku rindu padanya, maka lihatlah bintang bintang dimalam hari, disaat itu ia pasti sedang memperhatikan langit dan ternyata menuju kearah bintang yang sama, walaupun mungkit di tempatnya saat itu sudah siang karena perbedaan waktu. Katanya, ketika ku melihat bintang, wajahnya akan muncul dibayanganku, dan ketika ia melihat bintang, wajahku juga akan muncul di bayangannya"

"Komunikasi yang sangat unik, lalu bagaimana, apa kau melihatnya?"

"Kau coba lah sendiri, tutup matamu, lalu buka kembali sembari mengutarakan apa yang kamu rasakan saat ini"

"B-baiklah, aku akan mencobanya hehe"

Lalu panggilan hening beberapa detik

"Yoongi-ssi.. keluarga ku muncul, mereka tersenyum padaku" wanita diseberang sana berucap senang, yoongi bisa merasakannya

"Mereka pasti juga merindukanmu"

"Yoongi-ssi terimakasih"

"Jadi bagaimana? Komunikasi ajaib itu berfungsi padamu kan? Kalau begitu, cukup untuk malam ini, tidur lah"

"Iya. Hatiku sangat bahagia, aku pasti bisa tidur dengan nyenyak, sekali lg terimakasih yoongi-ssi"

"Sama sama"

"Ngomong ngomong kau menelfonku untuk apa?"

"Ah tidak ada, hanya ingin saja"

"Oh begitu"

"Iya hehe, kau tau? Akupun sekarang juga sedang memperhatikan bintang"

"Sedang merindukan ibumu?"

"Bukan, aku sedang merindukanmu, jiuen-ssi"
.

.

.

Dipagi buta, saat matahari masih belum muncul
Yoongi terbangun dari tidur nyenyaknya, ntah knp tidurnya benar-benar terasa begitu damai kali ini

Tubuh sang pria pucat ini ia dudukan, bersandar dikepala ranjang, lalu kepalanya mengadah keatas, melihat langit-langit kamar mewahnya

"Yoonra-ya, aku tak menyangka akan seperti bocah begini, aku fikir aku akan bersikap dewasa dan terus berjuang mencarimu, tapi nyatanya, dalam lubuk hatiku, aku begitu hancur, ku fikir kau sudah bisa ku anggap sebagai adikku yg sudah dewasa, namun nyatanya tidak, kau tetap adik kecilku, adik kecilku yang harus terus ku lindungi, walau aku sangat yakin, suamimu juga pasti sangat menjagamu, tapi tetap saja, rasa khawatir pada diriku selalu ada, adik kecil yang selalu kubuat nangis ini rasanya ingin selalu ku jaga.." lalu yoongi menundukkan kepalanya kebawah, surainya yang sudah berubah menjadi hitam dengan lemas ikut menutupi wajahnya

"...dan sekarang ku gagal. Ntah dimana dirimu sekarang yoonra-ya, ini sudah hari ke 6, namun berita tentangmu tak kunjung terdengar. Aku tau kau pasti juga sedang berjuang, cepatlah kembali. Tolong maafkan kakakmu ini yang gagal menjagamu, yang membuatmu berjuang bertahan hidup selama seminggu ini. Aku akan tetap terus mencarimu, adik kecilku kau akan kembali kepelukanku, tolong tetap bertahan, tolong jangan benar-benar menjadikanku kakak yang gagal" dan suatu hal langka tiba-tiba menetes, keluar dari kedua mata yoongi, ia menangis, membasahi kedua pipinya dan bahkan mengalir terus sampai kedagu. Tak lama yoongi tertawa

"Adik kecil lihat, bahkan aku menangis karena kehilangan dirimu"
.

.

.

Dibelahan korea yang lain, dipulau kecil tak berpenghuni

"Babe, sudah menyala!" Teriak girang seorang pria dengan ponsel ditangannya

"Bagaimana bisa?!" Pekik sang wanita yang akhirnya langsung menhampiri sang suami

"Ntah lah, aku kemarin membuka sedikit bagian belakang ponselnya secara paksa dan tak sengaja malah memecahkan layarnya juga. Lalu aku menaruhnya sepanjang hari ditempat yang cukup panas. Dan aku baru memeriksanya sekarang, dan ya, seperti yang kau lihat, ponselnya menyala walau tak terlihat jelas gambar dilayarnya" pria itu tersenyum manis,  sang istripun dengan wajah bahagianya langsung memeluk sang suami

"Sial! Dimana kita bisa dapatkan sinyal? Sayang, sepertinya kita harus berkeliling"

"Ayo!" Dengan semangat sang istri menarik lengan suaminya untuk bangun, lalu mereka mulai berkeliling, memutari pulau kecil tempat mereka tinggal kurang lebih seminggu ini

"Honeymoon yang istimewa sekali ya" sindir sang istri sembari tertawa

"Mungkin tuhan ingin menguji kemampuan kita, untung saja ia masih berbaik hati tetap menjaga kita dengan sehat dan bahagia begini, ya kan?"

"Hm iya juga, mungkin orang lain jika melihat kita tak akan menyangka bahwa kita ini korban kecelakaan" dan lagi-lagi mereka berdua tertawa

"Baby! Sinyalnya mulai muncul, namun sangat lemah. Aku akan coba menelfon"
Jemari pria tampan itu bergerak dengan cepat, tak lama ia menaruh ponsel tersebut ditelinganya

Senyum cerah mulai terpancar,
"Halo? Hyung? Apa suaraku jelas? Kami terdampar dipulau yang sepertinya dekat dengan pulau jeju. Cepat kemari"

Suara pria diseberang sana terdengar sangat kaget, namun suaranya terputus-putus

Lalu sang suami menarik lengan istrinya berjalan kearah utara, dan semakin lama sinyal semakin baik

"Hyung, kami baik-baik saja dan belum mati, tolong jangan buat peti untuk kami dulu"

Karena tak sabar sang istri mengambil alih ponsel tersebut
"Oppa! pulau ini benar-benar dekat dengan pulau jeju, kurasa sinyal ini kita dapatkan dari sana"

"Oh iya, kami akan membuat tanda besar ditepi pantai agar kalian mudah mencarinya. Dan juga disini banyak terdapat pohon pinus dan jati. Cepat temukan pulau ini hyungku sayang" teriak sang suami karena istrinya yang masih mengambil alih telfon, sampai akhirnya sang pria diseberang sana yg memutus panggilannya

"Taehyungie kita selamat" dan wanita itu menangis

"Tentu saja, kita berdua ini kuat, yoongi hyung akan segera kesini" dan ya, kisah ini adalah kisah taehyung dan yoonra. Dan pria yang mereka telfon tentu saja si pucat yang menangis tadi pagi karena rindu adiknya

Tuhan memang sebaik itu, doa yang ditambah air mata yoongi benar-benar dikabulkan. Adiknya selamat, min yoonra adik min yoongi selamat, yoongi akan segera bertemu sang adik.

SkyloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang