Keesokan harinya, di pagi yang cerah. Disaat mentari sudah muncul namun belum terasa sinarnya karena tirai yang masih tertutup
Dan disaat itu mata jieun terbuka, ia melihat ke sekeliling dan berhenti di sisi kanannya, melihat sang kekasih tersayang min yoongi yang masih pulas tertidur
Jieun tersenyum lembut, melihat dari dekat bagaimana sempurnya pahatan tuhan yang diberikan pada wajah sang pria
Yoongi yang diam masih tertidur begini saja sudah membuat jieun meleleh, tampan sekali
Jieun bergerak sedikit, bermaksud ingin bangun namun ia baru menyadari bahwa sedari tadi pinggangnya dipeluk erat oleh yoongi saat yoongi semakin mengencangkanya
"Kau sudah bangun?" Tanya yoongi yang masih menutup matanya, dan jieun berdehem sebagai jawaban
"Jangan kemana-mana, tetap disini" kata yoongi lagi
"Pukul 8 aku harus mengantar jungkook sekolah, kasihan dia sejak kemarin tak bertemu denganku" jelas jieun
"Hehe maaf telah menculikmu" yoongi tertawa, manis sekali
"Ayo bangun yoon, kau juga harus bekerja kan?" Jieun mengelus pipi yoongi lembut
Sebenernya si pucat itu tidak punya jadwal masuk kerja, bagaimana bisa ia yang punya perusahaan namun ia terus terikat dengan jadwal
"Aku masih ingin bersamamu" yoongi menggenggam jemari jieun yang masih berada dipipinya
"Aku disini sayang. Tapi ayo bangun" jieun membujuk lagi
"Baiklah queen " dan baru akhirnya yoongi membuka matanya, dengan wajah cantik sang pujaan hati yang menjadi pemandangan pertama, sungguh indah
"Selamat pagi sayang" sapa yoongi
"Pagi, ayo bangun tuan, kamu berjanji membawaku keruang senjata, ayo aku mau lihat" ucap jieun semangat
"Ah iya aku lupa, baiklah ayo bangun" lalu yoongi duduk dan bersandar ke kepala ranjang, jieun pun sama
"Jieun" panggil yoongi dengan tatapannya yang lurus ke arah depan ntah melihat apa
"Iya?" Jawab jieun
"Aku mencintaimu, benar benar cinta sampai bisa gila" yoongi masih melihat kearah depan, seakan ia tidak sadar dengan apa yang diucapkan
"Jangan bicara begitu, jangan mencintaiku secara berlebihan"
"Huh?" Yoongi mengangkat alis dan menengok kearah kirinya, kearah jieunnya
"Yoon aku percaya bahwa saat ada pertemuan pasti ada perpisahan, jangan begitu cinta karena akhirnya akan menyakitkan jika tak lagi bersama" jelas jieun
"Aku tak akan membiarkanmu diambil yang lain" jawab yoongi cepat
"Aku juga tak akan memberikan diriku pada orang lain, namun tuhan, pemilikku yang sebenarnya bisa mengambilku kapan saja"
"Jika kau mati aku akan ikut mati" jawab yoongi lagi
"Tidak, tidak boleh. Cintai dirimu lebih dari cinta mu padaku, kau harus terus bahagia"
"Aku tidak mau jika tidak bersamamu"
Lalu jieun menatap yoongi cukup lama"Aku pun tak sanggup jika tak bersamamu lagi" kata jieun dengan matanya yang mulai memerah ingin menangis
"Maka itu tak akan terjadi, aku dan kamu adalah satu, jangan pernah buat kata perpisahan lagi" yoongi jadi teringat kemarin-kemarin saat ia menjauh dari jieun karena keamanan wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Skylove
Fanfiction[Tamat, proses revisi] >Highest rank #2 flightattendant #10 pramugari (070819) #16 pilot (090819) Dan pada akhirnya semua rahasia akan terbongkar seiring berjalannya waktu, jangan percaya siapapun, sekalipun itu teman terdekatmu. Rahasia dibalik...