"Kang seulgi, kau ingin kita putus kan? Jadi ayo, aku setuju dengan ucapanmu, ayo kita akhiri hubungan ini"
Dunia seulgi seakan berhenti, ia tidak menyangka omongannya membuat hal buruk ini benar-benar terjadi
Seulgi menatap jimin tepat dimata, air matanya masih terus mengalir tak bisa dihentikan, seulgi tersenyum ke arah jimin, sungguh itu sangat menyesakkan
"Aduh aku sudah tidak kuat, seulgi-ah.." kapten bae jinyoung berucap pada dirinya sendiri dan setelah itu memanggil wanita yang sedang menangis didekatnya
"Sebelum kau tiba-tiba pergi meninggalkan kafe ini tanpa minta penjelasan apapun, seperti di drama-drama, maka aku akan jelaskan dulu, ok?" Lanjut jinyoung
"Ya park jimin-ssi, kau tetap ingin diam?!" Kapten bae melirik sebentar kearah jimin, mungkin jimin ingin menjelaskan sesuatu pikirnya, tapi si tuan park itu masih dengan wajah damainya terdiam dikursinya tak ingin membuka mulut
"Ok-ok, jadi kang seulgi-ssi! Pertama aku ingin minta maaf dulu, ya ya.. ku tau aku memang penyebab hancurnya hubungan kalian.." sungguh gaya bahasa pria bermarga bae ini sangat-sangat menyebalkan, tapi seulgi tetap diam dan terus mendengarkan
"...tapi itu dia yang suruh!" Tunjuk jinyoung ke arah jimin, dan mau tak mau mata seulgi bergerak ke arah jimin lagi
"Dia menyuruhku mengikutimu, mendekatimu, dan kau tau kenapa kita bisa terus tak sengaja bertemu di mall? Karena dia yang menyuruhku kesana, walaupun pernah sih dua kali memang tak sengaja bertemu tanpa dia suruh hehe" jinyoung menyengir setelah selesai berbicara, seulgi yang mendengarnya tentu saja terkejut, apa maksud jimin melakukan itu
"Tapi aku tidak pernah menyuruhmu untuk menciumnya, bodoh!" Akhirnya jimin berucap, ada rasa kesal dalam kalimat yang ia ucapkan, matanya juga melirik jinyoung tajam
"Yaa..kan aku mendalami peran dan tugasku hyung" jinyoung mengibaskan poninya, dan tersenyum menyebalkan
"Apa maksud semua ini.." kata seulgi pada dua pria didepannya
"Ok jadi tugasku sudah selesai, aku ada urusan lagi, sampai jumpa lain waktu, aku permisi" jinyoung mulai berdiri dari kursinya dengan senyum bangganya ntah karena apa
"Oh ya hyung, jelaskan sejelas-jelasnya pada seulgi jangan sampai wanitamu akhirnya benci padaku, ok?" Jinyoung memegang pundak jimin
"Dan..terakhir, ini untuk kalian, datanglah berdua, jangan lupa kadonya, bye!" Jinyoung memberikan sebuah undangan, setelah itu dia hormat pada jimin dengan cengiran yang terpasang pada wajahnya dan keluar dari kafe
"Jimin bisa jelaskan semuanya padaku?" Mulai seulgi pada akhirnya
"Maafkan aku, aku hanya ingin mengetesmu saja" wajah jimin yang tadinya dingin berubah menjadi sangat manis ketika senyuman khas nya itu muncul
"Maksudmu apa jimin.." sungguh seulgi masih lemas setelah diputuskan tadi, tapi melihat wajah jimin yang terlihat bahagia membuat dia bingung tapi juga ingin tersenyum
Memang senyuman jimin itu bagai sihir, bisa membuat orang lain yang melihatnya ikut tersenyum
"Seulgi maaf..aku memang sangat bodoh melakukan ini padamu, ternyata kau sangat tersakiti ya?"
"Apakah perlu ku jawab jim?" Terlihat dari wajah seulgi yang mendadak pucat setelah diputuskan saja sudah bisa menjadi jawaban bahwa dia sangat tersakiti
"Ntah ide bodoh itu kenapa bisa tiba-tiba muncul di otakku, tapi sekarang aku semakin yakin padamu hehe" nada bicara jimin terdengar sedikit menyesal tapi juga bahagia, sulit memang untuk dijelaskan
KAMU SEDANG MEMBACA
Skylove
Fanfiction[Tamat, proses revisi] >Highest rank #2 flightattendant #10 pramugari (070819) #16 pilot (090819) Dan pada akhirnya semua rahasia akan terbongkar seiring berjalannya waktu, jangan percaya siapapun, sekalipun itu teman terdekatmu. Rahasia dibalik...