4.9

43 6 1
                                    

"Kookie boleh pulang dengan paman yoongi saja tidak?" Tanya jungkook pada nenek dan kakeknya

"Memangnya ada apa sayang?" Tanya sang nenek sembari mengelus rambut halus sang cucu

"Hmm kookie hanya ingin saja, hehe. Boleh ya?" Jungkook membinarkan matanya, menatap tepat dimata kakek dan neneknya

"Oke, tapi jangan sampai kamu merepotkannya ya, anak pintar" tuan jeon mencubit gemas pipi cucunya

"Siap kapten!" Jungkook hormat pada dua orang didepannya itu dan dengan kaki kecilnya ia berjalan riang kearah yoongi yang masih setia terduduk didepan makam ibunda jungkook

Iya, sekarang mereka semua sedang berada di pemakaman

"Paman yoongi.." Panggil jungkook lalu ia berdiri di samping kekasih sang ibu

"Lho kookie tidak pulang?" Yoongi melihat kearah wajah mungil jungkook, dan airmatanya kembali keluar

"Kookie mau menemani appa disini" kata jungkook lalu ia ikut terduduk disamping makam ibundanya jeon jieun

"A-appa?" Yoongi merasa ada yang salah dengan pendengarannya

"Hehe iya, bolehkah kookie memanggil paman yoongi, appa?" Tanya jungkook polos lalu ia tersenyum menampakkan gigi kelincinya

"Tapi kenapa?"

"Semua teman-teman kookie punya appa, tapi kookie tidak, namun saat kenal dengan paman yoongi, kookie langsung merasa memiliki seorang appa jadi ya..kookie panggil paman yoongi begitu. Paman yoongi tidak mau ya?"

"O-oh begitu ya, kalau begitu terus panggil diriku appa kookie, aku menyukainya" yoongi mengelus lembut rambut jungkook, hatinya rasanya semakin hancur karena jika melihat jungkook maka ingatan akan jieun akan kembali hadir

Yoongi tau sekarang, semuanya dapat dengan cepat datang dan pergi, seperti perasaannya pada jieun yang cepat muncul dan menetap dihati namun secepat itu juga raga jieun diambil sang pencipta

Baru kemarin pagi padahal, yoongi dan jieun masih bergelung manja diatas ranjang, namun sekarang mereka sudah beda alam

"Kook, boleh aku bertanya?"

"Kenapa appa?"

"Aku sama sekali tak melihatmu menangis, apa kau tidak merasa sedih?" Pikiran itu sudah ada di otak yoongi sejak kemarin saat jungkook membantunya memberikan informasi tentang kejadian kemarin. Bocah itu terlihat sangat tenang seolah tak terjadi apa-apa

"Aku sedih appa, eomma adalah segalanya bagiku, namun aku tau ketika aku menangis eomma pasti akan ikut menangis, begitu pula sebaliknya. Kookie tidak mau buat eomma bersedih appa" jelas jungkook dengan lalu dia menatap kearah yoongi, dan mereka berdua saling tersenyum

Bocah kelas 2 sekolah dasar ini, pasti akan menjadi pria hebat saat besar nanti, yoongi yakin akan hal itu

"Eomma lihat appa! Appa yoongi membuat kookie ingin menangis" jungkook mengadu pada makam ibu nya

"Eomma..maaf kookie akhirnya menangis lagi, eomma jangan ikut menangis ya kali ini" jungkook menunduk memegang makam jieun dengan tangan kecilnya yang sedikit gemetar serta bibir yang ia gigit untuk menahan tangis namun tetap saja tak bisa

Menyerah juga akhirnya anak itu

"Eomma, kookie minta maaf karena sering merepotkan eomma, kookie minta maaf jika sering membuat eomma ikut menangis karena melihatku menangis, eomma kookie minta maaf ya dua hari yang lalu kookie mengambil susu pisangnya tiga kotak, padahal harusnya sehari hanya boleh dua hehe. Eomma, kookie sayang eomma, kookie pasti akan rindu sekali dengan eomma, tapi nanti kita bertemu di surga ya eomma, jangan lupakan kookie ya! Kookie akan sering bermain kesini, kookie janji" pangeran kelinci itu berbicara pada makam sang ibu, membuat pria didekatnya yaitu min yoongi merasa sesak dan kembali meneteskan airmata walau bibirnya tersenyum

SkyloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang