20 . Denaya Anggara

231 17 0
                                    

      Pagi ini lumayan dingin karena sang mentari masih meringkuk malu di balik awan dan pagi ini juga seperti biasanya aku terlambat ke sekolah

" ken berangkat dulu ma assalamualaikum " pamitku lalu berjalan menuju motor sport merah ku

" Ken tunggu dulu " teriak mama dari rumah saat aku mulai hendak melajukan motor ku

" nih tolong kasih ke ka Raisa tadi dia lupa bawa bekal nya padahal sudah mama taroh di dekat tas nya eh dia lupa bawa , tolong ya di kasih ke ka Raisa jangan  kamu yang makan " suruh mama memberikan kotak bekal berwarna oranye padaku

Setelah mama pergi akupun
melajukan motor sport merah ku dengan kecepatan sedang lagian juga udah telat ko buat apa buru buru yakan ? Iyain aja deh ? Namanya juga anak IPS kerajinan nya patut di pertanyakan

Sesampainya di sekolah aku hanya tersenyum dalam hati dan benar saja ternyata aku sudah telat terbukti dengan pagar yang sudah di tutup

Dengan santai aku berjalan ke samping sekolah menuju tangga yang biasanya di gunakan untuk bolos

Tiba tiba aku mendengar suara orang menangis dan parahnya itu di balik pohon kan gue berasa horor gitu

Ku beranikan diri mendekat ke asal suara tersebut , satu langkah , dua langkah   , tiga langkah aku berjalan suara itu semakin bisa ku dengar

" gue gak mau ikut " teriak wanita itu melotot ke arah pria  yang terus menarik nya

" lo harus ikut gue , " teriak  pria  itu tak kalah nyaring

" Stooop " teriak ku menyanggah tangan pria paruh baya itu ketika hendak melayangkan pukulan nya ke arah si wanita

" lo siapa hah ? Gak usah ikut canpur " Bentak pria itu padaku dengan wajah yang merah menahan marah

" seharusnya gue yang nanya lo apa apaan mau nampar Wanita , emang lo pria apa hah " bentak ku melepaskan tangan pria itu kasar .

" Terserah gue doong , lo gak ada urusan di sini "

" iya memang tadi ini bukan urusan gue tapi jika lo kasar pada wanita maka ini akan jadi urusan gue , seharus nya lo menghargai wanita bukan menyakitinya " Teriak ku mengepalkan tangan hingga kuku kuku ku memutih

" menghargai ? Hahaha harga dia emang berapa ? " si pria itu tertawa meremehkan lalu mengambil sesuatu di kantongnya dan ternyata itu uang yang cukup banyak

" nih " ucapnya lalu melempar uang itu ke arah kami , kenapa  kami ? karena wanita itu kini bersembunyi di belakang ku

" di hargai bukan berarti di rupiahkan bangsat " umpat ku memungut uang itu dan kembali melempar uang itu tepat di wajah pria tadi

Kutarik tangan wanita ini menaiki tangga menuju ke dalam sekolah , kenapa aku membawa ke sekolah ? Karena dia juga siswi di sini bisa di lihat dari seragamnya yang sama dengan SMA ku

" makasih " ucap nya menunduk

" iya sama sama ka , lain kali jangan sendirian " jawabku memamerkan senyuman ke arah nya ,

" perkenalkan namaku Kenzo mahaputra magista pratama, kalo nama kaka siapa ? " lanjut ku , aku memanggilnya kaka karena bisa dilihat dari lambang nya kelas IIX

" nama kaka Denaya anggara "

" ooh ,yaudah aku duluan ke kelas ya " pamitku lalu berlari menuju kelas , tinggal dua langkah lagi tiba di kelas aku segera mununduk dan bersembunyi di balik tong sampah
Karena pak farhan berjalan keluar dari kelas ku

Setelah pak farhan menjauh aku segera masuk ke kelas dan mendaratkan pantatku di meja

" huuuh cape "

" abis ngapain aja lo ko baru dateng , lo tau ? Ini udah istirahat tau " tanya Bambang setengah kesal dan di angguki yang lain

" ada demo tadi di jalan " ucapku polos mengundang jitakan dari Leo di kepalaku

Seketika aku menggambil kantung kresek di tas ku lalu berdiri

" mau kemana lagi ken ? " tanya yanto

" kalian ini dari tadi nanya mulu kaya wartawan , gue mau ke kelas IIX , mau ngasih ini ke kaka gue "

" ooh kekelas kaka lo yang cantik nya kaya hinata itu ya ? " tanya bambang genit  ,

" iya " jawab ku memutar mata malas

" Gue ikut " ucap Bambang dan Yanto serempak , aku tau kenapa mereka mau ikut , ngapain lagi kalo bukan mau godain kaka kelas

      Sesampainya di kelas IIX-IPA³ aku berusaha mencari Ka Raisa tapi tidak menemukan nya

" Kenzo " aku yang mendengar namaku di panggilpun melihat ke arah sumber suara

" eh ka naya "

" kamu ngapain di sini " tanya ka naya menghampiri aku , Bambang dan Yanto

" aku mau cari Kaka aku "

" siapa " tanya nya menyerit bingung

" aku cari ka Raisa , kaka liat gak ? "

" ooh Raisa tadi kayanya di kantin deh , coba aja cari , oh iya kaka ke kelas dulu bye " pamitnya meninggal kan ku bersama dua curut ini

" anjay tu Ka Denaya kan ? " si Yanto berdecak kagum

" iya , dah yuk ke kantin " ucapku berjalan lebih dulu menuju kantin

Sesampainya di kantin aku menyapu pandangan seisi kantin , pandangan ku terhenti sa'at melihat sosok ka raisa bersama teman nya yang dari tadi ku cari  , tak buang buang waktu aku segera menghampirinya

" ka Raisa " panggilku membuat sang empunya nama melihat ke arah ku

" apa ? "

" nih bekal kaka , " kataku lalu ikut bergabung di meja mereka tak lupa dengan dua curut yang tadi ikut dengan ku

" makasih , eh ngapain di sini , sana gih ke meja lain " usir ka Raisa membuat ku berdecak sebal

" nggkpapa ko Sa biarin aja sih adik lo duduk bareng kita " bela ka Reina membuatku tersenyum bahagia

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN COMMEN ,

TUNGGU PART SELANJUT NYA

TAYPO BERTEBARAN.

19 desember 2019

KENZO M² PRATAMA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang